icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

STAIRS IN THE NORTH

Bab 2 RUANG MUSIK

Jumlah Kata:1703    |    Dirilis Pada: 18/09/2022

yang penakut melalui koridor fakultas itu, mungkin mereka akan lari terbirit-birit mengingat saat ini seluruh mahasiswa fakultas seni dan budaya seda

e everythin

ak everythi

made of g

made of p

ng seakan menggambarkan bagaimana keadaan dirinya sekarang. Suaranya yang

ry to tear

sing from th

skyscra

skyscra

OK

an membalikkan tubuhnya untuk melihat siapa yang sudah masuk bahkan bertepuk tangan untuk dirinya. Namun saat Sarwa melihat orang yang tadi ber

itu. "Tadi juga, luh main pian

enyunggingkan senyum manisnya hingga membuat

Ia mengulurkan tangannya mengajak Sarwa berkenalan. "Gua Sisi. Sisie

lum hilang dari bibirnya. "Gua Sarwa. Sarwapalaka Harid

u ada mahasiswa teknik terlebih teknik sipil,

ir tubuhnya dan memberikan ruang supaya

an piano yang tadi Sarwa mainkan. "By the way, sorry ya tadi gua n

luh bisa lewat sini? Fakultas

api nggak tau kenapa, gua pengen muter aja lewat sini dan dari ujung koridor gua denger suara piano. Gua sa

penjelasan Sisi. Tak lama kemudian, Ia tersadar

ya

ggak perna

nggak

meng

kebanyakan main d

k ra

sendiri gimana? Gua juga n

kebanyakan disini. Di ruang musik atau nggak

tidak mau menyinggung Sarwa. Terlebih mereka baru bert

engangguk paham. "Nggak nyambung? Iya kan? Gua anak arsitektur tapi

or

or

ggak m

enger kata-kata kayak gitu." Sarwa

nggak

any

is

yi, gua main p

n saling mengenal namun Sarwa sudah menawarkan dirinya untuk mengiringi Si

agunya ya." Sisi menawarkan

gu

na? Yang ru

gan tatapan terkejutny

guk mengiyak

u kesuka

uga suka lagu it

mulai menekan tuts piano. Kini terdengarlah dentingan p

ikut, mengal

ngai ke uj

i takut, ter

du yang, sesa

pa dan ku s

at, oh di d

t dan kuhala

ua ku lihat

ragu dan sela

amu dan sentu

takut menc

sa yang sesa

arwa terdengar sangat padu dan juga sangat mudah diterima oleh telinga siapapun

n pergi, oh b

rima, apa

am dan hati

ndu, kita

tem

nyaman dengan apa yang baru saja dilakukan. Sarwa menengok kearah Sisi sambi

sah ngomong a

Sisi seperti itu. "Ngapain m

ntas menurunkan tangannya dan m

sami n

a pun kecuali sahabatnya. Namun mengapa dengan Sarwa Ia bisa tertawa selepas itu? Padahal Ia dan Sarwa baru bertemu beberapa

a." Rutuk Sisi dan hanya di

ereka sampai suara dering dari ponsel

as nya untuk mengambil ponselnya d

is call

anggilan dari Janu lalu dengan segera mengaktifkan mode pesawat pada ponselnya

buat Sarwa menengok. "Gua bal

ngangguk

membalikan tubuhnya. Namun belum sampai Ia

nap

u." Jawab Sarwa

too." Balas Sisi dan juga ter

berbalik dan keluar dari ruang musik. Sementara itu Sarwa, I

a diikuti oleh celetukan jail dari yang lainnya. Tentu saja ha

seperti itu. Sarwa marah? Tentu saja tidak. Bagaimana Sarwa bisa marah jika Sarwa merasa Ia hanya memiliki keempat sahabatnya itu? T

ta. Si narsis diantara mereka berlima. "B

buh mungil -walau sebenarnya tidak- itu lantas tersenyum

Apasih kalian tuh? Astagfirul

arwa dengan wajah konyolnya yang bisa membuat

ken

Tanya Bima lagi dengan penasarannya. "Kita uda

g sama. Yaudah nyan

enal eh langsung duet. Berasa udah kenalan lama tau nggak." Raka ikut meled

anya dan membuat keempat s

a cewek, yaudah deketin aja gapapa. As

aja. Kalo bisa di list, mungkin skripsi kalah tebel sama list korban php luh. Dari awal masuk

" Ceplos Bima dan langsung diha

k aj

na." Ceplos Tarendra sekenanya dan membua

rrr.

sepertiga malam?" Tanya Raka yang sepertin

Nah ini baru bener. Di doain. Bukan di

anya bisa tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Ia pun lantas berd

elasnya." Ucap Bima yang merupakan

ap satu persatu tiga sahabatnya yang mem

ga Tarendra menjawab pertan

enangan seolah merasa dirinya mendapatka

rsatu keluar meninggalkan ruang musik untuk menuju ke sebuah t

s in th

nih. Mau titip apa? ntar gua bawa

lantas menghela nafasnya dan menggelengkan kepalanya. Tak habi

asal jangan jengk

Nanti gua ba

a : Gen

teng? Iya gua

sha :

lnya kembali dalam tas dan kembali memperhatikan dosennya di depan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka