MR. AKSA
engan botol yang dia car
ana?" tanyanya seraya meraih
." Aku menunju
nya deh nih botol," celetuknya seraya duduk di
kan dia yang membuka botol perlahan. Kemud
banget. Habis itu, lengan yang ini." Dia member
dan Aksa menggeser tubuh lalu be
" tanyaku seraya mengusap bagian bet
t pijit,
udah sering denger dari Amaar. Tapi rasanya beda, ka
Mas eman
lau habis mandi suka Mas oleskan itu sambil di pijit. Eh malah kamu pake shampoan. Co
makin lebat kebit. Bisa-bisa gue jatuh cinta
amu kera
u udah mandi jam empat." Aku men
amas, pasti aku mau d
it dong, De
Naik
edikit celananya hingga paha dia yang
ini tangan
seraya menutup mata dengan kedua telapak tangan,
ihat dalamnya juga nggak apa, jangankan dili
dije
mata. Tangan ini nggak tahu dituntun ke mana, tapi aku bisa
mijitnya. Ini l
ak oh otak. Kenapa mikirnya ke mana-mana. Kira
ugasku memijit lengan suamiku yang
awah. Huft, tarik napas, Saski, buang, tarik lagi, tahaaaan, buang. Jangan sa
gkuran, aku melihat cowok di
t dia, dipij
an hape lagi. Chat si Amaar, pasti dia bin
ujung tempat tidur, di man
kembali, kulihat pesan masuk bere
kamu kok
angk
ski
deh, pasti
sebentar aja, aku mau ngom
azan Magrib. Kayanya aku mending pergi sekarang aja kali ya ketemu sama Amaar.
ku membalas pesannya. Lalu buru-buru m
rumah nggak ada yang lihat. Sengaja aku nggak naik motor se
maar. Aku masuk saja, dan duduk di temp
iatan." Suara mengejutkan perempuan d
aja." Kami berdua tertaw
bolen coklat kesukaan dia. L
, he
i Amaar mau lanju
dia nggak ngomo
ik dulu ya, Oma udah nelponin nih. Bye, Sa
iya Amaar mau lanjutin S2 ke
mataku, aku tahu siapa dari harum
?" tanya Amaar yang ke
mberut sambi
usut gitu sih,
utin S2 ke Belanda?"
aku lapar nih. Mbak!" Amaar tak menjawab pe
makanan dan minuman yang
u mengecupnya. "Sayang, maaf, ya. Aku nggak bilang sama kamu. Aku mau j
k lanjutin d
ang kirim a
kamu nggak p
ingin jadi kejutan
kita baka
kita masih bisa berhubungan kan lewa
alin hubungan dengan Amaar. Kini harus ditinggal p
rang aku berbuat ini itu. Pokoknya perhatian dan sayang ban
ang membawa makanan da
." Amaar menyodorkan
atas meja mengambil benda pipih itu. Panggilan tanpa nama tertera di layar, ta
a?" tanya suara d
r
u. Cepat aku meraih ponsel dari tangan Amaar, dan memutus