Impian untuk Rian
i pagi ini gadis itu sudah rapih dan cantik sedang menunggu sosok Rian bersama
umah dengan penampilan yang lumayan rapih. Dengan sopan ia tur
angsung berangkat?" Anara dan
sekolah takut di galakin sama tante girang fansnya kamu," Rian hanya terkekeh pela
ian naik keatas motor di susul ole
" Anara dan Rian melenggang pergi dari
*
n Rian tak ingin membuat rasa tak n
tu menjadi perhatian serta buah bibir siswa lain, kejadian yang sangat mustahil karna seorang Rian yang pernah di duga Gay dengan Janua
, aku di panggil ke ruang gur
Anara hanya menga
mengangguk lalu berjalan
ah padanya dan Rian, namun Anara tak ing
s dulu," Anara tersenyum saat Rian mengusap surai
auh sambil melambaik
ini?" Ucap Anara to the point
ng kalau kamu bisa ngerjain soal-soal yang baru di berikan
ulan lagi dan tingkat nasional nya sekitar 3 bulanan lagi. Maksud dan tujuan saya
pak," jawab
, saya juga sengaja memberitahu dari jauh-jauh har
"iya pak saya mengerti
li ke kelas kamu." Anara pun pami
r kelasnya padahal sebentar lagi bel akan berbunyi. Anara memerhatikannya, Rian sangat berbeda saat
amnya. Dari mimik wajahnya
*
an kedua teman dekatnya. Tak lama sosok yang di tunggu-tunggu itu datang. Mere
anget 1." ucap Arsya
angan sepedes Arsya." diangguki ole
n hampir tela
m bel bunyi, tapi pak Yanto tiba-tiba
s soa
imia tingkat
n sekolah?" Anara meng
hanya menengok, men
an sama k
ng
a tadi pegan
jidatnya karna merasa frustasi me
orang kaya gitu? Kenapa mau aja di deketin? Gue cuma takut dia pl
aja atuh Arsya," Arsya menjedotkan kep
enjawab dan hanya diam samb
bali menghampiri meja Anara. "Adek gue k
makanan,"
ya ada Janu. "Tu anak kenapa?" Tanya Zion saat melihat Arsya
adi di ru
sekolah di olimpiade kimia 6 bulan
t. Entah kenapa bibirnya jadi melengkung saat mengingat ucapan
apa
Janu, Zion, dan Rian sontak tertawa saat mendengar pernyataan polos Anara. Baru kali in
ayangannya kak Rian, jadi ga mungkin kak Rian sakit
hanya tersenyu
e bisa naklukin singa jantan ja
ian kak Zi mana ada singa yang bisa berubah jadi kucing? Suka nga
ng tengah menjatuhkan kepalanya pada meja. Langsung saja ia tangkup dengan telapak tangannya hingga sang empu terjungkal kebelakang, unt
" Janu langsung menyanyikan sound yang
orang itu. Anara tertawa terbahak da
cap Janu dengan suara perlahan namun d
las mau di kemana
n setia," ucapny
ol, bener apa bener?" Janu suka sekali menggo
. Takutnya sekali di terkam lo gaakan bisa lepas," Janu te
Kesalnya makin menjadi kala seisi meja tertular tawa
kin terbahaklah orang-orang di sana mendengar
ketiga perempuan itu bisa dek