icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Sang Pewaris Pesantren

Bab 2 Pesisir Senja

Jumlah Kata:1027    |    Dirilis Pada: 10/06/2022

tanya begitu sayup, dan ada beberapa bulir

menatapku d

pnya dengan penuh t

a yang gadis

dis ini kenapa jug

an kecemasan dan kekhawatiran

nglah

gung tanganku, lalu melemas ketika aku me

benar, tolong

aku melakukan sesuatu yan

a yang usai lewat

ata gadis yang tadinya di d

ku jawab di detik itu, aku pun tidak sempa

ang t

ang cukup tinggi. Ku lihat pria itu hamp

n mendekati para guru dan karyawan yang berad

at maka akan aku ak

u menetes, mulutnya terbun

lepaskan. Ini sebenarnya ada apa? Aku

is itu yang menahan luka batin dan m

bukankah kamu ingin meras

tahu rasanya sakit, tidak hanya itu juga, tangan gadis itu sempat di

ungguh tak memiliki hat

ku bisa menusuk gadis ini denga

ak perlu memikirkan dampak negatif bila mana pisau itu bisa

ju, beberapa langkah bisa me

laki-laki brandall itu bisa pergi mening

belesat ketika aku menatap kaki ga

.. lar

mbil tangan yang memberi aba-

ngnya. Hanya saja aku bermodal melempar s

hat. Kenapa dari lajunya ia berlari

dan masih mencoba mengejar gadis itu. Apa yan

erus m

ejar mereka tidak bakala

ng akan menangkap lelaki brandal itu. Se

lajukannya kencang menuju gadis itu ya

ku akan me

*

Nen

pria gila ini kian mengejarku tiada henti, sem

aku berak

kan masih selisih beberapa

laut yang kenca

ut terdengar keras

a mundur tak bisa memilih jalan maju. Aku tak

aku. Yang ada dalam batinku hanyalah ada lant

aillaal

ut itu ber

up, kelopak mataku

akk!

r-benar menyeretku, badan

ai ini tumbang dan terbaw

njur menuju ke

ring bersama air ini

uh, aku semakin ditarik semakin dal

rasa lemas seketika. Lalu meminum banyak a

*

Gus

hirnya pingsan, setelah

tihku, melontarkan kemeja itu bersamaan

at, mungkin hanya nyeri dibagian pinggangnya yan

l itu perlu diberi pelajaran untuk kegi

arah gadis itu

adis itu, didalam air

-ombak kejam yang s

g erat, lalu kurapatkan

tuk mencegah ombak itu ag

egitu buram karena berkali-kali a

rih dan agak panas kala

dis itu. Menggend

ika jatuh, memper

kena sinar mentari pagi

perlahan. Namun mata itu memerah.

elakang, ombak meh

ang kuat-kuat tubuhny

berat karena pakaiannya yang

m ... m

mu'alai

penuh, hembusan naf

u secara pelan dan membuat pandanganku

Namun aku tiada memiliki hak untuk m

am warahmatull

a menjawab salamku

a, disanding merapatkan pegangan tangan

jatuh, saat aku ge

ke arah pesisir aku menatapnya tiada lalu. Parasnya begitu

hkan imanku. Aku harus tabah

ri juga tahu semua ini bukanlah salahmu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka