icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Rahasia Inang-inang Internesyenel

Rahasia Inang-inang Internesyenel

icon

Bab 1 Pergilah, Aku Akan Selalu Mencintaimu

Jumlah Kata:1503    |    Dirilis Pada: 09/08/2022

olehnya. Rasa lelah dan jetlag akibat menempuh perjalanan panjang selama lebih dari 20 jam, tidak membuatnya me

justru membuatnya lunglai. Kalya hampir tidak bisa menahan air mata yang dengan susah payah dia bendung. Selama perjalanan dari Indonesia menuju Roma, dia sudah menangis tiada

terbuang hanya untuk mengurusi bagasi. Sedetik setelah dia menerima telepon dari Rodriguez perihal kematian suaminya, serta

n, dia memakai kaca mata hitam yang membingkai sebagian besar wajah bulat khas asia miliknya. Kalya mengangkat

angan pikirkan aku dan Jose. Percayalah, aku akan menemukan anak kita, dan menjadikannya laki-laki kuat dan berani seperti dirimu." Setelah mengafirmasi dirinya sendiri, Kalya bergegas menuju arrival hall, di sana telah menanti Rodriguez d

pengemudi dan penumpang. Sehingga apapun pembicaraan yang terjadi di ruang penumpang, tidak akan di dengar oleh pengemudi. Dia selalu men

dari pikiran kotornya. "Tidak, bagaimanapun aku tidak boleh mengambil kesempatan dalam kesempitan. Aku harus tahu membalas budi kepada keluarga

memecah keheningan. Dengan susah payah mengusahakan agar tidak ada

esi pemakaman. Aku tidak ingin kamu tidak siap dengan itu." Rodriguez mencoba berempati. Segala ucapan yang dikatakan sebisa mungkin k

tiba di rumah, bisa mengantisipasi situasi yang mungkin tidak aku pahami. Biarkan aku mencernanya s

ap

ahnya tetap menghadap ke depan, namun saat Kalya melirik dari balik kaca mata h

apa resort di Lombok, Indonesia, terjadi kericuhan di mansion. Kompetitor pada bisnis baru kita berupa perdagangan permata, menyerang man

berpaling pada Rodrigue

ercayalah, aku sudah menolak didampingi oleh Pi

ya, bahkan jika harus mempertaruhkan nyawa mereka. Pasti ada yang tidak beres jika sampai kedua pengawal itu dijauhka

yakinkan bahwa Jose aman bersamanya. Karena Dimi

situasinya. "Tidak apa-apa, Rod. Aku

an Romelio ditemukan pingsan dengan luka tusukan di lambungnya, lalu kami segera membawanya ke rumah sakit. Sesaat kemudian aku menerima sebuah foto mayat melalui ponselku. Kondisi mayat sangat memprihatinka

gejolak di dadanya sekuat tenaga. Dia tidak boleh t

mi, dan kami mengambil 'permata' kalian, ambil paket kalian di tempa

nemukan lo

no sedang menyeli

u gambar, apakah sud

ing, kita masih harus menunggu. Rupanya orang yang se

ya setiap saat te

as

yang mer

ak a

nyit heran.

ar. Dan entah mengapa hal tersebut menjadi pemicu pembunuhan terhadap Dimi dan pe

riksa saham pe

nnya, dalam ringing pertama, seseorang di seberang sana langsung menjawab, dan Rodriguez tanpa basa-basi

engembun di dahi Rodriguez, padahal temperatur di dalam mobil cukup nyaman, sama sekali tidak panas. Sementara diam-diam Kalya sudah mulai menarik beberapa kesimpulan,

a taman pertama, mereka disambut oleh air mancur yang berada di tengah, seolah mengucapkan selamat datang kepada setiap yang melintasi bingkai jalan yang mengelilinginya. Masih ban

Lalu setelah melewatinya, mobil melaju perlahan menuju area belakang mansion. Makam keluarga Diaz berada di bagian belakang mansion

resortnya di beberapa tempat yang tersebar di Indonesia, namun lebih kepada liburan dan mengenang masa lalunya yang sederhana. Menaiki jet pribadi akan membuatnya tidak nyaman dengan pandangan dari teman-teman lam di kampungnya. Hanya saja, dia menyesal tidak mengajak Jose untuk ikut bersamanya ke Indonesia. Seandainya saja dia memaksa Jo

ntuk melihat mayatnya dengan mata kepalanya sendiri, entah seberapa hancur tubuh di dalam peti tersebut. Mereka hanya me

