icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Gairah Cinta Senior

Bab 3 Chapter 3 - Sebuah Komitmen

Jumlah Kata:1152    |    Dirilis Pada: 16/07/2022

an pada dirinya bahwa ia memang sudah mencintainya. Diana hanya bisa diam tanpa membalas

diliburkan seraya menunggu datangnya surat pengumuman kelulusan ke

hwa ia tidak ada di rumah jika Arga datang ke rumahnya. Setidaknya Diana akan m

bisa titip ini, Tante?" Arga tampak kecewa keti

hampir setiap hari datang ke rumah Diana

Arga?" t

e. Setelah saya perhatikan, Diana suk

senyum itu terasa h

ma novel-novel terjemahan. Makasih,

begitu saya pamit

a hormatnya dan ia meninggalkan rumah Dia

erian Arga pada putrinya itu. Diana langsung meli

n cowok selagi hubungan itu sehat, tapi kalau kamu begini ter

laki-laki sebayanya. Tapi Diana sendiri sudah punya prinsip

kan, setiap orang punya

bar Paula bertanya. Kedua tanganny

nya itu kepada Paula. Ia tidak seintens itu untuk berbag

sendiri, Ma. Aku nggak mau, ya, pacaran pakai u

putri semata wayangnya itu. "Terus langkahmu

sampai ke sana. Yang ia pikirkan, lulus kuliah l

tuk sesuatu yang peluangnya sudah kelihatan. Pikirkan, OK?" Pau

-benar menghantui

Di sisi lain, ia tidak ingin berpacaran atau mengarah ke hal yang serius.

eruh. Ia pun memutuskan untuk jalan-jalan b

ain dan tak bukan adalah mal, pusat perbelanjaan yang t

Mereka pun akhirnya keliling mal dan memas

yang Diana kenal dan sedang ia hindar

ian wanita sementara Diana terhenti kar

sapa Diana dengan

u dari tadi?" ta

ari tadi, k

ang tidak dilepaskannya itu menarik Diana menj

a teman-teman gue, tah

yang hubungi mere

bentar!" seru Diana hingga

an ia menelepon Hani. Buat Diana, Hani

endadak sakit perut dan pulang, walau itu hany

" tanya Arga setelah ia mendengar bagaimana Dia

apa-apa, Ga. Nggak lebih

a. Ia kembali menarik Diana untuk mengi

percaya bahwa Arga mena

alan perlahan untuk menatap out

yang mana,"

ikut memilih makanan y

deh. Minumnya es

gak nambah?"

ginkan. Kemudian ia sadar sesuatu, Diana

nti gue nggak bisa bayar!" li

ng bokap atau nyokap. Gini-gini g

mpai ia harus disenggol Arga agar kemb

Diana sambil menunjukkan jari

ungkan minta

si yang dipilih oleh Diana sendiri dengan letak yang berada di paling ujung. Diana belum siap j

