icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Padamu Aku Berlabuh

Bab 2 Sepucuk Surat Cinta di Jam Istirahat

Jumlah Kata:1394    |    Dirilis Pada: 17/06/2022

Betty di papan tulis. Sembari mencatat, Embun melirik Lia yang sedang menguap. Sama seperti

lanya ditelengkan sedikit ke ar

apannya beralih lagi ke papan tuli

bertanya. Jemarinya masih terus saja ber

ulang L

u seragam, lantas memberikannya pada Lia. "Nanti pas is

un, bergegas disambutnya juga pemberian Embun itu, lal

u Betty membalik badan, menoleh ke belaka

anak-ana

uru yang terkenal killer di

udah Bu Betty meneruskan

bun yang merasa lebih syok mendapati respons Lia yang berlebihan seperti tadi. Pa

ngan telapak tangan k

angnya. Rupanya Diva mencolek gadis itu menggunakan buntut pena. "Gitu

mengerucut pertanda tidak suka. Sontak Embun d

iga kali mengetuk papan tulis menggunakan penggaris kayu dengan keras. Ampun, bukan hanya mempunyai penden

enegangkan sekaligus horor. Akan tetapi, salah me

nulis di lembaran t

i aja. Pas di

nimbulkan suara, Embun perlihatkan juga pada Diva. Gadis bersuara merdu itu memberi

diusir dari kelas oleh Bu Betty, guru mata pelajaran Etika

*

p cemas. Sudah sepuluh menit Diva dan Lia membawa surat Embun untuk disa

leh pemuda berdarah Palembang itu? Ah ... Embun mendesah, menggele

cul di ambang pintu kelas Sekretaris 1

n bertanya. Bahkan ketika jar

g sendiri." Lia tertawa, lalu seger

dan. Menghadap ke arah Lia dan Di

ngomong langsung. Nggak pakai surat-s

ya. "Suratnya mana?" Emb

, lah." Lia y

tku nggak d

ia baca sambil senyum-senyum

n panik. "Kenapa kalian kasih suratnya di dalam kelas? Kan, bisa m

dan Diva kompak menja

n bakal jadi bahan ledekan satu sekolah kalau begini ceritanya. Apalagi, teman-te

ng aku! Teriak Em

*

an pada Lia dan Diva bahwa Embun akan pulang duluan dikarenakan ada urusan penting di rumah-acara keluarga. Padahal sebenarn

berita tentang surat cinta itu, s

i koridor mendahului. Pokoknya gadis itu harus buru-buru. Embun ber

ampir menabrak seseorang. Ah, entah memang Embun sedang

buru-buru amat

saling bersitatap. Di detik berikutnya kesadaran Embun pulih. Gadis itu membalik badan kemudian berlari

n Bintang memanggil sebelum tubuh gadis itu

*

. Malu. Ya, selama satu minggu gadis itu menghindari Bintang. Embun past

tang saat sedang berbaris di lapangan upacara. Benar saja, sepucuk su

dah kuterima dia jadi pacar. Bintang, mah,

di sebelah Embun saat upacara di hari Senin. Ucapan Endy itu disambut sorakan temannya yang lain-yang kebanyakan lelaki semu

pada Pak Tampu di lain waktu. Kalau perlu Embun akan minta barisan bermulut ember seperti En

u

saat ini berjalan sangat lama. Berulang ka

ndy barusan berhasil memancing perhatian Embun, mau tidak mau membuat gadis itu mem

ya bersirobok dengan tatapan Bintang yang berdiri tepat

ju kelas masing-masing d

mpat gadis itu katakan pada Lia bahwa dia ingin ke toilet terlebih dulu. Lia

dah tidak punya keberanian lagi melangkah di sana dan berjumpa pelajar lain setelah mendengar ocehan Endy di lapangan

n kepala ke luar pintu toilet. Yes! Sepi. Melangka

ndapati Bintang sedang bersandar di tembok, bersembunyi di lorong per

terus?" Bintang mengubah posisi

h. "Nggak, ah! Sia

u setiap melihat aku Embu

entah dapat keberanian dari mana gadis itu menoleh lagi ke a

ser

h," jawab E

rpesona oleh ciri khasnya pemuda itu. "Ngomong aja langsung. Sekarang ak

langkah seribu menuju kelas. Meninggalkan pemuda itu yang melo

Citran

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka