Gadis Muda untuk Tuan Duda
ang dibalut dengan kemeja berwarna hitam terlihat ngepas di badannya, dia baru saja turun dari mo
takjub. Dia mengeluarkan ponsel dari dalam saku celananya dan fokus menatap laya
, apalagi saat ini, dia baru saja gagal memasarkan
r
ang putih, dengan bibir yang di poles dengan lipstik warna pink natural, matanya yang agak sipi
tar 19 tahun, dia mengenakan kaos lengan pendek ya
da pinggang Rayyan yang ada di hadapannya, dan begitu sadar dia memegang lel
nggemeretuk giginya melihat ponselnya yang me
tiba-tiba setelah mengikat tali sepatunya, kepalanya Mayra menyundul si
sel milik Rayyan, tapi sialnya, Rayyan juga ikut menunduk membuat dua kepala ter
. Dia meraih ponselnya dengan cepat dan langsung memasukkannya ke da
h? Dasar lelaki payah!" ucap Mayra ikutan kes
yra, tapi percuma, Mayra sudah pergi dan
yang berlalu dari had
ih tua dari dia! Anak jaman sekarang benar-benar gak ada sopan santun sedikit pun!" gerutu Rayyan
kan ponselnya da
gara-gara gadis itu! Aku harus mengejarnya dan memint
toran untuk mengejar Mayra y
arik tangan Mayra yang berdiri di
l ke hadapan Rayyan, bahkan menubruk tubuh Rayyan membuat Rayyan hampir terjungkal
u sedang apa
ng memeluk Mayra dan begitu melihat siapa yang memanggilnya, Rayyan segera melepaskan tubuh Mayra sa
g apa di sini?" ucap Rayyan deng
ayyan untuk ikut dengannya menjauh dari tempat tersebut, Kino ikut juga bersam
i juga cara melampiaskannya," ucap Ferdi yang b
tanya Rayyan de
ai loe tidak ada waktu untuk mencari sosok pengganti almarhumah dengan wanita yang setara sama loe, gua paham banget itu, pahaaammm bange
Rayyan polos, meminta penjelasan mendetail
no menepuk bahunya Rayyan denga
oe, kita akan pilih perempuan yang benar-benar baik untuk loe dan anak loe, percayakan itu pada kami, asalkan loe tidak
ayyan yang mengusap wajahnya dengan frustrasi karna temannya suda
an tidak lagi melanjutkan kalimatnya, dia sud
utupin hal yang memang wajar untuk lelaki dewasa seperti kita, hanya saja caranya ya
at bijaknya Ferdi, tapi Rayyan malah makin kesal karna merasa di permalukan ol
ngnya?! Kalau begitu gua
itu saja dari hadapan te
ka yang ngomong, kalo orang lain sudah gua kasih pelajaran biar tidak bica
dah berdiri di hadapan Rayyan dengan tiba-tiba, dia s
engan ringis setelah men
enghentikan kalimatnya, dia tidak mungkin mengatakan kalimat yang disematkan oleh te
gan raut wajah penasaran, ked
u ini!" jawab Rayyan sambil memperlihatkan layar ponseln