Istriku Yang Buluk Menjadi Rebutan
G BULUK MEN
A
di masih belum selesai merias diri. Yusuf paling tidak suka jika harus disuruh menunggu. Suara derap
ma di kamar cuma gini
yang salah, ia memakai dress berwarna peach yang terlihat sederha
tapi tetap menawan, matanya yang bulat dan bersinar tidak perlu memakai softlens, bulu mata yang lenti
u kamu dandan lagi," seru Yu
e tempat tujuan. Acara pernikahan itu diadakan di ballroom hotel bintang lima yang tidak jauh dari kediaman Yusuf dan Willia. Banyak pasang mata yang tertuju pada pasangan itu saat m
mereka lihatin kita sampai segit
sik membuat Yusuf menjadi risih. Sedangkan Wilia hanya bersikap b
iarin aja merek
tempat yang sudah di siapkan
ru kita bertemu lagi, ya," seru seorang lelaki
" balas Yusuf dan menyambut uluran
emang benar-benar cantik," puji Pak Broto sambil menata
" seru Yusuf dengan t
pir semua rekan kerjanya itu laki-laki, Yusuf kini merasa risih karena saat merek
banyak terlontar dari rekan kerjanya, membuat Yu
ta inti di mulai. Ia tidak suka jika is
l gitu?" tanya Willia yang ikut mend
kamu segala, orang jelas-jelas kamu gak dand
engolok-olok dirinya seperti ini. Lelaki itu tidak sadar jika semua orang di sana memang benar-benar memuji kecantikan alami yang dimiliki Willia. Memang
cewek-cewek di sana tadi, pake makeup, b
u punya istri
Mama Sayang
illia sangat sensitif jika ada sedik
ia lalu berlari ke dalam kamarnya, tak lupa
sendiri sembari mengacak rambutnya frustasi. Ia
nya. Masa tega biarin Papa
am kamarnya. Wanita itu pasti sedang mandi. Dengan langkah gontai ia men
*
p gulita saat gorden itu terbuka lebar. Sang penghuni kamar
tujuh, loh. Papa belu
ai dunia mimpi. Wanita itu menarik nafas panjang saat
mengambil paksa bantal yang menutup wajah suaminya, tangan lentiknya menjepit hidung yang mengeluarkan
erutu Yusuf dengan matan
eru Wilia sambil mengiku
ma ayam, ayam aja udah berkokok dari tadi sub
gini kok disamain sama ayam," gumam
tidur yang tadi dipakai suaminya
berteriak dengan kompak membuat Willia s
ut Willia lalu memeluk kedua putri kecilnya itu. Ibunya Wi
Nanti siang di rumah ada arisan
amit. Willia meninggalkan kedua putrinya itu yang kini tengah menonton kartun
karang, ya," teriak Yu
gu be
mpat minum berwarna pink yang sudah disiapkan. Wilia memang selalu siap sedia, karena suaminya sering tidak
at melihat istrinya berjalan dari d
ngomon
rsenyum mencoba membuat istrinya itu luluh. Istrinya tidak men
usuf tahu jika istrinya masih marah. Tidak ingin menguras emosi
sudah menduga handuk bekas mandi su
melihat meja riasnya kini kosong. Tidak ada satupun skincare yang biasa
aaa
mbung