Sang Dewa Perang
i? Jika ia mengikuti permintaan bodoh Jonathan dan memberikan keterang
atakan oleh Jonathan itu?" ta
mh ... sebe
sung seperti itu. Entah apa alasan dari Jonathan putra perdana menteri me
g Mulia Kaisar. Saya rasa ada kesal
ang ada di ruang jamuan itu lagi-lagi meng
kan putriku? Meski aku menjabat belum lama ini, tapi tetap saja aku adalah seorang kaisa
an baik-baik wajah pria ini!" kata Pramudy
ningnya tak mengerti, begitu pun de
ak mengenalnya?"
secara langsung tanpa membebani kaisar Haidar dengan pertanyaan yang membuat raja itu be
a Yang Mulia. Dia adalah Mayor Jenderal Cakra W Putra yang baru kembali dari perbatasan negara konfli
ihat dengan tatapan tak percaya. Tak terkecuali Diajeng Candramaya, putri sang kaisar yang
etiga berada di area parkir tadi. Jadi laki-laki ini adalah mayor? Tidak, tidak, tak hanya tentara berpangkat mayor, apa
pada Kaisar!" suruh
wabnya den
lu memberikan penghormatan ala militer
or Jenderal Cakra W Putra, m
n penghormatan balik pada Cakra meskipun ia juga s
Cakra pun kembali memperbaiki sikap t
isar Haidar sambil ia du
Ayo, pergilah ke sana
ar dengan posisi tubuh tegap dan bersikap
duduk yang lain dan berganti dengan sang dewa perang kita ini sebentar? Ada yang ingin aku
ngutuk kedatangan Cakra yang membuat dia dan putranya tidak dianggap seketika.
ajak Kaisar sambil menunjuk kursi
ra dapat melihat Candramaya seperti gelisah saat menatap dirinya. Yah, bisa Cakra mengerti kalau w
a untuk memanggil kepala pelayan
ewa untuk Dewa Perang kita!" pinta Kaisar Haidar pada
u seraya mundur beberapa langkah ke belakan
ati, Yang Mulia," ucap Cakra
aidar me
memimpin pasukan kita di perbatasan Ta
memben
Yang
usiamu s
tahun desember
i tercengang mende
berumur 33 tahun kamu telah mendapat pangkat Mayor
a tersenyu
Mulia. Tanpa Tuhan tentu saya tidak
ga memiliki potensi dan usahamu sendiri untuk mewujudkan semua itu
Yang Mulia," timpal Pramudya sam
engembangkan tangannya mempe
pasukan tentara sekutu di sana. Di sana banyak misi penyelamatan yang telah dipimpinnya. Dan Cakra sudah tidak terhitung jasanya di sana dan di beberapa negara lain sehingga beliau mendapat penghargaan atas dedikasinya oleh Perserikatan
semakin be
i. Itu pun karena kaisar sebelumnya yakni kakak sepupuku telah mangkat (meninggal dunia). Dan dari semua keturunan raja sebelumnya akulah yang terpilih menerima tahta ini. Kau tahu? Itu tidak mudah. Aku sebelumnya tida
ya terlalu berlebihan. Saya tidak pa
mata yang menatapnya dengan benci. Dia adala
ehingga ia bisa membalas pria yang telah berani menegurnya di parkiran tadi. Tap
aku mengintruksikan Panglima Besar Tentara Ganinezia untuk mengangkatmu menjadi Letnan Jenderal? Bagaimana jika menjadi Pengawal Pribadiku
jalananku sebagai seorang abdi negara, aku tidak terbiasa mendapatkan sesuatu yang istimewa tanpa usaha ya
dak mengerti. Sungguh jarang manusia seperti ini, yang ketik
Yang Mulia dengan putra saya, Cakra Wasesa Putra,
melihat pa
utra saya ini bodoh soal wanita. Di usianya yang sudah kepala tiga ini, ia bahkan belum memiliki teman wanita. Jika Yang Mulia tidak
minum kuah sup terkejut m
Uhhuk! A-apa?!" p
ga terkejut mendengar ucapan tiba-tiba yang kel
benar tidak mengerti kenapa ayahn
tidak men
liki pangkat Mayor Jenderal saja, bukan seorang pangeran atau putra mahkota dari negara atau kerajaan lain saja. Tetapi saya bisa menjamin dengan nyawa dan seluruh kehidupan saya kalau putra s
ni
jawaban dari sang dewa perang itu. Cakr
*