icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Rahasia Inang-inang Internesyenel

Bab 6 Langkah Taktis

Jumlah Kata:1700    |    Dirilis Pada: 09/08/2022

hitungnya perlahan dalam hati. "Tiga... dua... satu..." Dan sesuai perkiraa

ang sedang duduk di samping pembaringannya. Beberapa saat kemudian, ketika pandangan sudah mulai jelas, dia terpaku sebentar, sete

at berbahaya. Jika tidak hati-hati, siapapun akan masuk dalam situasi ti

kan iparnya ini. Entah mengapa dia sangat terobsesi pada Kalya. Seperti ada hasrat tidak terbendung untuk bisa memiliki Kalya dengan cara apap

ku, dia hanya mampu menggerakan area wajah dan lehernya saja. Dengan

, sebab tubuhmu akan tetap kaku, kecuali aku menghendaki kondisi yang berbeda terjadi padamu." Dengan santai, Kalya memainkan

lewatkan sesuatu selama ini. Yang dia tahu, Kalya hanyalah gadis polos yang membuatnya tergila-gila, namun selalu lolos dari jebakannya. Bahkan kali ini, dia tidak menyangka, seora

kukan pada tubuhk

nadimu. Tapi sejujurnya aku tidak tahu ramuan apa, karena aku membelinya di pasar gelap." Kalya berkata sesant

?" Tanya Romelio langsu

, Paman Romelio bisa memberikannya kepadaku." Kalya menghela nafas sejenak, m

lio berkata den

di mana Jo

an simpati dari Kalya. Namun Kalya tidak mempercayainya, dia merasa pasti, bahwa ada andil dalam peristiwa kerusuhan tersebut yang melibatkan

yang seperti itu. Aku akan memberimu waktu untuk menja

kesal. "Kedua. Siapa mayat yang dimutilasi dan di sayat-sayat wajahnya beg

a. "Bagaimana mungkin Kalya bisa dengan yakin mengatakan bahwa itu bukanlah mayat Dimitrio?" Rome

rontasinya kepada Romelio. Samentara itu, Kalya hanya bisa menunggu hasil test DNA yang

ng memuaskan serta bisa dipertanggung jawabkan." Ada nad

io baru menyadari, mengapa selama ini dia tidak pernah sukses untuk mendapatkan kesempatan mengambil keuntungan dari Kalya

ini. Entah ramuan sialan apa yang telah di suntikkan ke dalam tubuhnya. Yang pasti dia harus mulai mewaspadai apapun yang dia kataka

si. "Sungguh, aku tidak tahu apa yang sedang kamu bicarakan. Lihatlah aku, terbaring tidak berdaya d

hwa Jose diculik dengan paksa?" Tanya Kalya sambil mencondon

enyum sedih. "Sesaat sebelum aku pingsan karena luka tusukan ini, aku mendengar Jose menjerit. Ketika aku melihat ke arah

ingsan terjadi di bagian depan mension. Jadi, seharusnya Romelio tidak melihat Jose dibawa oleh penculik. Selain itu, Jose diculik dalam keadaan terbius, jadi tidak mungkin Jose mampu berteriak. Bahkan tidak seorangpun

kti kriminal yang terjadi di mansionnya. Kalaupun ada, tentu Kalya tidak akan menyerahkannya ke polisi, sebab Kalya tahu hal tersebut adalah sesuatu yang percuma, entah berapa banyak polis

ngat dengan laporan yang dia terima dari Carlotta semalam. Asumsinya satu persatu terbukti. Kalya menghela nafas dalam-dala

" Jawab Kal

lingku." Romelio sadar, mungkin Kalya telah menerima informasi yang berbeda, atau kamera CCTV memberikan informasi yang berbeda dengan keterangannya. Romelia mengumpat dala

k ini..." Kalya sengaja memberi jeda pada ucapannya, dia menangkap senyum kecil di sudut bibir Pamannya. "Kami

mukan Jose, tetapi aku butuh bertemu dengan Fredo

o, dan aku akan dengan senang hati menyampaikannya." Kalya Kembali diam sejenak, menunggu reaksi dari Romelio. Kelihatan sekali jika Romelio tidak bisa menyembunyikan kegelisahannya. Kalya tersenyum dalam h

tir, setelah aku selesai bicara denganmu, kamu akan sege

yang dia tidak ketahui, maka akan menjadi malapetaka baginya. Dan rumah sakit te

. Nanti biar Victor yang mengurusku jika Fredo tidak ada." Romelio mencoba menunjukan rasa simpatinya, padahal sun

yak bantuan." Kalya menjawab dengan datar tanpa emosi. "Dan percayalah padaku, p-a-m-a-n R-o-m-e-l-i-o, aku tidak merasa direpotkan jika hanya sekedar memindahkanmu dari

melio sempat menyaksikan senyuman Kalya yang lebih mirip seringai. Tiba-tiba Romelio merasa dirinya begitu ketakutan, namun kesada

