Wike Maliya
1 Buku yang Diterbitkan
Buku dan Cerita Wike Maliya
Pernikahan Kontrak Sang Mafia
Romantis Allea Maxwell, gadis penurut, patuh dan baik hati itu tiba-tiba melakukan perubahan signifikan setelah hari di mana ibu kandungnya ditemukan tewas bersimbah darah dalam kamarnya.
Kemarahan, dendam serta rasa sakit hati yang dirasakan akibat penyebab kematian ibunya yang misterius, Allea lampiaskan dengan sikap kasar, dan sering berkunjung ke sebuah club malam bersama sahabatnya.
Tak hanya itu, kehadiran orang ketiga setelah kematian ibunya, secara otomatis membuat seorang Allea bertambah murka. Diam-diam gadis itu terus berusaha mencari tahu penyebab sang mama meninggal. Apa benar dia bunuh diri seperti yang diucapkan oleh ayahnya? Atau mungkin perempuan itu menjadi korban pembunuhan berencana?
Semua pikiran itu terus menerus mengusik Allea, gadis yang usianya baru menginjak dua puluh tahun. Ia sengaja mengkonfrontasi sang ayah dengan sikap urakan dan selalu menentang setiap keputusan sang ayah terhadap dirinya.
Hingga suatu pagi, sang ayah yang sudah tidak bisa menghadapi sikap frontal anaknya pun memutuskan untuk menjodohkan Allea dengan seorang pria bernama Morgen William. Seorang pria bertempramen tinggi serta orang yang sejak awal Allea masukkan ke dalam daftar hitam pria yang paling tidak ingin Allea kenal.
Namun apa yang terjadi, ayahnya memaksa menjodohkan dan menikahkan Allea dengan pria yang dianggap paling brengsek sejagad raya oleh Allea?
Oh shit, memikirkannya saja bisa membuat kepala Allea hampir meledak. Apalagi jika dia harus berhadapan dengan makhluk astral itu setiap hari? Tidak, tidak. Ini tidak boleh terjadi. Apapun konsekuensinya, Allea harus membuat pria itu menolak untuk menikah dengannya. Berhasilkah Allea melakukan misi pembatalan perjodohan yang dilakukan oleh Adam Maxwell ayahnya terhadap dirinya?
Nantikan kisah menarik Allea dan Morgen William terus ya, dear!
Anda mungkin suka
Mengandung Anak Tuan Serigala
Linsing Fang Yi Lan adalah seorang mahasiswi jenius dari jurusan kedokteran. Walaupun memiliki otak yang jenius, tetapi Yi Lan benar-benar buruk dalam menilai seorang pria. Di hari ulang tahunnya yang ke-20, Yi Lan tidak sengaja memergoki kekasihnya sedang berselingkuh dengan adik tirinya. Belum cukup sampai disana, Ayahnya malah menyuruhnya untuk merelakan kekasihnya untuk adik tirinya itu. Selain itu, dia malah dipaksa untuk menerima lamaran dari seorang pria hidung belang. . Yi Lan tentu saja tidak bisa menerima keputusan Ayahnya. Dia langsung memberontak sejadi-jadinya. Dia merasa takdirnya benar-benar kejam dan tidak adil. Dengan segala daya upaya, Yi Lan akhirnya berhasil melarikan diri dari rumah Ayahnya. . Di dalam pelariannya, Yi Lan tidak sengaja bertemu dengan seorang pria yang sedang terluka parah. Pria itu berwajah sangat tampan dan dingin. Tubuhnya juga terlihat sangat kekar dan kuat. Tetapi sayangnya, ketika pria itu pingsan, pria itu tiba-tiba berubah wujud menjadi seekor serigala hitam yang berbulu lebat. . Yi Lan benar-benar terkejut saat melihat perubahan pria itu. Dia refleks langsung berusaha untuk melarikan diri. Tetapi sayangnya, hati nuraninya sebagai seorang dokter melarangnya untuk meninggalkan pria itu. Karena dibebani oleh rasa iba, Yi Lan akhirnya menolong pria itu. . Setelah luka-lukanya diobati, pria itu akhirnya kembali berubah wujud menjadi manuisa. Tetapi sayangnya, bukannya berterima kasih kepada Yi Lan, pria itu malah mengigit leher Yi Lan sampai meninggalkan jejak. Setelah itu, pria itu langsung memperkos4 Yi Lan dengan ganas. . " Wangimu benar-benar enak Nona..., mulai malam ini, kau adalah pasanganku, aku akan membuatmu mengandung anak-anakku... !!" . Yi Lan hanya bisa menangis histeris saat diperkos4 oleh pria itu. Dia merasa nasibnya benar-benar sangat buruk. Kesialan menimpanya tanpa henti. Seandainya memungkinkan, dia ingin mati sekarang juga. Gairah Liar Dibalik Jilbab
Gemoy Kami berdua beberapa saat terdiam sejanak , lalu kulihat arman membuka lilitan handuk di tubuhnya, dan handuk itu terjatuh kelantai, sehingga kini Arman telanjang bulat di depanku.
''bu sebenarnya arman telah bosan hanya olah raga jari saja, sebelum arman berangkat ke Jakarta meninggalkan ibu, arman ingin mencicipi tubuh ibu'' ucap anakku sambil mendorong tubuhku sehingga aku terjatuh di atas tempat tidur.
''bruuugs'' aku tejatuh di atas tempat tidur.
lalu arman langsung menerkam tubuhku , laksana harimau menerkam mangsanya , dan mencium bibirku. aku pun berontak , sekuat tenaga aku berusaha melepaskan pelukan arman.
''arman jangan nak.....ini ibumu sayang'' ucapku tapi arman terus mencium bibirku.
jangan di lakukan ini ibu nak...'' ucapku lagi .
Aku memekik ketika tangan arman meremas kedua buah payudaraku, aku pun masih Aku merasakan jemarinya menekan selangkanganku, sementara itu tongkatnya arman sudah benar-benar tegak berdiri.
''Kayanya ibu sudah terangsang yaa''? dia menggodaku, berbisik di telinga.
Aku menggeleng lemah, ''tidaaak....,Aahkk...., lepaskan ibu nak..., aaahk.....ooughs....., cukup sayang lepaskan ibu ini dosa nak...'' aku memohon tapi tak sungguh-sungguh berusaha menghentikan perbuatan yang di lakukan anakku terhadapku.
''Jangan nak... ibu mohon....
Tapi tak lama kemudian tiba-tiba arman memangut bibirku,meredam suaraku dengan memangut bibir merahku, menghisap dengan perlahan membuatku kaget sekaligus terbawa syahwatku semakin meningkat.
Oh Tuhan... dia mencium bibirku, menghisap mulutku begitu lembut, aku tidak pernah merasakan ini sebelumnya, Suamiku tak pernah melakukannya seenak ini, tapi dia... Aahkk... dia hanya anakku, tapi dia bisa membuatku merasa nyaman seperti ini, dan lagi............
Oohkk...oooohhkkk..... Tubuhku menggeliat!
Kenapa dengan diriku ini, ciuman arman terasa begitu menyentuh, penuh perasaan dan sangat bergairah. "Aahkk... aaahhk,," Tangan itu, kumohooon jangan naik lagi, aku sudah tidak tahan lagi, Aahkk... hentikan, cairanku sudah keluar.
Lidah arman anakku menari-nari, melakukan gerakan naik turun dan terkadang melingkar.
Kemudian kurasakan lidahnya menyeruak masuk kedalam vaginaku, dan menari-nari di sana membuatku semakin tidak tahan. "Aaahkk... Nak....!"