I Love You, Mbak
gaja, dengan begitu dia punya alasan untuk bertemu lagi dengan Liana. Namun, perkiraan lelaki itu sala
jempolnya sembari matanya terfokus pada sa
m memegangi jidatnya y
annya bego,
irnya hingga menbentuk sebuah senyuman. "Menjadi pebinor, ya, Bos? Hmm, not bad. Apalag
*
bertemu dengan seseorang. Mereka memesan makanan sambil membahas beberapa
am pun tiba, beg
a cantik mengenakan dress berwarna tosca bermotif bunga, dengan flat shoes sena
an
u bertanya-tanya, 'Apakah itu suami Liana?' Karena dengan mata telanjang dapat
i gelagapan saat tatapan mata indah wa
npa melepaskan genggaman tangan pria di sampingnya. "W
menaruh bokong mereka ke ku
Liana?" Abi
samping Liana menjawab dengan
uaminya saja tampan seperti itu. Mata pria yang bersama Liana itu,
n," ucap dua anak perempuan
a dua anak Liana yang cantik-cantik. "Yaudah, yok, tapi h
mudian situasi berubah hening. Liana menikmati mangga floatnya dan sesekali mencuil daging
oo,
___
lan sama
___
sa. Sor
___
do
ang mata di depannya terkejut dengan ucapan Liana yang terkesan gala
" kata Li
ana punya s
tapan habislah kau. Sementara Abimanyu me
laki yang tadi, dia itu Leon, adikku. Kita beda
sanya bagaimana
sudah buru-
ebenarnya hatinya berat, tapi mau bagaimana lagi j
kok. Permisi dulu, ya." Liana beranjak dari duduknya kemud
Dan pria itu pun, mengelus rambut Liana. Beruntung sekali dia. Abimanyu iri? Tentu saja, j
asanya kesabaran itu
rmain. Abimanyu tersenyum ke arah pria setengah abad dan wanita muda
yu melirik ke arah d
empuannya. Sementara pria tampan yang bersama Liana tadi seda
elah sana ada hal yang menarik yan
ebaris giginya yang rapi. "Tentu saja, Pak Miftah. Di sebel
lunjuk Abimanyu mengarah. "Wah!! Itu Ibu Liana, Pak Abi."
a ke
au saja. Dia itu istrinya Pak Fajar,
ti. Setelah membaca laporan bulan ini, Abimanyu menyu
a Liana telah hilang dari area makan itu. Abimanyu terus mendumel di dalam hatin
ng dinamakan love
Tidak m
mungkin jatuh cinta sec
rasaan Abiman
nafsu belaka. Laki-laki dan perempuan saling membutuh
tu OMON
melihat mata indah milik Liana. Perasaannya terlampau bahagia hin
tak bisa menyimpulkan
liknya; memuaskan hasratnya, berada di atas ranjangnya se
an wanita cantik itu membuat kepalanya sed
caranya. Sekarang, dia harus segera menyelesaika
ke dalam rekening Liana. Kemudian lelaki itu dengan gagah
kang mobil membiarkan majikannya m
using," kat
e arah spion,
mikirin bida
ntar ke arah Abimanyu di jok belakang, "Tenang Bos
atan ia mengetik pesan untuk rekannya di kota ini. M
rlangga A
akankah bisa hilang dengan kehadira