Pembalasan Cinta dan Dendam
h bersenandung riang sembari merapikan pakaian yang baru sa
r seperti seorang ibu rumah tangga yang baik!" guma
ertinya adalah lagu favoritnya. Tidak tampak sedikit pun
gan apa yang disukai oleh pria yang dicintai olehnya, Samantha kemudian be
ante Ca
ak wanita ini menoleh ke arah kanan yang merupakan balkon dari tetangga aparte
tha dengan begitu ramah seakan ingin mengisyaratkan
keningnya. "Kenapa kamu bisa ada di
, ya, kalau Tante sekarang mau memberikan kejutan untuknya!" Samantha yang tidak tahu menahu
ikir. "Kenapa Tante mengaku sebagai calon istri Om Br
pa yang dikatakan oleh gadis kecil itu
lebih bisa mendengar dengan jelas apa yang akan dikatak
ntha mencoba untuk memastikan. "Seperti
sangat besar dengan kakinya yang sangat panjang!" Gadis kecil itu kemudian
e
hati Samantha t
mengenal Natalia yang tidak mungki
g merupakan sahabatnya itu sama sekali tidak memilik
coba untuk mengelak dan tidak ingin mengakui kebenaran, Saman
l ini menganggukkan kepalanya seakan isyaratkan dan membe
sa berbohong. Namun, tentu saja sama anda tidak bisa
tang ke apartemen Bryan ini, maka sekali pun itu adalah seorang gadis k
akan datang. Terus biasanya mereka pasti ribut-ribut." Begitu polos
kepalanya. "Ah, ya sudah. Kalau begitu Tante masuk dul
ari si gadis kecil itu. Dia kemudian masuk ke dalam
endengar pengakuan dari gadis kecil itu. Apa m
at dan dia sedang mencoba untuk mencari cara untuk mem
Ah, bahkan katanya Natalia itu adalah istri Bryan, bukankah setidakny
ihat jam dinding yang menunjukkan waktu hampir mendekati jam 6 sore, dia kemudian masuk ke bawah ko
tii
mayan melelahkan, Samantha bisa mendengar
ahkan bisa mendengar dengan sangat jelas kalau Brian tidak sedang berbicara sen
awa tas dan juga ponselnya ke bawah ranjang dan mem
ni. Lalu, bagaimana mungkin pria yang akan segera menjadi suaminya itu bisa membawa wan
engar dan sepertinya sekarang dia sedang duduk di atas ranjang. Samantha bisa
ga harta yang dimiliki oleh Samantha kalau kita berdua mau hidup dengan sangat ba
ak tahu kalau Samantha ada di bawah ranjang tempat di mana dia dan wanita
mulutnya karena tidak tahan mendengar apa yang di
njang dan menampar kedua orang yang saat in
hkan seluruh aset yang dimilikinya atas namamu, Sayang. Aku sudah sangat muak dengan sifatnya yan
elakukan semua hal yang kusuruh tanpa berpikir!" Gelak tawa kemudian terdengar bergemuruh di kamar ini. Samantha
*