icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Alizeh

Bab 3 Bimbang

Jumlah Kata:1057    |    Dirilis Pada: 16/08/2022

hi's

.

aku pakai ini, serasa su

ju

rasakan kebimbangan

uanya tapi aku juga ingin ber

berpisah atau memberi k

ulu memang untuk satu; menika

lah membuat penyak

begitu berat sehingga Artha memint

ab dari acara wisudawan para santri. Jadi ak

i. Kamu kalo banyak pikiran vertigonya suka k

membukanya. Rasa pusing ini akan semakin

ah memberanikan diri

erak mengelilingiku. Tak ada cahaya yang kulihat sel

alan dan tak diam di tempat. Biasanya kalau aku seperti i

k mendingan?

ukan kepala,

dia mengangkat tubuhku aga

at pelan kedua pelipis agar ra

menyiksaku sejak kecil dan

isa aku hindari apalagi kalau berhadapan d

?" pan

ya

mu dengan Zira tapi aku juga tak mau

disimpan ke dalam lemari. Tak lupa Artha juga membere

tahu harus bagaiman

erahkan semuanya sama Allah. Tulis surat sekarang dan minta waktu sehari saja sama

a kemarin pending dan baru sampai ke aku hari ini. Harusnya sekarang aku

telepon kak

akt

binder kemudian pulpen. Dia me

ngan takut dengan keajaiban-Nya, Luthfi. Cinta Allah lebih besar sama kamu dan kamu harus bisa memahami cinta-Nya bagaimana. Aku tahu kamu sekarang mencintai Zira dan memang, cinta kamu tak bisa untuk wanita manapun lagi. Tak hanya aku, Allah pun tahu perasaan kamu bagaimana. Di sini kamu hanya diberi ujian sama A

ku taku

kalian berdua tidak disatukan, maka kamu pasti akan digantikan dengan yang lebih baik. Ingat satu hal dari aku, bahwa Zira milik Allah. Hanya Dia yang menentukan ta

rtha yang mau tak mau harus kuterima. Kuraih bolpoin lalu dengan tangan gem

nggamanku ini tak akan m

. Aku merasa hal aneh

surat itu aku t

ang buana tak menemukan

masih terus meran

skan nama Zira, tanganku lemas

sa menangis

dan ingin meminang dia. Aku juga sudah berjanji kepada orang tuanya bahwa suatu saat nanti aku akan menikahi Zira. Aku tak mau. Aku tak mau buat harapan p

us punggungku berkali-kali untuk berusaha menen

namun hati memaksaku u

ngan beliau nanti, adalah suatu hal yang sangat aku

ng ulama adalah kesempatan emas

yang beruntung karena bisa bertatap m

ai Ahmad yang harus berdakwah sampai pelosok negeri, demi menyeba

amu, Luthfi. Kamu ingin memutuska

d. Aku tak mau menyia-nyiakan kesem

diinginkan olehku. Hanya saja, aku terlalu b

dia di sini. Minta berkah sama kiai Ahmad nanti. Ceritakan semua kebimbangan kamu karena aku yakin, kiai pasti memiliki solusi yang akan me

.

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka