Ending Scene: Wanita Terakhir di Hati Presdir
*
sengaja datang ke ruangannya dan berakting seperti itu agar S
y? Apa aku tidak salah dengar? Kenapa aku harus menar
ng Sky sadar dan dia tidak tergoda oleh kepalsuanmu itu! Dia sadar karena kamu tidak layak untuknya! Saat ini yang lebih pantas dan yang layak hanya satu wanita saja, da
sa iba melihat raut wajah lelah yang terlukis jelas di wajah Kirei. "Mami... sudah ya!
uaranya berubah melembut di depan Luna. Lalu, Andien menatap Kirei dengan tajam, "Kamu pergilah! Jangan membuatku jadi emosi dan naik pitam karena kamu masih ada di si
iblis karena kita sudah beda alam, dan harusnya aku yang memperingatimu Nyonya Andien yang terhomat, seharusnya kamu dan keluargamu lah yang harus berhati-hati karena tanpa sadar kamu
ang agak gila!" tuka
enarnya dia tidak tahan dengan air mata yang tadi ter
*
. dia melihat Indah yang sedang mematung di depan pintu rumahnya. Kirei berlari menghampiri
ma.
paruh baya itu tersenyum menatap kedatangan a
pulang cepat," balasnya berbohong. Kirei tidak mau mengatakan dengan jujur kalau sebenarn
s berat. "Rumah kita disita negara, N
ku nggak rela kalau rumah ini disita negara! Rumah ini
ngan Ibu dan Mbak?" tanya s
balas Indah, dia langsung menarik tangan K
a. "Bu Indah... saya Gatot, salah satu petugas penyidik yang akan menyita salah satu aset yan
n dari hasil kejahatan atau pun menipu orang! Rumah ini diban
merupakan aset yang dihasilkan dari hasil menipu dengan investasi bodong yang banyak merugikan banyak oran
nvestasi bodong! Papaku hanya difitmah dan jadi korban da
r-nya. Nanti buktikan saat persidangan," ucap Gatot. "Saya hanya menyam
musuhinya. Kenapa harus ada duka berkepanjangan untuknya dan keluarganya? Dosa ap
*
ang kita rasakan? Papa difitnah dan harus mendekam di penjara, pernikahanku batal, kakak harus masuk rumah sakit dan tak sadarkan diri, sekarang rumah ini, satu-satu
n sedang menguji kita, mungkin ini teguran ka
rhenti datang menghampiri kita, Ma?
alasnya meyakinkan. "Saat ini, kita cari saja kontrakan rumah yang agak murah untuk tempat kiota berteduh, Mama akan berusaha men
ih punya
uk menyewa rumah. Untuk selanjutnya, mungkin sedikit merepotkanmu untuk biaya kita
annya pun sudah menipis dan juga saat ini dia tidak punya pe
dia mulai curiga kalau anak
impulkan senyum. "Kita harus cari rumah k
dengan pekerjaan
bnya, dia tidak sanggup
gi di Mitzui karena ulah mer
Ma," balas Kir
ma-sama berjuang, Mama yakin kamu pasti dapat pekerja
at ini dunianya benar-ben
*