icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

STAIRS IN THE NORTH

Bab 4 AWAL SEBUAH CERITA

Jumlah Kata:1902    |    Dirilis Pada: 18/09/2022

ta, 30 M

i Yaswa dan juga Raka, menemukan keempat perempuan itu tidak sulit bahkan di keramaian sekalipun. Karena mereka berempat cukup menonjol dan membuat merek

duduk di sebelah Yashi dan diikuti oleh Raka y

Yashi dengan tenangnya. "Godain adek tingkat sampe ham

n segera memasang tatapan memelasnya k

Pak Seno turun dari peri

agi, Yaswa hanya bisa memelas pada Yashi yang sepertinya

YASHI A

i pada Sisi yang duduk di hadapan Yashi. Yaswa berlari pada Sisi lalu bersembunyi di balik pung

Heran dengan kelakuan Yaswa. "Makanya kalo udah

" Tawa Tika lalu kembali memasukkan chik

o nggak, udah putus kalian." Uca

n lalu menatap Sisi yang masih terfokus dengan sebuah buku note berwarna

an kemudian menatap Yaswa dengan datar. "Gu

sontak saja mereka semua langsung mentertawakan Yaswa. Terlebih saat ini Yaswa mem

utkan bibirnya. Ia pun menatap Yashi. "Kamu ju

lly gini." Balas Yashi dengan

i nancep tau nggak sih." Ledek Tika lagi yang s

aswa. Ia pun langsung menyand

h sandaran aja." Ucap Raka memanas-manasi Yashi

smi!" Sahut Nore menggebu seakan Ia pernah menja

ngan apa yang dilakukan oleh Yaswa. Yashi bahkan sangat peduli. Tapi entah mengapa meski Yaswa selalu memodusi siapapun, Yash

langsung menyingkirkan kepala Yaswa dari pundak Sis

erpejam pun sontak membuka matanya lalu mentap kearah Bima

duduknya dan beralih ke sebelah Yashi lalu melakukan hal yang sama. Yaitu menyandarkan kepala

tadi duduk bahkan hingga bersandar padanya adalah Yaswa. Tetapi karena Yaswa sudah

pada Sisi sambil dud

ada buku note nya pun seketika mengangkat wajahnya dan mendapati ba

isi seraya menampilkan

g bertahun-tahun nggak ketemu aja." Celetuk Bima deng

i pada Bima namun hanya diba

tingkah laku Bima dan Si

k t

erita s

ja? Pasti banyakan c

arwa tuh harus nulis sebuku dulu tau nggak Si. Biar dia tau luh

al Bima dengan potongan lumpia yang tersaji di hadapannya da

lengkan kepalanya heran melihat Sisi

rendra yang baru saja datang tiba-tiba menyahut

bingung. Pasalnya, beberapa hari yang lalu saat Sarwa berkata Ia berkenalan dengan Sisi, keempat temannya ber

l sama Sisi?" Tanya S

shi pacarnya Yaswa. Pasti kenal lah." Jawab Raka menjelaskan m

ng ya yang baru

perpustakaan terus. Gimana bisa ketemu? Bisa kenal?" Ceplos

singkat dan kemudian melanjutkan kegiatan menuli

gak?" Tanya Bima tiba-tiba setelah mem

r dengan apa yang akan terjadi setelah ini. Nore yang ditatap pun juga ikut menatap Sisi karena Ia takut jika sahabatnya itu akan berbicara ya

t. "Apapun yang dia kabari

aha memahami apa yang terjadi antara Sisi dan Janu. Bima pun menatap

kuti tatapan prihatin dari semua. Terutama Nore. Ia menatap Sisi dengan

ung pun langsung bergegas berdiri untu

i dari sana, Bima menahan Sarwa sejenak

Sarwa dan kemudian

in the

erikannya dengan rumah hantu hanya karena perpustakaan adalah tempat buku dari segala buku berada -generasi jaman sekarang benar-benar sangat jarang membac

t ini Ia tempuh padahal Sisi tak menginginkannya. Jawabannya hanya satu. Ia dipaksa oleh kedua orang tuanya supaya masuk di manajemen perusahaan dengan harapan Sisi bisa menjadi salah satu penerus di perusahaan sang ayah. Awalnya Sisi menolak dan mencoba mencari cara supaya Ia diperbolehkan mengambil sastra. Namun apa daya, Sisi ya

leh Sisi. Sisi yang dari tadi sudah bersusah payah untuk mengambil buku tersebut -meski harus berjinjit-

oleh Sarwa untuknya.Sarwa mengangguk dan kemudian menunjuk sebuah

ian berjalan ke tempat yang tadi ditunjuk oleh Sa

Tapi ya cuma bisa mikir doang belum sampe dijalanin." Jawab Sisi sambil m

an luh doang.

rarti kita sama

apa adanya lalu disus

ng terfokus pada novelnya dan Sarwa yang hanya terdiam sambil memperhatikan Sisi. Entah a

gil Sisi meme

Y

leh mint

pa

ibuk berbicara dan saling meledek saat di cafetaria tadi. Ia pun menyerahkan buku tersebut pada Sarwa. "Gua sama luh emang ba

il menerima buku tersebut dari Sisi. "I

a juga ngerasa kalau luh adalah orang yang tepa

ngannya. Seperti menemukan sebuah harta karun, Sarwa tak henti-hentinya tersenyum

emudian Sisi tersadar akan satu hal, "Wa, kata Bim

ersenyum simpul. "Suka main musik aja kok. Be

ce dari luh. Lagu pertama karya Sarw

s mau

an nunggu suatu

ap

kan dapet kok inspirasinya. Percaya deh." T

lama ini Sarwa nantikan, sontak saja Sarwa

a-sa

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka