MR. AKSA
ri balik jendela, kuambil ponsel di atas nakas dengan
g semalam tidur di sebelahku su
tidur. Dengan menyipitkan kedua mata, aku melihat Aksa keluar
-jeduk. Mana tuh roti sobek menggoda
engambil pakaian ganti dari dalam kopernya. Lalu dengan s
ka berteriak sambil
agi-pagi? Bangun!" Suara A
unya, Mas. Mendi
ya? Nih lihat nih, nggak apa-apa kok k
saling tarik tangan, sekilas aku tidak melihat sesuatu yang aku pikirkan
up kaos basket yang memperlihatkan lengan kekarnya. Ah, kenapa sih cowok le
rambutnya. "Mandi gih, biar seger. A
s sholat?" tanya
u mukena, apa pakainya
olat?" tanyanya menatapku dan
dihitung dengan jari, setahun hanya dua kali. Idul Fitr
. Trus imamnya s
kamu bau banget. Nggak bisa tidur Mas semalam," celetuknya
n nggak bisa tid
etiakku sendiri. Buset dah, kecut ban
dengan baju koko. Aku hanya menggaruk kepala yang tak gatal menyaksikan cow
leh, dan membuatku
u dulu." Dia melangkah ke kamar mandi, t
handuk lalu masuk kamar mandi seraya bergidik. N
ikejutkan oleh barisan peralatan mandi ya
ulur, shamponya wangi beut. Odolnya yang mahal ini, sabun cuc
anginya benar-benar bikin segar. Kuhara
panggil suara dari
pas baju," sa
andi, sekarang
ai shampo
k dia t
, engga
ong, Mas ha
lit amat," sahutku k
an, D
wok ngakunya orang kaya, dimin
eh sih emang nih shampo, nggak kaya shampo biasanya. Ini
nggak keset-keset ya?
baca komposisinya, ah nggak ngerti lagi baha
hampoan lagi pakai shampo kamu ya," uc
h, Mas? Licin begin
ituan." Suara itu
n apa
nya, jangan lupa dibila
h lekong, masih Subuh
as pakai shampoku ya percuma dong, niatnya mau ng
gigi selesai. Aku baru ingat, kalau nggak bawa baju ga
lihat badanku yang seksi dia nafsu gimana? Diterkam lah aku. Oh tidak bisa kubayangkan miliknya yang mun
puk-nepu
ggilku pad
, apa jangan-jang
uk mengintip keluar. Ada tuh dia lagi dud
Kan dia lagi sholat, nggak mungkin do
uft. Mas Aksa bangkit dan masih melaksanakan sholat, ak
Kaos putih lengan pendek dan celana jins selutut sudah kukenakan. L
ku itu baru saja selesai sholat. Dia me
? Ayo sholat
as udah sho
uruan, habis ini
iya
Papa dia nggak suka sama perempuan. Tapi, memang dia ng
kirin, bukannya aku
Aksa tiba-tiba ketika ka
tanyaku
rnah belajar
ah lah.
aurat laki-laki
tahu
amu tau, kamu tut
. Kok dia jadi nyebelin kaya gini sih? Papa
pat kugunakan, lalu melapisi dengan alas bedak sebelum memoles bedak. Kemudian aku hendak m
u pakai lips
gus seorang wanita muslim
napas. Takut kesain