Sang Pewaris Pesantren
Nen
ng berada di utara parkiran, na
ng!!!
ang begitu hening, semak
mengambil langka
tu, terdengar seperti te
ang t
ambil langk
justru berbanding seratus oerse
melangkah maju, m
a mulai tertutup. Hanya tertinggal
h ke arah gudang tua yang sudah dikosongkan M
u, selimut keberani
ngin mengetahui apa
ng mana tidak mampuerada didepanku ini yang tertutup
... Ayo!
sik dari
ngambil langkah se
i memegang daun pin
antunkan, lalu te
ah ...." aku
lak, melihat gadis yang pakaia
na yang aca
ng besar. Badannya bagai lemah tanpa daya dan ma
an lemah. Bersandar dide
anya, disini cukup gel
masuk melalui celah-celah atap,
akutan, apa dia sedang disekap seseorang. Nam
t dan semak
ku masih terbuka lebar seh
s gadis ini yang semakin kencang saat aku mu
denganm
. Meski Ia bukan adik
adis biasa
tu aku tarik, setelah beberapa raungan keta
dia katakan sebelum aku
belakang
u. Padahal aku belum seles
llah
r cepat ke
ria in? Aku terce
yang benar-benar tidak
dia bukan pria baik-baik. Nam
, aku terus bergeser saat pria
membawa benda tajam, tidak memb
u akba
la apa yang ada d
ku lempar, namun pria
lau aku sebelumnya tau, ini ruangan yang tidak bai
papi kulempar k
mendekat dan ingin memegang
an putus asa untuk
cepat la
kepala pria itu, sehingga pria itu mengala
terb
belakangku dengan mataku
alkan gadis itu, namun bagaimana lagi
rlari dan t
up spontan, hingga k
ng tadi ada da
tolong ... tolo
sibuk ikut membantu berteriak keras
an keras pintu gudang yang sempa
kulihat selisih lima
hingga tujuh karyawan guru
selamat
*
: S
nak man
ghampiriku, sementara aku
rwah baik-
i ke gudang itu, mungkin tid
ak MAN,
nya bagaimana? Kok s
, menayaiku setelah meny
iakan dari arah gudang, jadi Marwah ingi
nemenin, waktu Marwa
emilih diam di tempat, saat itu M
minta tolong itu waktu sudah mas
terus saya juga iku teriak minta
ma nggak ngatur gudang, semenjak gudang itu kami jadikan tempat penempat
gitu
*
Nen
lagi, namun lariku ber
uanku berlari, hingga a
itu, meski aku tidak tau
pernah aku kenal sebelumnya. Tidak pernah pula aku lewa
tu sepi? Tidak ada ruma
t pesisir laut merah yang luas. D
... tolo
khawatiranku bertahta lebi
terus mengejar
emperhatikan belakang. Hingg
tiiiiii
arusan saja berhenti sedetik yang lalu. Dan mengel
berh
an yang berkuasa disanding tanganku yang tidaklah sengaja hi
nglah
*
Gus
alla
ngaja kepencet, hingga memunculk
ukan gadis ini, tapi dari waj
pa? hampir sa
tu pucat pasi, penuh