Partner di Atas Ranjang
tu sama lain. Gilang sepertinya tengah menilik penampilan Kasih dari a
seperti itu?" tany
gelengan kepala saja
lah wanita yang baik-bai
?" tanya Kas
uga banyak, apalagi yang aduhai. Hanya saja, berurusan dengan wanita seperti itu sangat menjengkelkan.
apa yang Gilang maksud. Tanpa sadar dia menyilangkan kedu
lihatnya hanya
kamu juga bagus. Hanya saja karena tertutup denga
m, kentara sekali kalau wanita itu tidak su
g?" tanya Gilang, pria itu m
gnya?" tanya
apkan, kamu tenang a
engangg
selesai, kamu boleh
engan perlahan mendekatinya, membuat Kasih refleks memundurkan langkahnya. Sialnya hal itu terbaca dipikiran
hindar?" bis
r, a--aku cuma gugup,"
aja, aku yakin kamu akan menikmati permainanku. Aku akan membuatmu mengerang
jarak lagi. Bahkan Kasih bisa mencium aroma dari mulut pria itu, yang sialn
r sedikit?"
sa!" bant
-ak
at tepat di bibirnya. Pria itu mendorong tubuh
g malam ini, buang semua beban yang ada dipikiran kamu sejenak, lampiaskan semua
at tampak tenang. Dia pun memejamkan matanya
. Bibirmu san
nya terdengar begitu seksi, membuat bulu kuduk
tuhan lembut yang Gilang berikan. Ba
uara indahmu ketika men
bagian lehernya, dia terus menggigit bibir bawahn
entikan,"
atap kedua mata Kasih
amu beruba
karena dia tidak mau melan
palagi Gilang sangat pintar membuat Kasih berhasra
u ... apa kamu memakai pengaman? Aku takut ka
k memakai apapun. Aku pastikan kamu tidak akan hamil, kit
ap
anginya. Sialnya, ciuman Gilang membuat Kasih menjadi wanita yang paling menggairahkan, seolah-olah
as membara, sarafnya kacau kar
benar-benar tidak memakai pakaian apapun. Gilang menggeleng pelan sambil berdecak ke
sadarannya kembali, dia menutupi bagian tubuhnya mengg
-benar tidak tah
pakaiannya satu persatu. Kasih yang melihatnya langsung membuang pandan
dari ranjang tersebut, dia tidak berani membuka mata kar
pria itu deng
h, membuat Kasih mau tak mau harus
a Kasih dengan
jatuh cinta denganku. Ingat, hubungan kita hanya sebatas di atas ranjang
engangg
ada kata
gukan saja, walau sebenarnya hati k
ntuk memiliki anak. Namun sayangnya, sampai saat
g. Aku tidak ingin menun
ma-lama, bibirnya mencium bibir Kasih dengan lembut. Tangan pria itu meray
lebar. Seperti tengah menunjukkan kasih sayang, tangannya membelai ramb
h, membuat Gilang semakin berseman
ereka, tiba-tiba saja terdengar sebuah
njadi menegang, seperti menahan amarah
a, bercinta dengan wanita malam ini sampai puas. Namun, te
a dulu, si
nting!" s
na kalau
h Kasih, lalu mengambil ponsel itu. Pria itu tampak te
aku tadi lagi sibuk, lain kali
Kasih. Senyum yang tadinya terukir ind
ngan suara bergetar, mat
h. Apa aku gila? Ingat, Kasih. Saat ini kamu sudah resmi menjadi wanit