Pernikahan Kontrak Sang Mafia
ri khas suara bass yang menggelegar. Tampak seorang gadis
J yang terdengar membahana, menghiasi ruangan. Semakin kencang musik berdentum, semakin bersemangat pula para pengunjung. Sama sekali tidak kebe
ang gadis lain yang sed
s yang sedang menikmat
sekitar dua bulan lagi. Wajahnya sangat cantik, bertubuh mungil, hidung mancung, bibir tipis merah muda, surai panjang lurus berwarna coklat terang, dengan netra ber
bisa membuatmu bodoh!" ujar ga
engus Allea seraya
kaca yang beberapa menit lalu masih terisi penuh oleh tequila,
g!! Py
bagai umpatan langsung
meracau seiring pecahan gelas kaca yang baru saja dia b
karena gadis itu sedang mabuk karena sudah menghabiskan puluhan gel
ama di dunia. Ya, ia adalah gadis yang cerdas dengan segudang prestasi d
berteriak pada seorang bartender yang te
bersama dengan Allea berusaha mencegah agar sahabatnya itu berhenti minum
ku tidak bisa menyetir. Siapa yang akan mengantarkan kita pulang jika kau tidak bisa mengendal
udah menunjukan pukul satu dini hari, waktu yang terlalu larut untuk mereka berkeliaran di luar seperti i
hanyalah tempat persinggahan sesaat, atau kau akan mati kesepian karena terlalu lama berada
ua itu! Aku bosan mendengarnya!" Bukannya berhenti, Allea justru berteriak ma
mencari cara untuk segera membawa pulang sahabat terbaiknya. Ia membayangkan banyak hal jika Allea sampai
a tampan yang sedang berjalan ke arah mereka. Rupanya tindakan
aya bantu?" sapa pria itu sambi
mendengar suara itu langsu
as Sheira dengan sen
ulut Allea yang sudah mabuk berat dan langsung menyela ucapan sahabatnya. G
itu mengulurkan tangan, menyambut hangat tawaran Allea.
iakan oleh pihak diskotik. Meninggalkan Sheira duduk sendirian di depan meja bar. Di tengah kesadaran yang semakin
kannya ini terus saja bergerak ke sana ke mari, sehingga dengan mudahn
elah menopang berat badan Allea, akhirnya pria itu menyerah. Memilih meng
kesadarannya hanya berguman pelan dan menuruti pr
sampai kembali di meja dan menempatkan Allea duduk di
idak minum alkohol sama sekali malam ini. Jadi aku bisa membaw
ah terlihat mabuk berat dengan posisi duduk dan ter
aja, Nona?" Pria itu berta
jawab pertanyaan itu, karena ia merasa malu sekal
ung bangkit dan berjalan ke arah Allea. Tanpa ba
ulang!" ucap pria itu sambil teta
r jika pria tersebut bermaksud jahat kepada dirinya dan Allea. Tapi, situasi dan kondisi saat in
edang menggendong Allea. Tanpa perlu menjawab, pria itu lantas mengikuti langkah Sh
ng. Setelah melihat sahabatnya dalam posisi aman, Sheira lantas menutup dan mengunci pintunya. Kemudian gilir
cap Sheira pelan sambil men
sa menyetir. Aku pernah berada di posisimu, jadi sangat mengerti apa
bisa membalas kebaikanmu," sahut
mulai memasuki jalan raya. Jalanan sepi membuat mobil bisa melaju dengan lancar tanpa hambat
ambil membuka resleting celananya dengan tangan kiri, sementara tangan kanannya fokus memegang stir. Pri
. Sebagai gadis yang hidup di zaman modern dan terbiasa dengan kehidupan malam, ia paham betulya, hingga tak terasa mobil yang mereka bertiga tumpangi sudah sampai di te
t seorang pria lain tengah mengepalkan kedua tangannya erat. Rahangnya pun ikut mengeras, tatkala melihat kepergian mereka bertig
k sang pria yang tengah menggendong Allea. Bak pedan
u, setelah dia mengantarkan dua gadis itu!" titahnya kemudia
berkepanjangan karena telah berani berurusan denganku!" Begitu arogan, pria itu mengu
ambu