Pernikahan Kontrak Sang Mafia
tanya Morgen William kepada Allea sembari menyunggi
membenci dirinya sejak satu setengah tahun lalu. Tapi apa ini, Allea bahkan meminta hal yang sangat mudah
lu diucapkan oleh kedua bibirnya, dia adalah gadis manis dan baik hati. Morgen sangat paham ba
ik, Tuan Morgen. Itu adalah syarat yang
g di wajah Morgen. Ia merasa pria itu meremehkan permint
a Allea. Lihat saja nanti, Allea akan membuat perhitungan dengan si brengsek i
mimu ini, Sayang?" Bukannya marah. Morgen justru semakin
, dan berhenti tepat di saat wajahnya berada di depan telinga Allea, "Aku tidak sabar untuk melangsungkan pernikahan kita, agar segera bisa mend
isikkan di telinga Allea, sepertinya pemuda itu punya niat mesum yang membuat Allea jijik. Hanya mendengar saja sudah c
g." Sebelum Allea lupa, maka dia harus menyusun rencana untuk ti
k membatalkan pernikahan kita!" Allea mendorong tubuh Morgen yang masih setia menikmati kecantikan Allea dari dekat, k
marnya, Morgen justru tergelak menyaksikan tingkah gadis sepert
am pelukannya seperti dua tahun lalu. Meski ia tahu untuk saat ini perjuangannya tidak akan
tik selanjutnya Morgen berkata dengan suara dingin kepada dua orang pengawal yang sedar
aan, kemudian mereka berdua segera berhambur melaksanakan tugas m
nggi dengan pelitur mengkilat berwarna cokelat tua, sebelum pada akhirnya melangkah
k?" tanya Morge
ain yang akan aku ajukan padamu, dan pernikahan itu ber
berapa sudut. Sebuah lemari kaca besar penuh dengan tas maupun pernak-pernik accesories peninggalan almarhum mama Allea juga terlihat rapi. Ranjang besar den
embutuhkan perlindungan di rumahnya sendiri? Mungkin juga apa yang dia lihat di ruang tamu tadi nyata adanya, Alleanya mendap
a benar, maka dia pasti akan merasa semakin bersalah pada gadis itu, karena dia tidak a
da Morgen seolah pria di hadapannya
a hal yang akan aku ajukan padamu tidak peduli bagaimana berat dan tidak adilnya syarat itu?" Mata hazel Allea
uang tamu, di depan semua orang termasuk keluar
dalah pemandangan terindah baginya. Begitu mudah bibir tebal berwarna merah cerah t
ingin memberi pelajaran pada pria yang sempat menjadi kekasi
i. Berusaha menetralkan kegugupan yang tiba-tiba t
lihatan Allea, entah kenapa bisa dengan mudah membangkitkan sisi liar dalam gadis itu. Tanpa sadar Allea terus menatap pada dagin
u, jika kau merindukannya seperti satu setengah tahu
Nalurinya sebagai lelaki ikut bergelora. Dia mengusap bibir tipis Allea dengan menggu