Jerat Cinta sang Duda
entuhan lembut di pipinya, "Jangan, lakukan apapun!" tolak sang gadis, men
adis dengan santainya. "Jangan takut! Saya ... hanya ingin memastikan, bahwa kamu
rsebut. "Kau tahu, Nona? kau begitu cantik disaat tidur. Aku sem
nya gadis itu lagi d
an hati dan jiw
ksu
paham apa yang kuinginkan? sayang sekali, tanganku ini
n. Dan, jika saya sudah tidur dengan nyenyak, apa anda akan melakukan hal yang kotor pada saya, hah!" tukas gadis 19 t
gan terlalu jau
egitu lancang menyentuh pipi saya?!" kata Shilla sambil men
tenang. "Asal kau tahu, Nona. Ini rumahku, dan aku punya hak sepenuhnya untuk keluar masuk ruangan yan
jadi anda dengan seenaknya masuk kedalam
ku. Kau paham, Nona!" senyum Demian yang penuh misteri dan tatapannya me
ya menatap begitu tajam, gegas menutup
ati," bisik Demian, deru napasnya menyapu pipi gadis itu menimbulkan gelenyar diseluruh tub
nda berikan untuk saya tempati, selama di sini. Jadi,
ikut denganku! sekarang kau mandi dan ganti pakaianmu dengan yang pantas, dan cocok di tubuhmu. Ambil saja di lemari, y
saya tidak mau!" tolak Shilla ketus dengan
an mu. Yaitu, AKU!" tekan Demian s
Anda mau mengaja
juga kau harus bersiap-siap, kutun
ap
, tadi siang? yang sudah kita sepakati, kau harus menuruti semua perintahku! Aku tidak ingin kehilangan uangku dengan sia-sia. Lima pul
nya ingin mengajaknya makan malam tidak lebih. Shilla memandang punggung
berbuat tak senonoh padaku," gumam Shilla mengusap dada sambil menarik napas, lalu bang
tepi ranjang menunggu Bi Sari datang untuk membantu dia bersiap, tak tahu harus memakai baju yang ma
merasa lelah, sepulang dari rumah makan tempat ia bekerja, tadi sore
empat puluh menit dengan menaiki angkutan umum, Shilla datang untuk meminta pekerjaan. Karena ia seb
nengah atas, Shilla langsung menerima tawaran kerja untuknya, perbulan dua puluh juta, dan ia sudah di beri u
a saya, saya akan bekerja sebaik mungkin," ujar Shilla s
nkan tugas yang akan kuber
ekerjaan yang diperintahkan oleh Demian dia akan melaksana
Dia tidak berpikir lagi, pekerjaan apa yang akan diberikan oleh Demian, pria tampan berhidung mancung berkul
lahan milik tetangga. Shilla gadis cantik berusia sembilan belas tahun itu bertekad kerja apa saja demi memperbaiki kehidupan keluarga,
eman dia di kota sedang membutuhkan karyawan untuk pelayan warteg, meskipun gajinya hanya
lu, bekas pengobatan sang ayah dari penyakit stroke, hutang piutang dengan jumlah besar, membuat kelua
, ia sedang menyebrangi jalan. Namun, dari arah berlawanan ia tersenggol oleh mobil yang dikendarai Demian, hingga sayura
mata kali, ya," umpat Shilla kesal, ju
rlari tergopoh-gopoh menghampiri Shilla yang te
?" tanya Demian sambil membantu berdiri dan memb
atap belanjaannya yang sudah tak berbentuk tergeletak di jalan
anti rugi, tapi, sebaiknya kita ke klinik dulu, ya. S
, karena sayuran ini milik majikan saya untuk berjualan," jawab Shilla ragu. Demian
paku karena kecantikan gadis desa itu, meskipun penampilannya sa
hanya bekerja di sana sebagai pelayan
rang? Kalau kurang katakan saja! Nanti saya akan menambahkannya lagi," k
dengan jumlah yang lebi
enyodorkan uang tersebut, bukan tak mau menerima. Namun, itu terl
ian bergumam men