Mysterious Love
kter tampan bermarga Bai. Tidak dapat dipungkiri wanita itu merasa gugup menatap berkas di tangannya ya
meskipun tempramental wanita itu sangat menyeramkan. Bahkan Qianqian a
Jing Lin?" tanya Qianqian entah sudah
ahnya dengan menggigit apel terakhir yang telah dikupas. "Tidak sulit mendapatkan informasi t
n mengalihkan pandangannya de
a dia kaya raya. Anak keluarga kaya nomor 3 di China," jawab Jing Lin menggele
ing ternyata. Pantas saja aura yang dia milik
k Bai Chou Fei ketika lelaki itu melamar pekerjaan sebagai dokter. Seorang lelaki tampan deng
eluarganya berasal dari keluarga medis terkenal sejak zaman leluhur, tetapi l
mbunyikan identigasnya sebagai anak dari keluarga terhormat Bai. Bukan tidak mungk
elain tangan yang mampu dibuat untuk bekerja tanpa lelah, nyatanya otak pintar Qianqian tidak pernah didiamka
ang ke negaranya, China. Bai Chou Fei melanjutkan pendidikan kedokteran di Shanghai Jiao Tong University," ucap Jing Lin menunjuk ke arah bukti sertifikat yang didapatkan lelak
ligus memperdalam ilmu kedokterannya menjadi spesialis. Karena Bai Chou Fei mengambil spesialis bedah syaraf yang menyuru
dia dapat selama menjelajahi ilmu medis diberbagai negara. Cukup mengagumkan mengha
k takjub dengan seorang lelaki yang tanpa disangk
yak orang. Sebab, dia belajar medis sama seperti belajar selama 10 tahun penuh, meskipun dia baru saja menyelesaikan selama delapan tahun penuh," balas Jing Lin tersenyum senang membayangkan lelaki men
emukan?" tanya Qianqi
ika dalam wabah Virus Corona," jawab Jing Lin men
ah kenapa ia semakin penasaran dengan semua yang pernah dilalui oleh Bai Chou Fei. Sediki
matikan tersebut," lanjut Jing Lin mengangguk meyakinkan. "Ketika semua orang berusaha menjauhi orang y
jadi?" tanya Qianqi
m waktu satu bulan. Bahkan Dokter Bai benar-benar tidak diperbolehkan untuk mendekat kepada siapa pun. Dia berada di tenda khusus dan hanya orang-orang medis berpakai
snya yang benar-benar mengejutkan. Ia tidak menyadari bahwa lelaki den
g disahkan pada Bai Chou Fei memang sesuai dengan tindakannya. Lelaki itu tidak memedulikan apa pun, terma
sembari tersenyum miring, lain halnya dengan Jing Lin yang mengan