Gairah Bad Boy Salah Sasaran
, terlalu manis untuk tidak dibalas, te
dan hati deg-degan. Bukankah terlalu mudah bagi Vivian untuk menaklukkan seorang Elan
tuk berpikir, baginya memiliki Elang itu sebuah prestasi tersendiri. Baik hanya sesaa
ilih memejamkan mata setiap membalas pagutan Elang pada bibirnya. Vivian mengosong
. Dia mendongak tanpa membuka mata, merespon Elang ya
ontrol, kalbunya berdesir merasakan Elang
jal kepala gadisnya dengan bantal kecil dan
leh pacarnya dulu, tapi menjawab langsung dari mulut Elang rasanya jauh lebih memalukan. El
tev
uat Elang kembali mendekat dan menautkan bibirn
ivian. "Peluk aku!" lanjut Elang membimbing tang
leh ciuman dalam, panas dan menggairahkan dari pria
nya sudah memerintahkan hal lain yang ha
mesra dan manja, mengiyakan
e dada Vivian, menyentuh dan memijat lembut, bermaksud membagi hasrat muda yang
lam pikiran Elang. Tidak bisa dipungkiri, dosen muda itu m
tuk mengakui dan meminta Elang segera masuk menu utama itu tidak
merajai, membuat Vivian tidak kuat untuk tidak mendesahkan nama pemuda
elepas pakaiannya dan menjelajahi seluruh tubuh
da agar Elang semakin bebas memainkan puncaknya. Menyapu ringan
kenyalan Vivian dengan satu hisapan kuat, lalu mel
ak terbendung. Dia sudah sangat ingin dimasuki pemud
gadis tanpa busana itu ke atas tempat tidur d
dannya agar lebih rapat dengan Elang. Tangan Vivian membalas dengan memberikan usapan lembut pada rambut Elang, menekan agar mulut pemuda i
ring. Tangannya menyentuh lembut bagian bawah Vivian.
wajahnya ke kiri, menikmati deng
rus menyentuh bagian tubuhnya yang paling memalukan? Karena Vivian gelagapan menghadapi rasa
waktu. Vivian kesal karena Elang membuatnya menggigit bibir demi menahan pekika
kan mulut seketika. Dia
s
uh tubuhnya. Beruntung Vivian tidak sadar dengan nama yang hampir disebut Elang. Pemuda
an giginya, Elang membuka bungkus plastik kecil yang baru diambil, lalu d
dak akan lupa menggunakan karet pengama
than go wild' tidak hanya berlaku saat berkegiatan di alam
a masih berlangsung. Senang-senang yang tidak beresiko menikahi adalah tujuanny
n kedua paha gadis cantik yang sudah sangat pasr
aksinya berhenti sesaat. Dia mengingat Nindya adalah sa
tidur dengan Nindya waktu itu. Bagaimana kalau Nindya ham
engingat wanita itu di saat bersama Vivian. Sekuat tenaga, Elang kembali f
wah!" Suara ketukan beberapa kali di pintu kamar bersamaan dengan suar
. apala
ng dengan wajah gusar, meninggalkan Vivian yang
embuka pintu sedikit untuk menjulurkan kepala. Elang bertanya dengan ek
rnah kesini. Maksudnya saya be
itkan dahi, "C
ak pegawai bank." Pembantu rumah tangga kontrakan itu m
a?" tanya Ela
an paruh baya yang langsung pamit dari hadapan Ela
tika, "Pakai bajumu, Vi! Aku pesenin kamu tax
an sangat kecewa karena Elang lebih memilih menemui tamu
jawab Elang kesal. Hasratnya
h terpasang sempurna dari dalam celana lalu membua
tau tiga puluh menit mungkin?" Vivian masih ber
rumahan yang terlihat sopan, menyisir rambut dengan
mengenakan seluruh pakaiannya satu persatu. Sesekali masih melamba
kit nggak? Aku ke b
yemprot parfum pada tubuhnya. Menghilangkan aroma kering
eperti itu? Bukankah Nindya adalah orang asing yang tidak perlu d
hu tempat tinggalnya. Yang kedua, Elang menebak kedatangan Nindya ada hubungannya dengan kesepa
tapi dalam waktu bersamaan dia juga merasa lega, senang dan bahagia karena wanita itu mencarinya. Rumitnya ka
a bersama Nindya, malam singkat yang tidak bisa dilupakannya. Dan kedatangan N
h
*