Kontrak Cinta Tuan Arshaka
R
kmu, asal kamu mau
rapa banyak jumlah uang yang ditawarkan kep
terangkat, menatap seorang pria tampan yang saat ini sedang duduk di
. Beberapa kali ia menelan salivanya, tidak hab
a tidak m
Kamu butuh uang dan saya butuh istri,
ak tau kalau s
u laci di bawah meja, mengeluarkan beberapa lembar foto yang la
it dengan wajah bingung dan sedih. Melihat apa yang pria itu tun
luruh biaya pengobatan Ibu kamu saya tanggung, atau tetep hany
a mulai merembes tiap kali ia mengingat ba
sahaan ini sudah habis untuk biaya pengobatan yang se
n extra itu, kini Zada dihada
kepada saya. Selama berpikir itu, setidaknya kamu sudah memegang uang. Dan yang terpenting, kamu
n Arshaka. Pria yang menawarkan dirinya sebuah ke
nyangka jika pekerjaan extranya diketahui oleh orang lain,
tumpu di atas meja dan saling terpaut satu sama lain, menata
mengelak dengan apa yang Arshaka katakan, pa
ran buat kamu. Dan saya jamin, tawaran yang saya berikan in
dilihat dari jumlahnya, Zada membenarkan jika tawaran Arshaka tidak
nya setahun atau dua tahun saja, sampai kamu bisa memberika
na
atu bayi laki-laki untuk saya, dan se
mata melotot tak percaya, ya
sekarang. Akan saya berikan beberapa aset juga Perusahaan Cabang untuk kamu pegang. Saya akan tetap jamin kebutuhan kamu serta Ib
aran yang sangat menarik. Tapi Zada pun tau, me
oper berisi uang yang ia tunjukkan kepada Zada, membuat Zada memb
t uang tersebut. Jari-jarinya bertaut saat kembali me
n, dan biayanya jauh lebih mahal
ndisi Ibu Mariam harus segera mendapat penanga
ya ia kembali menatap Arshaka, membuat pria itu men
Arshaka lantas membuang napas dan menarik tubuhnya mundur, bersa
lau begini saja, bawa saya menemui Ibu kamu. Saya
membuka mulutnya, berniat menjawab ka
pelan agar Zada tetap diam. Dan setelah, Arsha
bekerjasama sama. Karena hal itu hanya bol
engambil keputusan yang tepat untuk
yang Zada am
yang ma
ya ia datang hari ini tidak sendiri. Ia membawa seseorang yan
cemas. Hingga keputusan awal pun Zada ambil. Ia pada akhirnya membawa Arshaka datang ke R
paruh baya itu terlihat seperti terharu, karena untuk pertama
rik Arshaka sekilas, kemudian kembali menatap Mariam da
, ini P
kasihnya Zada. Sa
ada sang Mama. Pria itu tidak bilang jika ia datang untuk mela
enangnya Mariam mendengar ucapa
tidak salah dengar. Dan saat melihat Arshaka tersenyum sambil
acar? Kok gak pernah cerita sama Mama? Ya
ukan seperti ap
kah loh, belum cerita ya dia?" ucap Arshaka lagi, membuat buk
itu bahagia karena berita yang dibawa Arshaka kepada
*
ambu
ayang,
ip