icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Mertua Awal Pembawa Petaka

Bab 2 Pelakor licik Istri sah lebih cerdik

Jumlah Kata:1036    |    Dirilis Pada: 15/06/2022

wal Pemba

a

hadapanku. Dari awal masuk wanita i

nyaku pada wanita yang t

ung kaki. Ku akui wanita ini memang memiliki paras untuk memikat seorang le

" Aku kembali bertanya dan menatapnya dengan lekat. S

encintai Mas Lu

tak melihat ke arahku. "Apa kau tidak memikirkan

it hati menerima semua ini. Tapi, kami saling menci

? Kenapa berbeda sekali dengan pengakuan Mas Lukman. Aku masih mencari tahu kebenarannya yang mana. Tadi malam aku sempat bertanya tentang perasaan Mas Lukman pada wanita

mengalaminya sendiri. Apa perlu aku menyuruh Mas Lukman menikah

belalak, ia menoleh

yan

icara, sabar sedikit!" Aku m

an menyesapnya pelan. Aku tidak ingin

ga yang dulu pernah bekerja padaku. Ia sempat berh

Ia berdiri

r, tolong kamu jaga dia. Eh ... siapa na

nd

usuk! Aku hanya membatin s

buka pagarnya. Mengerti?!" tegask

mpinan itu harus disiplin!" seruku sambil berja

obil bersama Mas Lukman. Aku yang akan membawa mobil ini dan menjemputnya saat pul

*

tirahat. Bahkan makan siang pun aku lakukan di ruang ke

sama kartu debit pun

saat membaca pesan

Aku pengen ikut program bayi tabung! Aku cum

i pelit. Semua gaji yang ia terima akan otomatis masuk ke rekeningku. Biasanya ia hanya menyisakan untuk pegangan saja. Tapi memang dasarnya diriku terlalu naif, tidak curig

erja. Tidak memiliki tanggung jawab lain karena orang tuaku sudah meninggal dan aku tidak memiliki adik. Malangnya nasibku, bahkan tidak pernah meliha

kan makanan yang entah kenapa rasanya kini menjadi hambar. Lelah bekerja seharian, tubuh ini rasanya remuk. Dulu Mas Lukman pe

lan di pangkuannya. Enak sekali hidupnya itu, seperti tidak ada beban setelah menikah dengan suami beristri Belum sampai pintu

pa, M

r mau jemput Mas. Dari tadi Mas udah nun

naik taxi aja. Aku males kal

angsung aku menutup telepon

berserakan di karpet, orang numpang harus tahu diri!" Aku berse

tidak peduli. Dia pikir aku akan membiarkannya

*

terpaksa harus bangkit kembali. Meraih benda pipih yang tergeletak di atas nakas. Mengernyit heran

ni buat beres-beres, dia pikir aku ini pembantu apa? Aku juga 'kan istri kamu, Mas. Kalau terjadi apa-apa sama anak kita

ta itu! Kita lihat saja, siapa yang akan Mas Lukman pilih. Aku, atau wanita bernama Indah tapi berhati busuk itu!

-jelekin, Kanaya. Istriku g

. Dengan cepat, aku mematikan ponsel dan menyimpan kembali d

mbung

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka