Alizeh
mualaik
memberiku surat yang begitu mengejutkan
tunya surat yang paling
ti, aku tak lagi mene
ita lupak
baik-baik saja? Aku harap seperti
lan aku, kamu j
saja dan ins
kertas itu, maaf bukannya aku tidak suka ataupun mau mengingkari ja
diriku sendiri yang tidak
ga tak bisa meninggalkan tugasku di sini karena beberapa hari lagi aku
eorang ulama Sholeh yang sangat aku harapkan bisa ber
pa karismatiknya beliau. Semua orang yang melihatnya, akan me
u menerima tawaran dari beliau se
berapa bulan yang lalu. Tentunya jauh seb
takdir ternyata tid
miliki c
i kepastian tentang hubungan kita, tapi di sis
dalah suatu hal yang
tu, tentu harus ada salah satu
ku memilih pergi dan menemui kamu, maka aku harus mengor
a bertahan, tentunya k
, Z
membatalkan pertemuan
gkan kamu. Justru aku tidak
bisa memaham
pada takdir, maka insya Allah kita p
ra. Karena aku benar
nya cinta akan
upku di kemudian hari nanti. Tapi jika sebuah keadaan
ik
mbalikan semua keputu
pun keadaan ini, jika takdir kita pasti akan bers
hari dalam hidupku. Semoga kamu
tfhi Arya
amu'al
.
iskan kata terakhir di suratnya. Buliran bening, satu pers
irkan surat itu dar
n ini, dia akan pergi ke kanto
terjadi sesuai kehendaknya. Peristiwa ini terjadi begitu ce
pu membolak-balikan hati manusi
ira masih berada l
melupakan, tapi r
ata bahwa dirinya dan Zira akan
n Allah yang tak bisa di
kali ini pasti akan membua
mengetuk p
engusap air matan
hampiri temannya yang mas
guk, "Alhamdul
arang lebih baik kamu pergi ke kamar mandi
ak mengikuti saran d
Lutfhi dan Artha meninggalkan kamar untuk segera mengunjungi panggun
sudah terlihat baik-baik
i j
ngi kalau sebenarnya, dirinya masih
erasakan sakitnya memutus
Dan hati seorang ulama, adalah ha
a menepuk punggungnya Luthfi sambil berbisik. "Ka
tu men
apa snack. Sebenarnya pria itu turut merasa sedih kare
anya jika berada
ah memiliki seorang wanita pujaan dan berni
inya jika suatu saat nanti
ia masih tetap menyerahkan semu
g menjadikan peng
erjodoh, pasti
in ada rencana lai
fi?" tanya Ardan, teman dekat m
Lagi duduk. Me
mu yang suka buntutin dia," lanjutnya sa
tiba-tiba kambuh. Jadi sengaja a
Artha kembali menghampiri Luthfi yang sedang duduk termenung deng
terlihat pura-pura baik. Ada banyak pertanyaan juga yang dia terima dari banyak temannya menge
, "Terima kas
a-sa
.