Aku benar-benar harus berusaha sendiri sekarang. Aku pasti bisa. Dimi bantu kuatkan aku! Pergilah dengan tenang, aku aka

mperlihatkan emosi maupun asumsi secara jelas, meski terhadap kerabat sekalipu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Pergilah, Aku Akan Selalu Mencintaimu2 Bab 2 Merenung3 Bab 3 Kordinasi4 Bab 4 'Mainan'5 Bab 5 Menjenguk Romelio6 Bab 6 Langkah Taktis7 Bab 7 Terperangkap8 Bab 8 Adu Intimidasi9 Bab 9 Meditasi10 Bab 10 Tahanan Unification Resort11 Bab 11 Asumsi12 Bab 12 Pulau Rahasia13 Bab 13 Memegang Kendali14 Bab 14 Tidak Ada Yang Bahaya di Tangan-Mu15 Bab 15 Hasil Test DNA16 Bab 16 Ayah Yang Frustrasi17 Bab 17 Rotasi18 Bab 18 Pesta Topeng19 Bab 19 Informasi Melalui Mimpi20 Bab 20 Terancam Klausul21 Bab 21 Ritual Sekte Logostikos22 Bab 22 Security Control23 Bab 23 Mencintai Pria Yang Sama24 Bab 24 Pertengkaran Ibu dan Anak25 Bab 25 Kejutan Lagi26 Bab 26 Garis Takdir27 Bab 27 File Rahasia Mov328 Bab 28 Mantra Red Zone29 Bab 29 Kehendak Zolte30 Bab 30 Kendali Pikiran31 Bab 31 Pagi di Vatican32 Bab 32 Basilika Santo Petrus33 Bab 33 Makam di Bawah Basilika Santo Patrus34 Bab 34 Rindu Suasana Keakraban Kakak Beradik35 Bab 35 Sekte Rahasia36 Bab 36 Konsep Kebetulan dan Takdir37 Bab 37 Kamu Tahu Logostikos 38 Bab 38 Janji Pertemuan di Hotel Langit Biru39 Bab 39 Kencan Pertama40 Bab 40 DM Team41 Bab 41 Video Laknat42 Bab 42 Pesona Fernanda43 Bab 43 Makan Malam Erotis44 Bab 44 Memahami Pesan Dimi45 Bab 45 Aktivasi B-Fly46 Bab 46 Pagi Yang Liar47 Bab 47 Janji Pertemuan48 Bab 48 Dunia Baru Alfonso49 Bab 49 Greco Cafe50 Bab 50 Takdir Dan Misterinya51 Bab 51 Labirin Cinta Asmara52 Bab 52 Kisah Fernanda53 Bab 53 Kehadiran Joana54 Bab 54 Menyerap Informasi55 Bab 55 Misteri Logostikos56 Bab 56 Kasus Temannya Temanku57 Bab 57 Lima Ribu Euro58 Bab 58 Fontana Della Barcaccia, Via Condotti59 Bab 59 Life Style60 Bab 60 Tidak Ada Kebetulan61 Bab 61 Informasi Dari Katia62 Bab 62 Kordinasi Virtual63 Bab 63 Pagi Yang Sendu64 Bab 64 Sebuah Penawaran65 Bab 65 Snake Wine Dan Minyak Gaharu66 Bab 66 Transaksi Bisnis67 Bab 67 Misi Pertama Inang-inang Internesyenel68 Bab 68 Transit Di Jakarta69 Bab 69 Sosialita Jakarta70 Bab 70 Charlie's Angels71 Bab 71 Bangkok Thailand72 Bab 72 Anurak Si Malaikat Pembawa Informasi73 Bab 73 Fungsi Ruang 30374 Bab 74 Komunitas Tanpa Hujatan75 Bab 75 Romelio Lagi76 Bab 76 Terkoneksi Kembali77 Bab 77 Wajah Boneka Anabel78 Bab 78 Zero Mistake79 Bab 79 Perusahaan di Dalam Perusahaan80 Bab 80 Jejak Romelio81 Bab 81 Misi Pita Merah Muda82 Bab 82 Profesional Inang-inang Internesyenel83 Bab 83 Menjadikan Romelio Sebagi Jenazah84 Bab 84 Misi Lanjutan Inang-inang Internesyenel85 Bab 85 Setitik Air Mata Rodriguez86 Bab 86 Harapan Dan Janji87 Bab 87 Bertukar Tempat88 Bab 88 Wajah Dalam Cermin89 Bab 89 Selamat Datang di Pulau Rahasia Kami90 Bab 90 Perubahan Rencana91 Bab 91 Mencoba Mengikhlaskan92 Bab 92 Sanggupkah Aku Memilih 93 Bab 93 Karena Cinta94 Bab 94 Trombositopenia Pembuka Tabir95 Bab 95 Sebuah Kejujuran96 Bab 96 Menerima Kenyataan97 Bab 97 Kebohongan Putih