icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Istri Untuk Warisan

Bab 3 Bersediakah

Jumlah Kata:1058    |    Dirilis Pada: 01/07/2022

takkan handuk. Pria itu baru saja mandi, setela

h dekat, hingga Arham menatapnya dengan senyuman kecil dan tul

ar rambutnya yang masih

ghela napasnya. "Aku mau ke kamark

mbut istrinya itu, lalu

k napasnya, hingga kakinya perlah

an dia tinggalkan dan pergi begitu saja tanpa memberitahu Arham setelah mereka bercerai. Namun nyatanya, memang tidak semudah itu. Dia merasa kalau apa yan

Launa menyanggakan tubuhny

ncoba tetap berdiri. Di ambilnya ponsel, lalu menatap layarnya dan meli

? Ada apa me

hela napas

denganmu? Apak

t pangkal hidungnya. "Aku hanya pusing,

i. Tidak apa-apa, kamu bisa minum air ha

uskan napas perlah

Wanita yang di hubunginya itu tampak menungg

gin hamil untuk apa? Kenapa

ai dokter itu. Launa menghela napas, tapi tak berniat untuk k

ya, mencoba menahan agar tidak menangis. "Kau tahu, 'kan? Aku mencintai dia walaupun dia tidak pernah menganggapku istri. Aku sudah tabah ingin berpisah d

u jadinya seperti itu. Dokter Alzam yang bertanya padaku, makanya aku bilang. Bagaimanapun dia seniorku, dia melihat laporanku dan juga jam ke

"Aku tidak membencimu kok. Hany

ntu sebisaku. Ini juga karena

at kearah pintu yang t

a yang semula bersuara amat pelan, kini be

e,

nganya, lalu melihat Arham yang sudah melangk

gkah dan duduk di sebelah Lau

ku, dia ingin kita

am menoleh dan melihat reaksi i

ku awalnya, Launa. Aku yang m

rsitatap dengan Arham karena hela

alkan rencana pertunangan dan membebaskannya

Coba pikirkan lagi, kau bisa menyesal karena

engannya. Dan dia tahu, itu karenanya. Dulu karena kesibukan dan pekerjaan, dia tak

a hanya formalitas dan alasan, agar ayahnya tidak menyerahkan warisan atau hak kekuasa

hkan sudah hampir setara perdana menteri. Di samping menjalankan tugas negara, ayahnya juga pedagang besar da

ntuh kasih sayangnya karena sibuk memanjakan wanita perebut kebahagiaan ibunya itu. Inila

ebab suka dengan istri pilihannya. Launa juga mampu menjalankan dirinya menjadi istri yang segalanya di hadapan keluar

tampak sendu hingga pria itu mengambil tangannya. "Bukan aku membuatmu sebagai alat, Launa. Hanya saja, aku

merasa tidak akan bahagia jika hidup begini terus den

erusaha men

wajah. Dia menatapi wajah sang suam

mencintaimu lebih besar. Bukan karena kau hamil, bukan karena aku

ih menatapi wajah Arham yang

hanya perlu ada di sisiku. Aku yang akan berjuang mendapatkan kebahagia

cintai pria ini tanpa diketahuinya, tapi tak pernah dia memikirkan untuk hidup ber