gap keduanya mengurus tubuh Romelio yang pingsan, meletakkannya di atas brankar, lalu membawanya ke luar. Sebuah mobil ambulance te

rusahaan yang tersebar di seluruh dunia. Dalam perjalanan, Kalya mentransfer semua pembicaraan dengan Romelio yang dir

n benar. Dan lakukan analisa pada ket

uanya melintasi jalan raya yang tidak begitu padat dengan ke

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Pergilah, Aku Akan Selalu Mencintaimu2 Bab 2 Merenung3 Bab 3 Kordinasi4 Bab 4 'Mainan'5 Bab 5 Menjenguk Romelio6 Bab 6 Langkah Taktis7 Bab 7 Terperangkap8 Bab 8 Adu Intimidasi9 Bab 9 Meditasi10 Bab 10 Tahanan Unification Resort11 Bab 11 Asumsi12 Bab 12 Pulau Rahasia13 Bab 13 Memegang Kendali14 Bab 14 Tidak Ada Yang Bahaya di Tangan-Mu15 Bab 15 Hasil Test DNA16 Bab 16 Ayah Yang Frustrasi17 Bab 17 Rotasi18 Bab 18 Pesta Topeng19 Bab 19 Informasi Melalui Mimpi20 Bab 20 Terancam Klausul21 Bab 21 Ritual Sekte Logostikos22 Bab 22 Security Control23 Bab 23 Mencintai Pria Yang Sama24 Bab 24 Pertengkaran Ibu dan Anak25 Bab 25 Kejutan Lagi26 Bab 26 Garis Takdir27 Bab 27 File Rahasia Mov328 Bab 28 Mantra Red Zone29 Bab 29 Kehendak Zolte30 Bab 30 Kendali Pikiran31 Bab 31 Pagi di Vatican32 Bab 32 Basilika Santo Petrus33 Bab 33 Makam di Bawah Basilika Santo Patrus34 Bab 34 Rindu Suasana Keakraban Kakak Beradik35 Bab 35 Sekte Rahasia36 Bab 36 Konsep Kebetulan dan Takdir37 Bab 37 Kamu Tahu Logostikos 38 Bab 38 Janji Pertemuan di Hotel Langit Biru39 Bab 39 Kencan Pertama40 Bab 40 DM Team41 Bab 41 Video Laknat42 Bab 42 Pesona Fernanda43 Bab 43 Makan Malam Erotis44 Bab 44 Memahami Pesan Dimi45 Bab 45 Aktivasi B-Fly46 Bab 46 Pagi Yang Liar47 Bab 47 Janji Pertemuan48 Bab 48 Dunia Baru Alfonso49 Bab 49 Greco Cafe50 Bab 50 Takdir Dan Misterinya51 Bab 51 Labirin Cinta Asmara52 Bab 52 Kisah Fernanda53 Bab 53 Kehadiran Joana54 Bab 54 Menyerap Informasi55 Bab 55 Misteri Logostikos56 Bab 56 Kasus Temannya Temanku57 Bab 57 Lima Ribu Euro58 Bab 58 Fontana Della Barcaccia, Via Condotti59 Bab 59 Life Style60 Bab 60 Tidak Ada Kebetulan61 Bab 61 Informasi Dari Katia62 Bab 62 Kordinasi Virtual63 Bab 63 Pagi Yang Sendu64 Bab 64 Sebuah Penawaran65 Bab 65 Snake Wine Dan Minyak Gaharu66 Bab 66 Transaksi Bisnis67 Bab 67 Misi Pertama Inang-inang Internesyenel68 Bab 68 Transit Di Jakarta69 Bab 69 Sosialita Jakarta70 Bab 70 Charlie's Angels71 Bab 71 Bangkok Thailand72 Bab 72 Anurak Si Malaikat Pembawa Informasi73 Bab 73 Fungsi Ruang 30374 Bab 74 Komunitas Tanpa Hujatan75 Bab 75 Romelio Lagi76 Bab 76 Terkoneksi Kembali77 Bab 77 Wajah Boneka Anabel78 Bab 78 Zero Mistake79 Bab 79 Perusahaan di Dalam Perusahaan80 Bab 80 Jejak Romelio81 Bab 81 Misi Pita Merah Muda82 Bab 82 Profesional Inang-inang Internesyenel83 Bab 83 Menjadikan Romelio Sebagi Jenazah84 Bab 84 Misi Lanjutan Inang-inang Internesyenel85 Bab 85 Setitik Air Mata Rodriguez86 Bab 86 Harapan Dan Janji87 Bab 87 Bertukar Tempat88 Bab 88 Wajah Dalam Cermin89 Bab 89 Selamat Datang di Pulau Rahasia Kami90 Bab 90 Perubahan Rencana91 Bab 91 Mencoba Mengikhlaskan92 Bab 92 Sanggupkah Aku Memilih 93 Bab 93 Karena Cinta94 Bab 94 Trombositopenia Pembuka Tabir95 Bab 95 Sebuah Kejujuran96 Bab 96 Menerima Kenyataan97 Bab 97 Kebohongan Putih