Sang Dewa Perang
kan dengan acara resepsi besar-besaran yang
am acara pernikahan perwira militer juga menjadi sesuatu yang paling ditunggu oleh para undan
menjadi pasangan suami istri. Sepanjang perjalanan dari istana negara hingga ke hotel, dalam mobil keduanya sama sekali tak menggubris a
pria itu bisa betah berada dalam posisi tubuh yang s
h berasal dari kalangan militer yang selalu berlaku serius dan menegangkan
a jajar kehormatan yang bertindak untuk melakukan acara inti pedang pora. Sebelum masuk ke dalam hotel, keduanya di
eluarga dan juga pemimpin bangsa yang harus menerangi dan memberi cahaya bagi keluarga
mereka terlihat sep
uki ruangan!" Terdengar aba-aba
ngkatan darat yang belum menikah untuk memberikan ucapan selamat serta simb
u, jal
matan itu pun sambil memegang pedang melengkung di sebelah tangannya
i .... g
mempelai bahwa acara pedang pora siap dilakukan. Lalu kemudian MC acara
k!!" Kembali komandan jaja
gangkat pedang sabernya masing-masing hingga pedang-pedang itu bersilang
ara sebelah tangan lainnya membawa lilin menyala serta Candramaya men
. Pancaran hati kesatria memenuhi dadamu. Engkaulah sang dewa perang. Tiada gentar membela tanah air serta mewujudkan perdamaian dunia. Buktikan
n kehormatan secara serentak sembari menu
n pengalungan bunga dan rangk
kahi putri kerajaan," cibir Candramay
ya tetap fokus tertuju ke depan mempe
a. Lihatlah! Betapa sangat membosankannya pria ini! Mo
mereka akan istirahat sekaligus diyakini oleh
tah Candramaya pada pelayan ya
n itu dan meletakkan koper ditem
i kamar pengantin yang telah dihias dengan limpahan
dan menggantungnya pada stand ha
? Kau jangan macam-macam ya?" ancam Ch
-benar hendak mengancam Cakra. Da
lanjang dada, tetapi saat melihat Cakra dalam mode shirtless
erbeda. Seksi namun
eksi? Dia tidak seperti itu! Dia hanya manusia militer yang badannya dipahat dan dibentuk seperti patung. Dan tak hanya tubuhnya,
t ke arah tubuhnya. " Tentu saja aku akan mandi. Kau pasti tidak ber
pikiran kotor yang sempat te
au aku mungkin akan menerkammu dan
tkan kata-katanya. Dia malah
, deg, d
ah Cakra semakin dekat dengannya. Tanpa ia sadari kakinya pun refleks
dengan Cakra yang mencodongka
setengah mati," ejek Cakra sembari ia membungkuk un
belakang dirinya dan melihat koper yang tadi d
an, Maya? umpat Candramaya sa
sisi mereka berhadapan lumayan dekat. S
n melakukan apa, h
a menggel
ku tidak memikirkan
sangat jelas terlihat di
lak saat merasa sebelah tangan Cakra yan
ik Cakra lirih di
seperti jeli yang lunak di d
ong lepaskan aku? A-aku t
*