icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Sang Dewa Perang

Sang Dewa Perang

Penulis: Ema Ahman
icon

Bab 1 Pemakaman Militer

Jumlah Kata:1056    |    Dirilis Pada: 08/07/2022

t peti mati yang diselimuti bendera kebangsaan telah berada di atas ta

gota militer yang akan bertugas melakukan tembakan salvo seb

selesai dengan persiapan mengebumikan janazah. Namun tiba-tiba dari kejauhan terdengar suara helikopt

pemakaman. Ternyata mereka salah karena helikopter itu justru mendarat di sebuah bukit yang tida

pada pria berpangkat Jenderal yang juga merupaka

seragam mereka, rupanya mereka adalah perwira m

a helikopter tadi berhenti. Bukan helikopter militer melainka

mengalihkan perhatian darinya dan kembali menatap helikopter yang

Cakra,' batin

dari arah yang berlawanan dengan tempat pemakaman militer, seseorang baru saja

mat datang!!" sambut mereka dengan sua

ara baling-baling helikopter yang menderu menimbul

er itu pun kembali take on meninggalkan tempat itu, membuat orang-orang di area pemakaman militer itu kembali

adalah anggota militer yang ingin ikut menyaksikan pemakaman, kenapa tidak bergabung saja? Kenapa harus mendarat di bukit yang masih jauh

itu. Atau jangan-jangan itu adalah pasukan musuh yang mengintai

n mengacau pemakaman Letnan Kolonel Septian," bisik

titik hitam yang dia tahu itu adalah soso

ptian dan mengutus anggota kita mengecek k

ya men

lanjutkan pemakaman ini kembali," k

i ... bagaim

ri aba-aba pada protokoler acara

diabaikan ia kemudian membuang waj

yang ada di sana yakin bahwa tak ada g

radana Wasesa, hormat senjataaaaa .... Graaaak!!" ser

OO

rentak ke arah atas. Burung-burung yang bertengger pada pe

hormat sambil menatap ke kejauhan dan melihat ke satu objek dimana 'setumpuk' manusia berpakaian h

langsung , pria itu pun mengikuti rangkaian upacara itu tahap demi ta

diri, ia masih berdiri sambil menatap lurus ke arah pemakaman ya

ah kita masih lama di sini?" tanya salah seoran

pulangannya ke negara ini adalah atas permintaan ayah angkatnya Pramudya Wasesa selaku pemimpin tertinggi di kemiliteran setelah lebih dari tujuh

ebelumnya, tetapi karena kondisi di perbatasan negara konflik sangat rawan untuk

segalanya dan siapa yang sangka kepulanganny

berangkat sekar

k buah militer yang

njemputnya tadi. Mereka yang mengawalnya memilih diam padahal Cakra tahu di hati

ng berada di luar denganku," kata Cakr

gas, Pak!" jawab keempat pr

ga prajurit yang berjalan tepat di belakangnya hampir men

cap Cakra lant

ntanitas memposisikan tub

ku telah selesai," lanj

tes mereka namun ta

tau seperti masyarakat sipil hingga aku diperkenalkan secara

iliki alasannya sendiri atau ingin bebas sebelum ia resmi ditugaskan

erentak merek

a, P

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka