Partner di Atas Ranjang
ita itu menatap Gilang dengan tatapan tak terbaca, begitu pun s
ah s
ah payah, dia ingin berkata tidak,
h Kasih tampak tegang pu
a kamu beneran t
tuk mengubah ekspresi wajahnya, berusah
nggak
jangan dipaksaka
ita itu dengan wajah berbinar. Ucapan
sudah ngebet banget pengin kawin
memudar, dia menatap
perti itu, kalau hasilnya juga s
nda lebih lama lagi, sem
il pria itu. Ketika dia ingin membuka pintu mobil di b
duduk di
nya mau di
emangnya aku supir ka
, o
mintaan Gilang, wanita itu ma
ikirannya. Masih bingung dengan jalan pi
u dilihat-lihat, sepertinya dia cinta banget sama wanita itu. Tapi kenapa dia bisa mempunyai pikiran selingkuh? Padahal kalau dia kepengi
nya, dia langsung menoleh ke samping. Dilihatn
nggil-panggil k
ini ... ak
, tiba-tiba saja pikirannya blank, dia
anita itu mengali
mpai, kamu tid
secara perlahan, dia mel
a?" tanya K
u, ayo
kukannya di rumah kamu? Serius?"
rumah itu hanya ada kita be
membuka pintu mobil yang Kasih d
sahut Kasih. Wanita itu tidak me
ti Gilang dari belakang. Tepat di depan pin
erjadi sesuatu, tapi Kasih sendiri tidak tahu apa yang
ebuah kesalahan besar, bukan han
i tadi kuperhatikan sela
g. Apa kamu nggak berpikir lagi, ka
Jadi aku mohon, untuk saat ini jangan banyak bicara. Lakukan saja pekerjaanmu dengan benar. Kamu dengan sadar menyetu
aku ini udah punya suami, dan kamu, kamu juga udah puny
aku dan kamu juga sudah memikirkan bagaimana konsekuensinya. Sekarang masuk kamar, buka p
lan
perintahku. Gini aja deh, kamu pilih di antara salah satu. Pilih buka sendiri
Kasih. "Di m
di depa
ia menghentakkan kakinya dengan keras, karena terlalu s
ita itu malah meneliti ruangan itu dengan cermat. Setiap sudut t
tok ...
ketukan pintu yang begitu keras. Sudah
h itu?" Suara Gilang tampak menggelegar, mem
unggu s
ntu kamar itu dengan kasar. Menatap Kasih d
tau kamu benar-benar in
nggak benar. A--aku akan melakukan
gannya di dada. Terus menatap Kasih yang saat in
t dikit tidak? Jan
" decak
aku ingin bercinta denganmu, ta
n Kasih, saat ini Kasih hanya memakai pakaian da
andang. Kenapa nggak dari t
aroma tubuh wanita itu dengan kuat, memberikan se
Kasih, lalu melumat bibir wanita itu begitu kasar, panas, dan
Gilang sudah meraba ke mana-mana, dan kini dengan n
i benar-benar gila
a ikut melepaskan pakaiannya satu persatu hingga saat
g, ya. Aku beneran
nafik karena dia juga menginginkan hal yang sama. Sud
ku datang,
kaget ketika mendengar suara lengkingan
buh Gilang, dia menatap Gil
yang tidak tepat. Arggghhhh! Cep
amu bakal datang. Tau gitu ngapain aku
kan pacar aku. Cep
kamu? Ya kali pan
u," ujar Gilang sambi
! IST