STAIRS IN THE NORTH
ta, 30 M
i Yaswa dan juga Raka, menemukan keempat perempuan itu tidak sulit bahkan di keramaian sekalipun. Karena mereka berempat cukup menonjol dan membuat merek
duduk di sebelah Yashi dan diikuti oleh Raka y
Yashi dengan tenangnya. "Godain adek tingkat sampe ham
n segera memasang tatapan memelasnya k
Pak Seno turun dari peri
agi, Yaswa hanya bisa memelas pada Yashi yang sepertinya
YASHI A
i pada Sisi yang duduk di hadapan Yashi. Yaswa berlari pada Sisi lalu bersembunyi di balik pungHeran dengan kelakuan Yaswa. "Makanya kalo udah
" Tawa Tika lalu kembali memasukkan chik
o nggak, udah putus kalian." Uca
n lalu menatap Sisi yang masih terfokus dengan sebuah buku note berwarna
an kemudian menatap Yaswa dengan datar. "Gu
sontak saja mereka semua langsung mentertawakan Yaswa. Terlebih saat ini Yaswa mem
utkan bibirnya. Ia pun menatap Yashi. "Kamu ju
lly gini." Balas Yashi dengan
i nancep tau nggak sih." Ledek Tika lagi yang s
aswa. Ia pun langsung menyand
h sandaran aja." Ucap Raka memanas-manasi Yashi
smi!" Sahut Nore menggebu seakan Ia pernah menja
ngan apa yang dilakukan oleh Yaswa. Yashi bahkan sangat peduli. Tapi entah mengapa meski Yaswa selalu memodusi siapapun, Yash
langsung menyingkirkan kepala Yaswa dari pundak Sis
erpejam pun sontak membuka matanya lalu mentap kearah Bima
duduknya dan beralih ke sebelah Yashi lalu melakukan hal yang sama. Yaitu menyandarkan kepala
tadi duduk bahkan hingga bersandar padanya adalah Yaswa. Tetapi karena Yaswa sudah
pada Sisi sambil dud
ada buku note nya pun seketika mengangkat wajahnya dan mendapati ba
isi seraya menampilkan
g bertahun-tahun nggak ketemu aja." Celetuk Bima deng
i pada Bima namun hanya diba
tingkah laku Bima dan Si
k t
erita s
ja? Pasti banyakan c
arwa tuh harus nulis sebuku dulu tau nggak Si. Biar dia tau luh
al Bima dengan potongan lumpia yang tersaji di hadapannya da
lengkan kepalanya heran melihat Sisi
rendra yang baru saja datang tiba-tiba menyahut
bingung. Pasalnya, beberapa hari yang lalu saat Sarwa berkata Ia berkenalan dengan Sisi, keempat temannya ber
l sama Sisi?" Tanya S
shi pacarnya Yaswa. Pasti kenal lah." Jawab Raka menjelaskan m
ng ya yang baru
perpustakaan terus. Gimana bisa ketemu? Bisa kenal?" Ceplos
singkat dan kemudian melanjutkan kegiatan menuli
gak?" Tanya Bima tiba-tiba setelah mem
r dengan apa yang akan terjadi setelah ini. Nore yang ditatap pun juga ikut menatap Sisi karena Ia takut jika sahabatnya itu akan berbicara ya
t. "Apapun yang dia kabari
aha memahami apa yang terjadi antara Sisi dan Janu. Bima pun menatap
kuti tatapan prihatin dari semua. Terutama Nore. Ia menatap Sisi dengan
ung pun langsung bergegas berdiri untu
i dari sana, Bima menahan Sarwa sejenak
Sarwa dan kemudian
in the
erikannya dengan rumah hantu hanya karena perpustakaan adalah tempat buku dari segala buku berada -generasi jaman sekarang benar-benar sangat jarang membac
t ini Ia tempuh padahal Sisi tak menginginkannya. Jawabannya hanya satu. Ia dipaksa oleh kedua orang tuanya supaya masuk di manajemen perusahaan dengan harapan Sisi bisa menjadi salah satu penerus di perusahaan sang ayah. Awalnya Sisi menolak dan mencoba mencari cara supaya Ia diperbolehkan mengambil sastra. Namun apa daya, Sisi ya
leh Sisi. Sisi yang dari tadi sudah bersusah payah untuk mengambil buku tersebut -meski harus berjinjit-
oleh Sarwa untuknya.Sarwa mengangguk dan kemudian menunjuk sebuah
ian berjalan ke tempat yang tadi ditunjuk oleh Sa
Tapi ya cuma bisa mikir doang belum sampe dijalanin." Jawab Sisi sambil m
an luh doang.
rarti kita sama
apa adanya lalu disus
ng terfokus pada novelnya dan Sarwa yang hanya terdiam sambil memperhatikan Sisi. Entah a
gil Sisi meme
Y
leh mint
pa
ibuk berbicara dan saling meledek saat di cafetaria tadi. Ia pun menyerahkan buku tersebut pada Sarwa. "Gua sama luh emang ba
il menerima buku tersebut dari Sisi. "I
a juga ngerasa kalau luh adalah orang yang tepa
ngannya. Seperti menemukan sebuah harta karun, Sarwa tak henti-hentinya tersenyum
emudian Sisi tersadar akan satu hal, "Wa, kata Bim
ersenyum simpul. "Suka main musik aja kok. Be
ce dari luh. Lagu pertama karya Sarw
an nunggu suatu
ap
kan dapet kok inspirasinya. Percaya deh." T
lama ini Sarwa nantikan, sontak saja Sarwa
a-sa