icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

STAIRS IN THE NORTH

Bab 3 BIMASENA CITAPRASADA

Jumlah Kata:1777    |    Dirilis Pada: 18/09/2022

rebus ditambah dengan telur. Tentu saja siapapun tidak dapat mengelak bahwa dua hal itu adalah perpadu

makanan ringan hingga makanan berat serta berbagai macam minuman segar yang terdapat dalam menu kedai tersebut. Kedai yang terletak di sekitaran Jalan Malioboro ini memang menjadi

esar untuk ukuran mulutnya yang kecil. Tentu saja hal itu membuat Bima yang berada di hadapa

er m

enyuapkan suapan terakhir mie nya tanpa menjawab satu kata p

sisa saus menempel di sudut bibir Sisi. Dengan gerakan cepat, Bima pun meng

eh hangat yang berada dihadapannya

nya

dengan semanga

banyak masakan, tapi mili

utar hidup gua doang. Kayak nggak ada topik lain aja." Sisi menatap Bima lagi. "Lagian juga, tadi siang

g nggak bawa

ya sesaat. "Ya tapi

anas adalah satu hal yang benar-benar konyol sekaligus aneh. Bagaimana tidak, sepupunya itu benar-benar membenci buah berwar

Dengus Sisi kesal

ya keluar rumah meski hanya sesaat. Seperti saat ini, awal dari mereka bisa berada di kedai ini -meski hujan deras melanda- adalah Sisi. Sisi yang benar-benar malas dan juga merasa jengah jika harus satu meja

arung wedang ronde aja yuk." Bima me

i kita pulang kemaleman terus luh ditan

arnya. "Si, kita sepupuan. Mana mung

kabar? Luh pulang nih, baru nyetater motor ke

genaskan yang ditunjukkan oleh Sisi saat menjelaskan ap

awa

as berusaha menetralkan tawanya. "By th

Y

atnya yang sedang Ia minum saat m

at sebagian air teh yang disemburkan Sisi mengenai j

dengan wajah syoknya ketika mendengar pertanyaan

ang baru kenalan sa

i kembali dibuat syok oleh Bi

h? Kok

um. "Pas ban

. "Apanya yang pas? Cocok jadi pacar? Jangan

buat mereka yang keliatan coco

erus

njawab atau lebih tepatnya bertanya lebih lanju

alan

ak

a dia. Udah itu aja." Sisi menjelaskan apa yang Ia dan Sarwa lakuka

ham sambil menunjukkan senyum manisnya. "Apa yang luh

k nya

tikan jarinya. "S

. Semakin tidak mengerti dengan apa yang Bima bicarakan. Dengan ekspressi po

"Hhhhh... Oke oke. Mungk

apaan s

bahwa sepupunya saat ini sedang berperang melawan sejuta pertany

, Bim. Lancar. Jalan

enal. Belum ada satu hari, udah lancar

engar ucapan Bima yang kesekian kalinya mengetahui a

uh." Protes Bi

kok lu

tanpa peduli pada reaksi Sisi saat ini. "Ekspress

tup mulutnya kembali dan menatap Bima dengan penasaran. "Kok bisa sih?

ma dengan sombongnya dan kemudian

oleh tawa oleh Bima. "Udah nggak usah k

cowok masa iya jad

turun dengan deras kini sudah berhenti dan hanya menyisakan rintikan-rintikan gerim

yang Sisi katakan beberapa saat yang lalu adalah fakta. "Mau ke warung wedang dulu

luar rumah. Namun hati dan pikirannya masih ingat akan rumah tempat dirinya harus pulang dan kembali. Tapi, bagaiman

t senyum yang dipaksakan, Bima lantas ters

Bima lalu bangkit dari dud

in the

nya mengantar sepupunya itu pulang dengan selamat. Ia sengaja tidak menurunkan Sisi di

ah turun dari motor Bima dan meny

ggak mau nginep a

n kepalanya sambil tersenyum

ak apa-apa nya cewek

lo nggak p

ba-tiba saja membuka pintu utama dan membuat

tornya pun segera turun dan langsung menyalimi mama

a. "Baik, Bim. Alhamdullilah. Ayah-Bunda

baik. Ayah sekarang masih di luar kota.

at mengobrol dengan Bima. Senyum yang jarang ditujukan kepada Sisi -

audah tante, kalo gitu Bima pamit pulang

nya jangan ngebut-ngebut. Kalau hab

kemudian beralih pada Sis

um tipisnya. Karena sejujurnya, perasaan takut d

langsung menstater motornya dan menghilang di balik gerbang rumah Sis

atap Sisi dengan tatapan yang sulit diartikan. "Seharusnya kamu bersyuk

eka nggak pernah menghakimi dan menilai satu sama lain." Balas Sisi dengan nada dinginnya dan setelah itu la

pah mau ngomongin so

emotong ucapan papah- ketika Ia baru memasuki rumah dan berjala

raukan oleh Sisi. Sisi tetap menaiki satu persatu anak

yang seharusnya menjadi pembela dan pelindung bagi adiknya pun tidak peduli dengan Sisi. Ia malah terus sibuk dan berkutat dengan segala urusan perusahaan milik sang Papah. Keadaan keluarganya yang seperti inilah yang membuat Sisi selal

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka