Kontrak Cinta Tuan Arshaka
i, Z
a saat ia melihat Arshaka a
tidak ada Ibu-ibu kompleks yang sedang berbelanja sayuran di
embawa langkahnya mendekati Arsha, ia berdiri di hadapan
Sialnya yang kali ini Arsha juga melambaikan
ak ngapain ada di sini?
saya sih? Ulangi, kamu mau tau apa dari saya? Tanya-nya sa
ngan ada di sisi kanan kiri pelipisnya, berusaha
rumah saya
ri
rumah say
put
ya! Biasa juga saya
k enak 'kan kalau orang lain lihat nanti, tiba-tiba nikah padahal gak per
ap meraih tangan Zada untuk digandengnya dan be
elangkah, menyembunyikan tangannya di balik punggung hingga m
n kontrak pernikahan itu? Saya kan
atap Zada serius dengan kepala
ng mau. Tapi saya punya keya
ia tidak ingin terlihat lemah di hadapan Arshaka. Pasalnya ia pun mas
yakin seribu persen dengan keputusan
tipis yang membuat perempuan mana saja pasti akan terpana ti
empatan untuk meniup anak rambut di pe
U
ani godain saya. Video call sama saya cuma pakai handu
esona dengan Arshaka k
ak
iri yang melakukan itu, bahkan tanpa saya minta. J
Oke saya ikut sa
pang yang ada di bagian samping kemudi. Pasalnya Zada melihat tidak ada Pak Rohm
mobilnya, tidak bergerak sama sekali sehingga membuat
anya Zada membuat Arshaka men
emutar tubuhnya sehingga kedua
gsung mau ikut sama saya? Padahal kamu kan
bah. Keningnya berkerut dalam, seperti sedang
ikut sama Pak Arsha padahal belum tau dia
berpikir keras, Arshaka pun segera
alam, saat melihat Zada masih asik berdiam diri dengan
kamu kesambet setan pagi?" tanya Arshaka kepa
cepat masuk ke dalam mobil, duduk diam di tempatn
gar menyala, yang Zada harap segera kelu
eperti sekarang ini, saat mesin mobil sudah menyala dan siap untuk dibawa berkendara, Arshaka mala
leh, menatap heran ke arah Arshaka yang t
belum ja
ekspresi wajah sedikit takut. Pasalnya, meski sudah saling tatap, Arshaka
n saya begitu? Ini B
alan k
jap pelan, berusaha mencerna kalimat Ar
njang, memiringkan tubuhnya agar bisa berhada
a tanya balik ke kamu, memang kamu maunya kita jala
atang? Bua
uhan. Gimana ide saya, cemerlang 'kan?" tanya Arshaka dengan senyum penuh percaya dirinya, membuat Zada hanya
tuk mendekati wanita itu. Tangannya terulur untuk meraih sabuk pengaman, menariknya
L
t, wanita itu tersadar dan mendapati wa
sampai kepala belakang terbentur pintu mo
U
aaw
mu tadi diam, bukan kepala bel
us a
sambil membawa mobilnya keluar dari halaman rumah Zada, membuat Zada merasa lega sekaligus takut
*
ambu