icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Persona

Bab 5 Persona 5

Jumlah Kata:1380    |    Dirilis Pada: 17/07/2022

nnya menggunakan ojol. Dia baru selesai m

Perasaannya masih kesal mengingat kejadian di rumah Riri tadi. Dia masih ingat

s ke arah layar ponsel Andra yang menampakkan wajah temannya. Saat itu mereka yang lebih dulu tiba di rumah Riri, menunggu kedatangan yang lainnya untuk mengerjakan tugas. Bosan, A

-jarinya meremasi roknya. "Mau gue kenalin nggak?" Andra tiba-tiba menggeser duduknya mendekat ke Safira. Lalu dengan PD nya dia melingkarkan lengann

epaskan rangkulan Andr

"gue kan cuman mau ken

Tapi kali ini Safira menghindar dan refleks tangannya menampar pipi Andra. Tidak keras, tapi

kan bicara lagi ketika Safira justru b

r cewek!" teriak Andra yang tentu masih bisa

hanya menjawab kalau dia hanya ingin membantu Riri membuat

kan pikirannya, tidak mau terlalu lama memikirkan lelaki itu. Gad

*

senyap. Jadi, jangan heran jika ada yang menjuluki Jakarta sebagai kot

warni. Menyirnakan seluruh rasa kantuk dari para pengunjung. Seorang disk joki di atas dancefloor terlihat meliuk-liuk me

yan yang segera datang memberikan beber

ggal setengah. Lalu mengembuskan

alan di depannya, mulai dari yang pakaian tertutup hingga pung

eran pacar lo?" tany

mengambilnya satu, mengapitkannya pada bibirnya, mencucul ujung rokok dengan api, mengisapnya dalam-dalam dan mengembuskan asapnya. "Gue ke sana dulu

ok, minum-minum dan main perempuan .... Terkadang dia mengonsumsi s

ng hanya menemani. Sebagai ketua ekstrakurikuler yang disegani, tentu, Tristan menjaga reputasinya. Dia tidak a

*

at Andra yang terlihat mabuk. Kalau sudah begini Andra biasanya tak pulang ke rumahnya. S

n, "Sekarang anterin gue

Tristan merasa w

stan, tapi kepalanya tertunduk, "lo punya j

d lo R

ya

ana dalam keadaan mabuk. "Gue nggak bisa bawa lo dalam k

nya. "Kalau lo nggak mau anterin, biar gue yang p

ia takut terjadi sesuatu hal pada And

hnya kan? Jadi lo nggak mungkin bisa pergi

nggak mabuk. Lo nggak liat? Gue tadi cuman pur

"Oke, deh. Gue kasi liat lo di mana rumah Risty." Lalu lelaki itu mengenakan helm dan menaiki motornya. Moto

*

telinga dan pikirannya masih bekerja hingga matanya membuka lagi. Alhasil, d

e kehabis

esin motor menyal

na, n

" Suara itu terd

gue g

u berasal dari depan gedung kosannya. Dia duduk di atas tempat tidur, melirik j

mendengar suara itu lebih jelas. D

a itu terdengar lagi hingga dia tidak merespons apa yang mereka bicarakan. Dia mengintip ke jendela. Dari ketinggian lantai dua kamarnya dia melihat dua lelaki seba

lah Andra? Jika iya dengan siapa dia? Kemana me

*

g di terasnya yang luas. Pasalnya malam ini orang tua Risty ada di rumah. Sebab itulah para ABG yang biasa main ke rum

diraihnya, menceritakan kesehariannya di sekolah, menceritakan kegiatannya bersama teman-temannya. Risty bersikap seolah semua baik-baik saja. Orang tua nya memepercayai itu tanpa curiga sedikit pun pada putri cantiknya. Mereka tak tahu kalau put

itu, dua lelaki remaja SMA sej

Ya, mereka berdua akhirnya berhasil masuk ke halaman rumah itu dengan memanjati

hu kenapa hari ini sepi. Biasanya

eringai, "ini kesemp

stan ketika Andra melangkahkan

menoleh, "kamar

an sambil tangannya teracung,

gai sembari berjalan men

?" tanya Trista

at aja

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka