Jerat Cinta sang Duda
dari atas hingga bawah, tak ada satu sent
gumam Demian kagum memand
lipstik warna pink alami, dan sedikit sentuhan bedak
kan ?" lanjut Demian ber
ss warna pink pastel lengan sebahu, bawahan di atas lutut,
tidak terlalu runcing, karena Bi Sari mengerti, bahwa Shilla adalah gadis d
alih pada perempuan paruh baya
." ucap Bi Sari dengan sungkan. "Biar, bibi perb
rkedip melihat kecantikan gadis desa yang masih sangat belia, Shilla baga
h serta tubuh Shilla, gadis berparas cantik itu men
menemui Tuan di mobil, kenapa malah anda yang datang menemui saya?" ucap Sh
k a
nggu saya, sehingga anda yan
dikatakan s
a mencari baju yang pas untuk Non Shil
i di dekat kursi meja rias, tangan kirinya memegang ujung sandaran kursi, dan satu tangannya menumpu di
asa jengah, seraya menunduk lebih dalam, tangannya meremas
alanya, mengisyaratkan bahwa perempuan paruh baya itu ha
h Demian, Shilla pun tak berkata apa-apa, pandangannya mengikuti Bi Sari yang pergi dan hilang di balik pintu. Jantung
kita masih di sini." Shilla mencoba membuk
entu saja, kita akan makan mal
r, tapi nanti keburu m
erharap gadis itu memberikan tangannya untuk di genggam. Namun, Demian tak dapat respon apapun
lan, kemudian ia menurunkan tangannya s
emian, meskipun lelaki itu memp
o N
, saya berjalan di belakang saja, tidak
esal karena kepolosan Shilla. Ia menggamit tangan kiri Shilla membuat gadis itu bergeming
la menurut apa yang d
rdua di sambut oleh Roni, dan membukakan pi
adannya tanda hormat. Shilla mengangguk kecil dan masuk ke dal
oran Italia bangunannya cukup megah, kursi-kursi berbalut bahan beludru wa
? Ia juga terkagum melihat penampakan restoran bintang lima, sekaligus hotel tersebut. Interi
aki berpakaian serba putih, ser
ab Shilla lalu duduk, y
sini!" pinta Demian kepada pramus
seraya berlalu dari had
nya Shilla dengan penuh kebingungan. Demian tersenyum
kita. Jadi, kita nikmat
d Tuan
g melihat kecantikan ka
ar dan takut, ia menunduk dan mena
rbuat macam-macam,
nya menginginkanmu, untu
ang tak saya inginkan?" tanya Shil
angan berpikiran terlalu jauh! Aku hanya ingin berkencan dengan
sesak di dada, takut bercampur was-was, ia
ng membawa troli berisi makanan, diletakan di atas meja hadapan Shilla
a untuk mereka berdua, bila di kampung mungkin untuk
ak salah?" tan
a yang
an sebanyak ini apakah aka
suka, silakan pilih! Karena aku tidak tahu, makanan apa
ita," ujar Shilla, membuat Demian menahan tawa. Lelaki itu, menutupi
na, beberapa saat lagi, kita akan menikmati malam ini berdua, aku tak sabar, in