dengan serius selagi menunggu makanan tersaji di depan mereka. Diana pi

ba-tiba Dia

rbiasa dengan orang yang mengajaknya bi

k tahu kalau lo ternyata punya penghasil

ini gue terpaksa bilang karena tahu pasti lo nolak ajakan gue ka

emikirkan nasihat Paula tentang peluang yang sebenarnya

g hubungan kita. Itu pun kalau lo

a kata nggak minat kalau meman

ya perlahan. Lalu bibirnya mulai terbuka sepe

acaran sebelum gue menghasilk

n mendengarkan den

pacaran? Artinya nggak ada aturan selama kita komitm

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Chapter 1 - Dan Ternyata Cinta2 Bab 2 Chapter 2 - Cinta Tak Butuh Alasan3 Bab 3 Chapter 3 - Sebuah Komitmen4 Bab 4 Chapter 4 - Ditinggal Ketika Lagi Sayang5 Bab 5 Chapter 5 - Senior Itu Bernama Bara6 Bab 6 Chapter 6 - Ulah Senior7 Bab 7 Chapter 7 - Terpaksa Tanggung Jawab8 Bab 8 Chapter 8 - Permintaan Maaf9 Bab 9 Chapter 9 - Pesan Berisikan Foto Panas10 Bab 10 Chapter 10 - Apakah Artinya Mereka Mulai Dekat 11 Bab 11 Chapter 11 - Antara Komitmen dan Kenikmatan12 Bab 12 Chapter 12 - Mulai Merasa Nyaman13 Bab 13 Chapter 13 - Patah Hati Membuat Seseorang Berubah14 Bab 14 Chapter 14 - Pertama Kalinya15 Bab 15 Chapter 15 - Gairah Sang Senior16 Bab 16 Chapter 16 - Memantau Dari Jauh17 Bab 17 Chapter 17 - Menunggu Di Tempat Sepi Dengan Sedih18 Bab 18 Chapter 18 - Dia ... Yang Tak Pernah Terima Penolakan19 Bab 19 Chapter 19 - Tak Ingin Kehilangan Dirinya20 Bab 20 Chapter 20 - Sebuah Kejujuran Yang Hina21 Bab 21 Chapter 21 - Cemburu Tapi Tahu Diri22 Bab 22 Chapter 22 - Diujung Kenikmatan23 Bab 23 Chapter 23 - Ekpektasi Yang Berlebihan24 Bab 24 Chapter 24 - Tentang Dia & Dirinya25 Bab 25 Chapter 25 - Dahsyatnya Sebuah Permainan26 Bab 26 Chapter 26 - Nasehat Seorang Ibu27 Bab 27 Chapter 27 - Dosa Terindah28 Bab 28 Chapter 28 - Cintanya Seorang Pria Pada Wanitanya29 Bab 29 Chapter 29 - Puncak; Sebuah Tempat Kenikmatan30 Bab 30 Chapter 30 - Semua Orang Berhak Bahagia31 Bab 31 Chapter 31 - Sama-Sama Merasakan Hal Yang Sama32 Bab 32 Chapter 32 - Keputusan Untuk Memperjuangkan33 Bab 33 Chapter 33 - Rindu34 Bab 34 Chapter 34 - Cinta Tak Pernah Segila Ini35 Bab 35 Chapter 35 - Dia Si Penyemangat36 Bab 36 Chapter 36 - Bully37 Bab 37 Chapter 37 - Tumbuhnya Rasa Balas Dendam38 Bab 38 Chapter 38 - Rasa Trauma Yang Masih Ada39 Bab 39 Chapter 39 - Meledak Untuk Jiwa Yang Indah40 Bab 40 Chapter 40 - Tanpa Suara, Nikmat Tetap Akan Terasa41 Bab 41 Chapter 41 - Tentang Perjodohan42 Bab 42 Chapter 42 - Tinggal Bersama43 Bab 43 Chapter 43 - Resmi Berpacaran44 Bab 44 Chapter 44 - Satu Hari Tinggal Bersamanya45 Bab 45 Chapter 45 - Pindahnya Sang Mantan 46 Bab 46 Chapter 46 - Seperti Bukan Dia47 Bab 47 Chapter 47 - Dia Benar-Benar Berubah48 Bab 48 Chapter 48 - Sebuah Ancaman49 Bab 49 Chapter 49 - Gugup50 Bab 50 Chapter 50 - Hanya Miliknya51 Bab 51 Chapter 51 - Gila Mencintainya52 Bab 52 Chapter 52 - Pria Sejati Tahu Cara Yang Benar53 Bab 53 Chapter 53 - Kembali Ke Masa Sekolah54 Bab 54 Chapter 54 - Cerita Lama Memendam Rasa55 Bab 55 Chapter 55 - Perkelahian56 Bab 56 Chapter 56 - Selalu Ada Untuknya57 Bab 57 Chapter 57 - Berharap Menepati Janji58 Bab 58 Chapter 58 - Menjauhinya Walau Sulit59 Bab 59 Chapter 59 - Selagi Bersama, Semua Akan Baik-Baik Saja60 Bab 60 Chapter 60 - Asal DIANA Bahagia61 Bab 61 Chapter 61 - Tidak Seperti Yang Diharapkan62 Bab 62 Chapter 62 - Panik, Takut Ketahuan63 Bab 63 Chapter 63 - Dia ... Cinta Pertama Gue64 Bab 64 Chapter 64 - Melamarnya65 Bab 65 Chapter 65 - Tak Salah Melihat66 Bab 66 Chapter 66 - Membenci Sang Ibu67 Bab 67 Chapter 67 - Tidak Siap Melihatnya68 Bab 68 Chapter 68 - Berdebat Dengan Sang Ibu69 Bab 69 Chapter 69 - Nasehat Sang Kekasih70 Bab 70 Chapter 70 - Diana Yang Manja71 Bab 71 Chapter 71 - Menikmati Bintang Di Langit Bersama Sang Kekasih72 Bab 72 Chapter 72 - Gombalan Yang Bukan Gombalan73 Bab 73 Chapter 73 - Tak Dapat Restu Dari Sang Anak74 Bab 74 Chapter 74 - Masih Tentang Sang Ibu75 Bab 75 Chapter 75 - Kecewa Karena Kebohongan76 Bab 76 Chapter 76 - Mencoba Mencari Celah Untuk Menantangnya77 Bab 77 Chapter 77 - Dua Pria Berebut Satu Perempuan78 Bab 78 Chapter 78 - Satu-Satunya Wanita Yang Membuatnya Bertekuk Lutut79 Bab 79 Chapter 79 - Tidak Pergi Daripada Harus Berjauhan80 Bab 80 Chapter 80 - Menemukan Tempat Berlabuh (TAMAT)