Istri Untuk Warisan
emannya di sebuah tenda tempat duduk yang di halaman kantor. Mereka
bisa kulakukan untuk menunjukkan bukti kalau aku tidak hamil andai
r bagi Launa tersebut. "Aku sudah siapkan
, tampak sangat senang ak
ri dalam tasnya, lalu me
dipakai oleh ibunya Arham alias Nyonya Besar Rumman. Bahkan istri keduanya juga beberapa kali membeli testpack sejenis ini un
dia menatap Kesya de
intaku me
amu pasti tahu kalau mereka akan langsung memintamu cek kalau misalnya kamu dinyatakan hamil. U
suaminya. Dia menggigit bibir bawahnya untu
lian doakan aku, ya?" ucapnya membuat Kesya
kamu memang tidak mau lagi dengannya, kami akan membantu sebisa mungkin agar kamu lepas darinya," ujar Kesya dengan t
a Kesya dan menatap Dalila yang baru tiba dengan anaknya. Tadi dia sengaja pamit karena anaknya
inggalkan kalian." Dalila menyerahkan es krim it
kecil, menerima pemberi
im? Kamu memang perhatian sekali, Dalila." La
a. Karena walaupun bekerja dan sudah punya suami, mereka tetap punya waktu tersendiri untu
h sel
ahabatnya. Arham tampak berdiri empat meter dari
Mama. Jangan lupa, Papa menunggu kita
t-sahabatnya seakan izin pamit. Dia bangkit p
uan atau kita akan semakin sulit,"
atnya itu. Dia melihat Kesya dan Dalila yang pamit duluan, melangkah pergi
o .
sudah tersenyum kecil dan melangkah lebar menyusulnya. Dia meny
aja, biar mobilmu di
umer dimulutnya sambil berjalan. Tingkahnya makin menggemaskan dalam tatapan Ar
Arham mulai perhatian dan tampak jelas menginginkan bayinya untuk alat mendapatkan warisan. Bagaimana cara
ah, Say
lebih lebar dan menunduk masuk. Hatinya mencoba acuh, dia
erusahaan. Launa menyandar dengan malas, seleranya pad
sesuatu sebe
auna menatap arah
na .
ar, tapi itu tak mempengaruhi A
disana, 'kan? Juga pakaian santai. Mulai malam ini kamu akan lebih sering tinggal bersamaku," ucap Arham memutuskan
bil menatap sang suami. "Mama Fathinah tidak menyukai aku dan bisa saja Papa akan terhasut. Hanya soal wak
n dirinya menghadapi wanita yang entah mengapa membuatnya hampir stres saat memikirkan akan bercerai darinya. Dan sekarang,
nikahan kita dengannya. Dia hanyalah ibu tiri, bukan ibu kandungku.
... aku tidak sanggup lagi menghadapi ini semua, Arham. Aku tidak mau stres, itu t
an istrinya, menyisipkan jari-jarin
lau kamu hamil, maka Papa tidak akan menjadikanmu karyawan lagi. K
n Arham tadi sangat nyaman di dengar. Namun, karena pernikahan mer
, bagaimana mungkin Arham mau menye