Im Not Amnesia
A
__
rgelangan tangan yang masih menggunakan gips. Saat ini, Kirana
cap Kiran membuka pembicaraa
ini suamimu." Tegas Gala den
ala, aku ingin bertan
ingin kau
yang lalu kita bertem
g melamarmu." Ucap Gala, "ada pertanyaan lain yang
la yang sedang menyetir. 'padahal aku mengingatkannya. Aka
di Rumah sakit, kau begitu lembut. Sampai-sampai aku tidak mengenalimu. Karena selama ini, kau begitu dingin padaku. Aku ingin me
ulai , Mereka berdua saling membisu di sertai deru bu
n Gala yang sesekali juga melirik Kirana. Di saat 2 pasang iris mata itu
ku sudah tidak betah dengan situasi macam ini. Oh, cepatlah s
Galang. Sesampainya di garasi mobil, Gala dengan cepat kelua
nikah, Kirana bahkan tidak pernah di ajak oleh Gala dalam satu mobil. Apalagi,
ucap Gala yang hendak
h!" Sontak Kirana berteriak deng
f, jika membuatmu terkejut." Sesal Gala yang kem
amun aku terlalu canggung dengan perubahan Gala sehingga membuat
"e. . . Itu, aku minta maaf, walau pun kita sudah menikah. Tapi
arus terbiasa dengan kehadiranku." Tutur Gala ya
L
ng sudah menunggu kehadiran Kirana. Biar bagaimana pu
berlari dan ingin berhambur ke dalam peluka
sih sakit akibat kecelakaan waktu itu," Gala yang tiba-ti
gat merindukan Nyonya, tapi syukurla
jika aku harus pura-pura melupakanmu. Sungguh ini bukan kemauanku!
E
irana pun seketika kecewa, itu
ingatan'nya. Bantu Kirana. Ya Bi, untuk melatih ingatannya ag
udah 7 x Purnama dan 7X lebaran. Nyonya b
mah. Ia memaksa tersenyum dari kebohongan yan
mohon bantuannya. Ya Bi
ngnya, "gala, apakah Bibi ini yang kau ceritakan waktu aku di
emanimu di saat aku seda
ku ke kamar. Aku butuh i
kamar Nyonya," dengan siap berjalan, begitu juga dengan
Kirana ke kama
enoleh, "APA!!" mereka b
n hal itu juga di ketahui oleh Bi Imah. Selam 4 Tahun juga, Kirana tidak per
an 'kah itu adalah hal yang wajar jika suam
au dia? Bibi tolonglah, tanyakan kepada Tuan Gala. Akhir-akhir ini, d
ematung. Pasti di pikiran Bibi juga sama
coran? Bibi! Segera antar Kirana ke kamarku. Dia pasti
n," jawab Bi Imah
antar ke kamar T
, Nyonya dan Tuan bisa sekamar. Tidak lama lagi, rumah i
ayangkan'nya saja aku sudah merasa ketakutan. Apakah aku harus mengatakan yang sejujurnya saja? Jika tidak
l
hkan mandi dan beristirahatlah. Aku akan menyiapkan teh papermint juga
h fokus menatap desain kamar Suaminnya yang selama