icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Padamu Aku Berlabuh

Bab 5 Tamu Tak Diduga

Jumlah Kata:1241    |    Dirilis Pada: 01/07/2022

bersih-bersih isi rumah. Meski sepupu Embun itu berperawakan seperti laki-laki, tetap

n. Gadis yang usianya lebih tua satu tahun dari Embun itu adalah s

otornya, Yena berpesan agar

ertemu seseorang yang baik. Bukankah pasangan kita nanti cerminan diri kita sen

bijaksana?" Embun menatap he

rgoki seorang gadis tidak b

Aku hanya terlalu semangat memb

pi aku tida

Embun mengge

kepala. Merapikan anak rambut yang mencuat di sekit

amar ibunya. "Kalau kamu mau pulang, pulang sa

ngat! Jangan terlalu bersedih hati. Fokus saja sekola

Insya

a. Gadis tomboi itu memasukkan kunci ke stop kontak, lalu menyalakan mesin. Setelah mengangguk pada Embun, Yena menarik gas kem

n tenang. Meski sering usil, kadang Yane bi

dah pula

ok. Bagaimana tidak, ibunya berbicara dan muncul secara tiba-tiba dari belakang sa

ho, ini. Ck-ck-ck." Emak meng

" Embun mengalihka

nya itu mengajak main. Jemput ad

dal jepit hitam. Memakainya, lalu berj

*

aran sekolah, saat ada seseoran

mualaik

a merasa suara itu tidak asing di telinganya. Sehingga mem

mualaik

ussalam. Iy

Sebab merasa tak enak jika

dra bersama seorang pria tinggi yang Embun kenal sebagai

.. Ibu. M

n penasaran. Apa gerangan yang me

u bertanya setelah mengambil duduk di sofa panja

Emak juga." Dia tersenyum kikuk

ak usah, Mbun. Ibu buru-buru. Ibu ke sini mau kasih kabar ke

lahi. Ka

, jenguk ibu. Kalau mau

erasa keberatan. Ucapan ibu Andra barusan, seolah ingin memb

memperbaiki suasana. "Kalau Embun tidak nyaman

, Embun mengiakan. Memang lebih baik Abian saja yang menjemput, daripada harus bertemu

n untuk tidak bertemu lagi dengan orang tersebut, terlebih Andra. Entahlah. Hatinya masih sakit oleh sikap A

ma minta diantar ke sini. Katanya

lum paham apa maksudnya. Gadis itu bergantian menatap wanit

berjalan mendekat m

tangan Emak. "Saya ke sini minta Embun untuk datang men

duduki pada Emak. Gadis berusia tujuh bel

? Nampaknya sehat-sehat saja.

ukan operasi. Beraninya baru sekarang." Ibunya Andra mencolek lutut Abian. "Ayo

t dan mencium tangan Emak. Embun sempat heran melihatnya. S

n." Sekali lagi ibuny

Bu.

berdiri di sebelah Embun. Wanita itu ingin mengatakan sesuatu, tapi tidak jadi kar

kumussal

Abian. Melambai, lalu pergi bersama deru ny

Tatapan Emak menyelidik. "Tadi s

api tidak jadi. Besok saja katanya." Embun mendor

omblangi kau lagi

Mak. Pasti E

dra lengket sekali macam

as bermain dengan teman atau jalan ke m

at orang lelaki tadi pagi siapa?

tidak tahu Yena saja." Bibir Embun mengeruc

hendak melangkah ke kamar. Namun, pu

gaimana? Apa Embun boleh pe

gan Andra, kan. Siapa itu si

Mak." Emb

alu malam." Wanita itu menguap. "Emak tidur dulu, ya. Sudah m

dia belum melaksanakan salat Isya. Namun, pikirannya sedikit terganggu oleh ucapan

apalagi berbicara. Bahkan, dia juga ikut-ikutan memanggil Abian dengan sebutan Om seperti Dion-keponakan And

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka