Jangan Rubah Takdirku
-bayang dirinya saat masih kecil, Azalea begitu suka berlarian di atas rumput halaman panti asuhan tanpa mengenakan alas kaki. Langkah kakinya yang mungil menapaki tiap sudut hal
manggilnya, suara yang be
dengan masa lalunya yang begitu indah. Azalea menoleh ke belakang. Senyum seora
u kamu? Azal
nya sejak kecil kini sudah berubah, kulitnya mulai menunjukkan garis-garis penuaan tapi paras wajahnya masih tetap ca
erindukanmu." Wajah Aza
m." Bu Rahma mengajak Azalea masuk ke dalam panti. Dia menemani Azalea berkeliling sambil b
Aku sangat mengkhawatirkanmu, bagaimana kamu bertahan hidup di luar sana?
asti sudah tahu jika Ayah
sampai memutuskan untuk pergi dari rumah itu.
dia tidak bisa menyembunyikan kek
ana hubunganmu dengan Erik?" Bu Rahma begitu hati
oba menyembunyikan kekecewaannya lagi. "Tidak ada, Aku bahkan tidak tahu
tangan kanannya mengusap punggung Azalea dengan lembut. Azal
tugasnya. Dia mencarimu." Bu Rahma sengaja menunggu
ata Azalea seketika menyala, dia begitu berse
ma ragu untuk
yum menantikannya, tak sa
a dia akan segera bertunangan dengan anak Dok
n meredup. Azalea menundukkan wajah dalam-dalam. Sesa
tanya, dia akan segera menikahkan putranya dengan seorang dokter. Apakah
g seorang dokter. Lebih tepatnya dokter muda, sep
hu Ibu tentang renc
rnah datang lagi sete
nnya. Bu Rahma kemudian coba menghiburnya. Bu Rahma meminta Azalea untuk menceritakan kehidupannya sekara
sering mengunjungi Bu Rahma selama dia tinggal di Kota Krisan. Mungkin set
i halaman panti asuhan. Bu Rahma berhenti melambaikan tangan setel
i serta menitipkan uang bulanan untuk Azalea. Erik tidak tahu cara untuk memberikan kepada Azalea maka dia menitipkannya kepada Ibu Rahma, ber
ya, saat dia datang ke
*
Azalea tidak ingin terlambat di hari pertama dia bekerja. Lagipula hari ini ada
bekerja di Rumah Sakit Daerah Krisan. Di baris belakangnya ada deretan profesi perawat, apo
ebut. Direktur Rumah Sakit duduk berdampingan dengan Wali Kota Krisan, tanpa sengaja A
n." Azalea be
Seketika tangannya terasa dingin, dia mulai memainkan jari-jari ta
aja lalu mengembalikan kepada moderator. Azalea perlahan curi pandang ke arah orang yang disebut sebagai Direktur Rumah Sakit terseb
enangan tapi dia justru merasakan dingin pada tangannya tersebut. Perasaan macam apa ini. Azalea menjadi sedikit gelisah. Seorang
gup
untuk menutupi a
." katanya diakhiri sebuah senyuman manis. A
i karena kehadiran orang disebelahnya yaitu Walikota Krisan. Wajah yang begitu akr
erator berikutnya sudah tidak sampai di telinga Azalea, hanya nama Walikota Krisan saja yang terus terngiang-ngi
akrab. Tentu saja karena mereka bersahabat, dan sebentar lagi hubungan mereka akan semak