icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Sang Dewa Perang

Bab 5 Lamaran Mendadak

Jumlah Kata:1471    |    Dirilis Pada: 08/07/2022

i? Jika ia mengikuti permintaan bodoh Jonathan dan memberikan keterang

atakan oleh Jonathan itu?" ta

mh ... sebe

sung seperti itu. Entah apa alasan dari Jonathan putra perdana menteri me

g Mulia Kaisar. Saya rasa ada kesal

ang ada di ruang jamuan itu lagi-lagi meng

kan putriku? Meski aku menjabat belum lama ini, tapi tetap saja aku adalah seorang kaisa

an baik-baik wajah pria ini!" kata Pramudy

ningnya tak mengerti, begitu pun de

ak mengenalnya?"

secara langsung tanpa membebani kaisar Haidar dengan pertanyaan yang membuat raja itu be

a Yang Mulia. Dia adalah Mayor Jenderal Cakra W Putra yang baru kembali dari perbatasan negara konfli

ihat dengan tatapan tak percaya. Tak terkecuali Diajeng Candramaya, putri sang kaisar yang

etiga berada di area parkir tadi. Jadi laki-laki ini adalah mayor? Tidak, tidak, tak hanya tentara berpangkat mayor, apa

pada Kaisar!" suruh

wabnya den

lu memberikan penghormatan ala militer

or Jenderal Cakra W Putra, m

n penghormatan balik pada Cakra meskipun ia juga s

Cakra pun kembali memperbaiki sikap t

isar Haidar sambil ia du

Ayo, pergilah ke sana

ar dengan posisi tubuh tegap dan bersikap

duduk yang lain dan berganti dengan sang dewa perang kita ini sebentar? Ada yang ingin aku

ngutuk kedatangan Cakra yang membuat dia dan putranya tidak dianggap seketika.

ajak Kaisar sambil menunjuk kursi

ra dapat melihat Candramaya seperti gelisah saat menatap dirinya. Yah, bisa Cakra mengerti kalau w

a untuk memanggil kepala pelayan

ewa untuk Dewa Perang kita!" pinta Kaisar Haidar pada

u seraya mundur beberapa langkah ke belakan

ati, Yang Mulia," ucap Cakra

aidar me

memimpin pasukan kita di perbatasan Ta

memben

Yang

usiamu s

tahun desember

i tercengang mende

berumur 33 tahun kamu telah mendapat pangkat Mayor

a tersenyu

Mulia. Tanpa Tuhan tentu saya tidak

ga memiliki potensi dan usahamu sendiri untuk mewujudkan semua itu

Yang Mulia," timpal Pramudya sam

engembangkan tangannya mempe

pasukan tentara sekutu di sana. Di sana banyak misi penyelamatan yang telah dipimpinnya. Dan Cakra sudah tidak terhitung jasanya di sana dan di beberapa negara lain sehingga beliau mendapat penghargaan atas dedikasinya oleh Perserikatan

semakin be

i. Itu pun karena kaisar sebelumnya yakni kakak sepupuku telah mangkat (meninggal dunia). Dan dari semua keturunan raja sebelumnya akulah yang terpilih menerima tahta ini. Kau tahu? Itu tidak mudah. Aku sebelumnya tida

ya terlalu berlebihan. Saya tidak pa

mata yang menatapnya dengan benci. Dia adala

ehingga ia bisa membalas pria yang telah berani menegurnya di parkiran tadi. Tap

aku mengintruksikan Panglima Besar Tentara Ganinezia untuk mengangkatmu menjadi Letnan Jenderal? Bagaimana jika menjadi Pengawal Pribadiku

jalananku sebagai seorang abdi negara, aku tidak terbiasa mendapatkan sesuatu yang istimewa tanpa usaha ya

dak mengerti. Sungguh jarang manusia seperti ini, yang ketik

Yang Mulia dengan putra saya, Cakra Wasesa Putra,

melihat pa

utra saya ini bodoh soal wanita. Di usianya yang sudah kepala tiga ini, ia bahkan belum memiliki teman wanita. Jika Yang Mulia tidak

minum kuah sup terkejut m

Uhhuk! A-apa?!" p

ga terkejut mendengar ucapan tiba-tiba yang kel

benar tidak mengerti kenapa ayahn

tidak men

liki pangkat Mayor Jenderal saja, bukan seorang pangeran atau putra mahkota dari negara atau kerajaan lain saja. Tetapi saya bisa menjamin dengan nyawa dan seluruh kehidupan saya kalau putra s

ni

jawaban dari sang dewa perang itu. Cakr

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka