Gairah Bad Boy Salah Sasaran
u persatu anggota tim yang akan dibawanya menyusuri sungai. Mulai dari per
i sangat mengundang tatapan semua laki-laki yang ada di lokasi. Pahanya yang putih mulus menyilauka
an pada dosen pembimbing yang juga diikutkan oleh panitia dalam
tam nanti," tegur Elang sebelum menuju titik kumpul. Elang bahkan mengulur
n perhatian lebih dari Elang sebelum mengarungi sungai. Meskipun terlihat remeh dan tida
arena Elang merasa bersalah sudah berlaku kurang ajar kemarin malam.
nyesal? Entahlah, dia juga
ngkapan utama yang bisa menyelamatkan kalian saat terjebak di aliran utama sung
ebagai pendamping selama rafting. Dia yang akan memandu para rafter, kapan harus me
asi mapala. Dia ikut ditunjuk sebagai skipper karena dianggap paham betul t
raya menundukkan wajah beberapa saat. "Selesai ..
ing rafter menyatu di udara, dan dipukulkan ke
bagai tanda pada panitia ba
intah pada tujuh rafter yang duduk memegang
kali mengajak bercanda para rafter yang baru pertama kali turun ke sungai. Sesekali melakukan promosi agar m
menarik di mapala? Kesannya cuma jalan-jalan dan hura-hura. Image yang beredar di kampus
husus untuk kegiatan petualangan," jawab Elang santai. Matanya tak lepas d
ba panjang karena ingin memanjakan matanya. Bukankah Vivian meman
, Kak El?" tanya salah satu mahasiswi yang
periode ini, IPK masih di atas tiga biarpun aktif di UKM mapala. Dia menjabat sekretaris organisasi selama dua tahun," teran
a di belakangnya, "Tapi naka
si lain nggak ada yang nakal gitu ya?
yum dalam hati. Ada sedikit rasa bangga
anpa meninggalkan kuliahnya. Nakal dan liar dalam pergaulan tapi
ng nakal anak mapala sih," sung
m orang yang terbuka, tidak menut
ana ada ora
keluargaan dan solidaritas sangat tinggi di ling
i takut u
an. Dia melirik ke arah Nindya yang entah men
kegiatan lapangan ketemu ular gi
khusus ular, masuk dalam mate
" kejar Vivi
pa saja yang tidak berbisa dan bisa dimakan
asti sejenis Kak El ya?" Vivi
ngan lihai. Memberi aba-aba seperlunya namun jelas terdengar semu
g sangat deras. Dia berteriak keras menyaingi suara d
rah kiri sebelum menabrak
ran sungai, "Sebentar lagi kita akan masuk
an diikuti rafter perempu
yungnya dan memberi perintah dengan suara keras, "Pancung ka
bermain perahu ala rodeo, membuat mereka yang berada di perahu berteriak dan histeris bahagia. Meskipun adrenalin m
Nggak usah lebay!" jawab pemuda ya
ngan permukaan air yang tenang dan aman. Elang iseng membalik perahu
pa mengumpat karena merasa tidak siap saat perahu menda
n dengan cekatan membawa dirinya berenang ke arah yang ditunjuk, tempat yang akan digun
vian sambil bersiul keras meledek sahaba
yang ternyata tidak bisa berenang. Satu kesalahannya, Elang tadi tidak
erenang? Sudahlah, namanya juga lupa apa hendak dikata, ujar Elang dala
pundak pelampung yang dipakai Nindya, sedikit memeluk agar perempuan yang s
bahu mahasiswanya. Dia terpaksa meminum air sungai beberapa teguk
engan seringai miring
dik Nindya kesal. Mulutnya terbatuk da
okasi istirahat, tempat aman. Lihat, semua perahu berhenti di sini
am Nindya meluapkan amarah. Tangannya sedi
a Elang
lebih tampan saat wajahnya basah penuh butiran air itu. Apalagi
rang ajar. Itu heroik!" Elang mendekatkan wajah dengan sengaja.
ab gelagapan. Tangannya langsung meraih Elang lebih de
ng terpenting sikap setelah kejadian," kata Elang mempertahan
indya kehabis
n? Fungsinya ya sekarang, coba dayung Bu Nindya kemana? Padahal itu bua
a, nggak bakal ikut lagi acara beginian," kata Nindya berusaha lepas dari tanga
andar arung jeram itu berapa? Saya nanti yang
ng wajahnya merah padam karena menahan malu. Buat Elang, r
elas kasihan sama orang nggak bisa berenang.
u kamu gitu ...!" jujur Elang dengan serin
e pinggir sekarang jug
boleh banget, serius!" kata Elang tidak tahu adat. Setelah mata mereka berta
ada yang namanya kapan-kapan, kodrat manusia hidup di
*