Gairah Cinta Senior
a di depan teman-teman sekolahny
angan yang tersedia bangku panjang pun menoleh. Semuanya me
elengkan kepalanya karena teman-temannya bertanya-tanya ad
na! Lo nggak salah den
an itu sangat bodoh. "Ayo, terima Diana!" beberapa yang l
ng disusul teman-temannya yang lain. Padahal ia sebenarny
dan terkejut karena Arga menyusulnya juga, me
Di. Gue nggak bisa berhenti untuk
bnya. Ia sendiri bingung harus bagaimana menjawa
ak apa-apa kalau lo belum siap,
nya. "Diam lo, Han. Dia pasti juga suka
ain tercengang mengapa Diana tertawa seperti
al lo tahu itu, ya! Jangan dipikir lo cowok populer di sini lantas
iana, kini berdiri dan menatap Diana dengan tatapan yang tajam. Perasaannya merasa malu
nantinya?" tanya Arga yang ma
ya. Sanga
mparnya asal. Diana sebenarnya terkejut melihat respons Ar
*
merencanakan untuk belajar bersama untuk ujian nasional. Mereka merenca
at ia melewati lapangan basket. Diana menoleh ke bawah dan mengambil bola itu. Lalu ia melihat
par!" te
rpaku pada Arga yang menatapnya dalam diam de
sih?" tanya Amel. "Ce
ternyata diterima Arga. Ada suasana mencekam di antara keduanya walau yang lain bersora
alu dari sana dengan j
lempar itu ke Ar
Itu reflek
," sambung Hani dan ya
dia? Parah banget ih, kalau ng
teman-temannya. Baginya, ia enggan membagi apa yang ia rasakan pada teman-te
ir mendekati habis oleh teman-temannya Diana. Mereka lebih banyak
g lebih rajin dari pada lain pun fokus pada apa yang ia pelajari. Pikirnya, setidaknya ada yang waras d
he. Maaf ya, kalau kedatangan kita merepotka
ya. Next time kami akan ke sini l
temannya. "Next time harus belajar dulu baru di sia
t banget, lo! Ya, sudah
Diana menuntun mereka sampai depan gerbang dan melambaik
*
adinya. Ia sengaja datang lebih pagi karena berniat meminjam buku di pe
kaan. Ada beberapa anak dari kelas lain yang tengah b
reka saling bertatapan dalam beberapa detik sampai Diana b
iam sama gue?" tanya Arga t
tikan bahwa orang yang Arga ajak bicara a
saling pandang-pandangan, Di. Dan gue tahu lo pasti merasakan hal y
hat-lihat buku yang ia incar. "Mana, ya
a lo?" T
mansa ter
ya Arga memancing,
rtaruhkan," jawa
ri Diana. Novel itu ada digenggamannya. Diana membelalakan matanya
ng gue cari?" t
berapa, Di," jawab Arga yang
a itu!" seru Diana dengan
n novel itu ke balik tubuhnya. Ia membiarkan D
tak lagi, jadi gue jadiin jaminan buat lo a
mana? Perce
lupa akan topik yang tadi di bahas oleh Arga
atau nggak?" tanya
ilih novel itu dibanding yang lain. Tapi pertanyaan Arga itu
ngubah keadaan, Ga. Gue nggak bisa pacaran sampai g