Kontrak Cinta Tuan Arshaka
ih
tika melihat Arsha menyodorkan satu
at ini sedang berdiri di depannya, ikut men
gannya mulai pegal memegang kaleng minuman yang ingi
a pilihan untuk memberikan minuman
Y
kaget dengan tangan berger
ha menempelkan kaleng minuman itu di sana, membuat Arsha t
a setelah saya memberikan tawaran untuk kita menikah, kamu jadi sering menatap saya dengan tatapa
sandaran kursi taman yang terbuat dari beton lantas menatap ke depan, di mana b
a hanya diam, tidak saling bicara apalagi melakukan kegiatan layaknya pasa
rang asing yang saling berbagi tempat du
itu buat apa ya? Soalnya saya gak punya banyak waktu nih, pekerjaan saya di Kantor jauh
an kopi miliknya terlebih dahulu
" kata Arsha sembari mengeluarkan
angku di atas pahanya, membuat
menunjukkan raut khawatirn
lu tanda tangan surat perjanjian kita sekarang
saya ga
pandangan dengan acuh ke depan. Menyesap k
an intensif dari Dokter spesialis, dan untuk itu harganya jelas gak murah. Bukan itu aja, kalau kamu
king, mulai tak suka ada dalam kondisi seperti sekara
engangkat pundaknya lalu
lang begitu. Sekarang terserah kamu, kamu tinggal pilih, ma
ntian dengan wajah pria itu, Zada
meraih pena di tangan Arsha hingga membuat pria itu menarik satu sudut bibirnya, m
h ke tangan Zada, Arsha pun kembali bersuar
amin kamu gak akan menyesal besok. Saya
gan cara memejamkan matanya, berharap
*
gak ada yang tau ke
ni membalas tatapan Pandu kepada mereka, meski tau jika Pandu tak pernah mara
ergi ke Kantor?" tanya Pandu kepada Rohman, seseo
eleng, yang kemudian menatap Pandu de
bil sendiri. Beliau bilang bakalan ada yang d
apa
idak tau hal apa yang sedang Arsha car
tarikan serta hembusan napas beberapa orang di sana dapat terdengar cukup je
u Sekretaris Pak Arshaka j
Ia menatap serius karyawan laki-laki yang membawa kabar te
Bahkan katanya Zada juga
k Rohman, bersiap memberikan perintah kepad
g pria terdengar menarik perhatian semua orang kepada d
i, khawatir bang
eskpresi wajah berbeda-beda. Tapi yang paling domina
diri di samping Arshaka. Hal yang tak biasanya adalah, Arshaka dengan santai meran
nih, Pi. Arsha datang sama Zada
taris
um sumbringah di wajahnya, membuat Pandu memilih tetap
waktu lama untuk memberitahu Pandu soal
n buat lamar Zada. Dan Papi sama Mami mau tau jawabannya apa? She said yes! Arsha bakalan nika
ya. Ia memilih membawa tatapan matanya kepada Zada, me
i? Kalau enggak, kamu bisa bilang sama sa
ada melipat bibirnya ke dalam, sebelum pada akhirnya Zada men
g Pak Arsha b
*
ambu