Jerat Cinta sang Duda
an kita berdua saja di sini,
ap
ian seraya bngkit menghampiri Shilla, dan
kan! Anggap saja aku ini adalah temanmu. Jadi, tak usah
kedua tangan, ia mulai menyuap makanan, yang terasa begitu lezat di
Shilla yang makan dengan lahapnya, ia tersenyum meliha
f ya, saya makan
enikmati semua hidangan ini. Makanlah
an semewah ini," seloroh Shilla dengan tingkah polosnya membuat Demian
n! Kau mau
alu mewah. Saya merasa tidak pantas berada d
dikit dengan sentuhan makeup saja. Kecantikanmu sudah terpancar, s
tul
ungguh-sungguh! A
la mengernyit tak mengerti, sambil meleta
emian, padahal ia begitu mengagumi dan men
pribadinya, melainkan perempuan pe
ujar Demian seraya menyodorkan tiramis
suka dengan makanan manis, dan langsung memakannya hingga h
a?" tanya Demian, setelah me
Tua
mulai mengerti dan merespon gerakan tangan Demian, lelak
, kan?" tanya Shilla saat s
ja, kamu
mungkin karena saya
ngantuk,
enguap, dan menyandarkan kepalanya di head rest jok
enarik kepala gadis itu meletakkan kepala sang gadis di pundaknya, selang
Demian, ia keluar dengan menggendong tubuh Shi
at bereaksi," gumam Demian sambil
ari ujung kaki hingga rambutnya. Tubuh mulus berkulit putih, tinggi semampai, rambut ikalnya
akan hal sebahagia ini, menyentuh seorang wanita pun hanya demi kepuasan tak ada rasa cinta ataupun getaran dalam dada ini, setelah Clara wanita murahan
ngan cara ini aku bisa menikmati keindahan yang kau miliki." Demian melepas sepatu high heels yang melekat di kaki
irnya. Gadis itu tetap bergeming karena pengaruh obat tidur yang di campur denga
mpuanmu, di masa depan, apa kau rela, anak gadismu di nodai oleh lelaki lain, sebelum ia memilik
mian mengacak rambutnya kasar, ia kembali menoleh kearah gadis yang masih terlelap tanpa busana, sa
melakukan keinginannya, menyalurkan hasrat birahi, yang selama beberapa tahun ini terkurung di dalam jiwanya yang t
permukaan kain berwarna hijau yang ia bentangkan di atas kasur sebelum
hilla, kemudian ia berbaring menopang kepala dengan tangan k
n mengerjap lalu bangkit dari tidurnya, dan melakukan
hanya bermain sendiri. Aku sangat s
makaikan pakaian tidur ke tubuh gadis itu. Shilla bagaikan boneka yang tak bernyawa, berkali-kali Demi
hilla, ia mencium kening gadis itu dengan waktu beberapa saat, sebelum berlalu untuk kembali
a. Kamar berukuran besar dengan furniture berkelas, semu
a menghempaskan tubuhnya ke atas temp
eraya meletakkan kedua tangannya di bawah kep
lanjut Demian bergumam sendi
lewat celah fentilasi kamar tidur yang di tempati
ernyata," ucapnya, me
a semalam aku di restoran, bersama Pa
mengernyit bingung, "Siapa yang mengganti bajuku," gu
. Tak mungkin kan, pak Demi
urnya, ia duduk di tepian ranjan
nyanya pada diri sendiri, sambil meringis dan memegang pangkal paha yang
pikiran buruk nya. Lantas ia berjalan perlahan menuju kamar mandi, dengan langkah tertatih. Letupan