perjanjian kontrak yang sudah terjadi. Kita buat

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Memulai Tanggung Jawab2 Bab 2 Tujuan Hidup 3 Bab 3 Bersediakah 4 Bab 4 Bukan ...5 Bab 5 Di Kantor6 Bab 6 Selalu Ada 7 Bab 7 Jangan Berpikir Keras8 Bab 8 Mencari 'Bahagia'9 Bab 9 Kalau Tahu Kamu Hamil10 Bab 10 Menyesalinya!11 Bab 11 Rumah Keluarga Rumman12 Bab 12 Dimeja Makan13 Bab 13 Menantu Sesuai Kategori 14 Bab 14 Tidak Ada Yang Penting!15 Bab 15 Meminta Syarat 16 Bab 16 Dia Juga Anakmu17 Bab 17 Masih Yang Dulu 18 Bab 18 Makan Tengah Malam19 Bab 19 Rencana-Rencana Launa20 Bab 20 Perkara Launa dan Sakit Hatinya21 Bab 21 Untuk Mandi Lagi 22 Bab 22 Hanya Kita Berdua 23 Bab 23 Pengganti Kepala Staf24 Bab 24 Jangan Dipikirkan!25 Bab 25 Artikel Kehamilan 26 Bab 26 Photo Yang Familiar 27 Bab 27 Parfume 28 Bab 28 Mengapa Harus Kasta 29 Bab 29 Kesempatan Kedua 30 Bab 30 Membersihkan Apartemen 31 Bab 31 Bicara Dengan Rumman 32 Bab 32 Efek Parfume 33 Bab 33 Memberi Pernyataan 34 Bab 34 Kasih Sayang Rumman 35 Bab 35 Doakan Saja36 Bab 36 Apa Hebatnya Launa !37 Bab 37 Kerumah Felina 38 Bab 38 Kelakuan Arbara 39 Bab 39 Makan Bersama ...40 Bab 40 Percintaan 21+41 Bab 41 Kedatangan Rumman 42 Bab 42 Tidak Percaya43 Bab 43 Kau Mengkhianatiku!44 Bab 44 Memasak Sarapan Pagi45 Bab 45 Membangun Usaha Sendiri 46 Bab 46 Kau Membuatku Basah!47 Bab 47 Cerita Tentang Launa48 Bab 48 Keberangkatan49 Bab 49 Aku Terjebak Padamu50 Bab 50 Jangan Putus Asa51 Bab 51 Arbara 52 Bab 52 Cerai 53 Bab 53 Kabar Penting 54 Bab 54 Aku Mencintaimu 55 Bab 55 Ini Hanya Mimpi 56 Bab 56 Membersihkan Bibir57 Bab 57 Kunjungan 58 Bab 58 Cemburu59 Bab 59 Jangan Hanya Soal Cinta 60 Bab 60 Hal Rahasia 61 Bab 61 Maafkan aku62 Bab 62 Sungguh-sungguh 63 Bab 63 Kehamilan 64 Bab 64 Datang ...65 Bab 65 Menjadi Penjual Eskrim 66 Bab 66 Kenyataan (1)67 Bab 67 Kenyataan (2)68 Bab 68 Diselesaikan Dengan Cinta 69 Bab 69 Janji 70 Bab 70 Penjelasan 71 Bab 71 Janji Dalisha 72 Bab 72 Antara Istri dan Kepala Dewan 73 Bab 73 Marah 74 Bab 74 Kita Lakukan Malam Ini 75 Bab 75 Pria Sejati 76 Bab 76 Sikap Aneh Launa 77 Bab 77 Keputusan 78 Bab 78 Kesalahan Fathinah (1)79 Bab 79 Kesalahan Fathinah (2)80 Bab 80 Pembicaraan Serius 81 Bab 81 Launa Berkuasa82 Bab 82 Ziarah 83 Bab 83 Acara Resmi 84 Bab 84 Pengangkatan Kepala Dewan 85 Bab 85 Protes Kecil86 Bab 86 Saham Launa87 Bab 87 Lelah88 Bab 88 Haters89 Bab 89 Masa Kecil Launa 90 Bab 90 Di Kebun Binatang 91 Bab 91 Kerumah Zaura 92 Bab 92 Katakan Pada Bibi 93 Bab 93 Perkara Malam Itu94 Bab 94 Amanah Yang Tersampaikan95 Bab 95 Ruangan Peninggalan 96 Bab 96 Rumman dan Dalisha 97 Bab 97 Ulah Launa dan Arham98 Bab 98 Cinta 99 Bab 99 Cinta dan Pengkhianatan100 Bab 100 Kedatangan Launa