KESAKSIAN CINTA STEVI
di ruang ICU, sebelum ke dokter syaraf saya jadwalkan ibu ke dokter jantung,"
dirawat. Ia membawa buah-buahan untuk S
ateter. Saya risih kalau mau
okter jantung dan syaraf
an ke kamar mandi untuk cuci tangan. Aria menu
elum mengizinkan pulang terpaksa niat untuk bertanya surat wasiat yan
cinta menjenguknya, dipikiran Stevi sekarang hanya ada suami yang pulang kerja. S
a Stevi semakin parah dan Stevi juga kesulitan bernapas. Ia juga sempat merekam Stevi ayan, Aria me
obat. Stevi mengalami cacat otak yang menyebabkan harus dikursi roda d
jantung. Ini sudah jam 10, kal
Stevi untuk membantu Stevi berjalan. Stevi perlaha
in pernah datang ke ru
siapa?" Aria mala
mas. Meski ibu menentang pernikahan kita, kita harus nurut sama ibu. Ki
ng Aria sudah meninggal. Yang da
dan perhatian. Serta men
uk membela ibu, aku takut rejeki mas sia-sia. Aku ingin dianggap
ntai Stevi. Banyak wanita yang suka pada Aria namun di
it jantung sudah menunggu. Kalau kit
ang biasa mengecek kesehatan Stevi. " Adek, jangan banyak pikiran. Adek coba untuk sementara ini ga usah kerja du
atian sama istrinya. Pa
jantung. Dibawa ngobrol jadi ga teras
saling berbicara. Di tempat periksa dokter jantung, b
i, silahk
aktek dokter jantung, ia masuk s
kter, ia memakai baju putih dan membawa
gaimana kesehatan
an dan aktivitas. Bisa-bisa malah ke stadium 3. Karena di jantung ibu Stevi ada yang ru
h memberi saran. Saya a
mpan. Nanti tiap 2 hari sekali cek y
ngantar Stevi unt
a dokter syaraf menyuruhku untuk konsul dengan dokter jantung
diam di kursi roda. Aria hanya bisa tersenyum, mau bagaimana
, Stevi jujur tentang penyakit jantung pasti dokter syaraf tidak menyuru
g Aria, lalu Aria terdiam karena ibu kandungnya sud
bentar ya. Aku mau
mas. Aku tida
a ingin berbicara dengan ibu kandungnya. Aria han
idak mengerti apa yang aku inginkan. Wanita cantik tapi hatinya jelek, itu bu
sa memberi mama anak?" tanya ibu angkatnya. Marah dan
gat lemah, jangan menjadikan sebagai pemberi keturunan.
yang dianggap ibu kandungannya. Aria tidak ingin, Stevi mena
i ke temp
sih marah? Kamu tidak marah
"ucap Aria. Mengantar Stevi, ia masih tidak ingin berbicara ke i
yang dipendam. Sekarang, yang dipikirkan adalah membuat Stevi bisa tertawa, dan
h sampai. Akhir
ta bisa
g syaraf, Stevi yang pertama masuk
bapak dan
kursi roda ke arah dokter Syaraf. Stevi sang
menggerakkan jarinya. Masih, tangan Sma. Nanti dokt
ya rontgen dari dokter jan
antung mengijinkan bu Stevi untuk terapi. Kalau tida
unggu resep. Aria mengambil rese
asih bany