Impian untuk Rian
ng saat menemukan boneka berkepala
un tak kalah terke
di cukup mengundang perhatian penghuni kelas. "
a terbata-bata sambil m
ra karna wajah datarnya yang selalu terpasang. "Gue buang." ia membuang boneka itu p
u menjadi bahan untuk menerka-nerka para murid di kelas Anara, mereka mengira mungkin dari sal
sama kak Rian? Ini kayanya jadi
Aku cuma mau temena
Ra," Anara hanya diam, mengingat-nging
at geram dan akan mengadu pada BK juga Rian, namun Anara melarang dan berkata mungkin hanya iseng. I
muk saat melihat teror'an yang tak hen
pi
engan di ikuti Arsya dan Anara yang memandang panik, pasalnya
Janu, Zion yang melihat gelagat aneh dari a
eror Anara selama ini," Zion dan Janu
sama Abang sekal
ang! Ini udah
an api yang berkobar dalam tubuh Ersya. "Ersya gau
pake bangkai lah, pake boneka buntung lah, ucapan-ucapan kasar
pi
!" Ersya me
engan melapor pada guru BK, lagi pula anak-anak kelas se
*
adiknya dan Janu mengantarkan Arsya juga Anara menuju kelas mereka. Janu juga sengaja datang untuk m
bersihin, kalau lo gamau lapor
h ya ka
sama-
ang di milikinya mampu menarik perhatian banyak orang. Di kelas pun s
nggu mental plus konsentrasi lo, inget Ra lo mau iku
bikin masalah, biar aja mereka kaya gitu sampe cape sendiri," Arsya pun jadi gera
detailnya. Tentang seberapa lama Anara di teror, Ersya yang ngamuk di koridor, hingga J
gue dan kalau udah ketemu cepet-cepet laporin," Rian hanya menanggapin
kang sekolah yang jarang berpenghuni. Di sana terikat seorang gadis berbadan ramping dan berpak
g Rian yang berada di sekitarnya, menu
nya." ucap Rian d
o neror c
a sama lo dari lama R
lo asal lo mau sama gue, bahkan gue siap ngangkang di depan lo biar lo betah dan mau sam
sama lo cuma karna selangkangan lo yang bau terasi
KALAN CIUT SETELAH LO ANCEM? SELAMA LO SAMA DIA MASIH SAMA-SAMA,
nding lo berakhir di tangan temen-temen gue." Rian melenggang pergi di ikuti Janu dan Rio di belakangnya. Janu terlalu malas mengurusi perempuan
pa jijiknya ia kepada manusia bernama Teresa itu, ia jadi harus bertindak
alian bertemu dan memastikan keadaan gadisnya. Perca
h Anara, duduk di gazebo yang berhiaskan gantun
tu kak Rian?" Rian
nuh tanda tanya. wajah cantik nan memikatnya menunggu jawaban dar
buat ga n
a dari sampingnya, "syukur
nap
Rian? Dan kenapa mereka sampe segitu
aku juga kan manusia yang butuh pendamping, tapi mungkin karna selama ini m
gin sasaeng," kekeh Anara. Rian yan
h harus deket
g lain Anara... lagian ada aku y
h ya ka
sama s
••℘℘