Dear Clarissa
a harus dia lagi? Apa dia mulai curiga de
ir Arga. "Biarkan aku bersiap dulu, Tu
lalu mencium bibir seksi nan menggoda Clarissa tanpa aba aba. Membuat tubuh Clarissa b
i waktuku hanya sedikit, Honey. Ayolah, puaskan aku segera." Mulai bergerak membuka resleting belakan
t kecil bibir bawahnya. Tubuh C
a baru saja terbebas dari lumatan liar Arga. Pakaiannya sudah setengah t
h Clarissa berhasil memasukkan kembali obat tidur di dalam gelas minuman Arga. Sedikit kesulitan,
guman Clarissa sambil mer
nyentuh tubuh bagian atasnya saja. Itu pun membuat Clarissa sudah mulai muak. Jadi, wajar saja jika kali ini dia mengalami kecemasan yang berlebih hingga t
mbali pakaiannya. Lalu berjalan untuk mengambil air pu
ebih, Clarissa memutuskan untuk menghubung
larissa sudah mengalir deras. Tubuhnya mer
apanya
ponsel yang terdengar jelas di telinganya, m
uran. Kepalanya tertunduk bertumpu pada kedua lut
u. Apa harus besok Mama
lau Rissa buat Mama kehawatir. Mama istirahat ya, salam sama nene
minta tolong sama
rindu saja. Mama jan
raih mimpi kamu." Nada bicara sang mama yang bersemangat, justru menjadi penyesalan terd
u untuk menjawab, hanya
d ni
I love y
to
angis Clarissa semakin pecah. Air matany
ng Clarissa--mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada putri semata wayangnya itu. Kuliahnya yang terputus, hancurnya harga diri dia
nya hancur di kota ini, kota ini juga yang membuat keluarga kita jadi seperti ini, dan kit
hat seperti ini di depan Arga saat terbangun nanti. Bisa bisa laki laki itu akan curiga dan menyuli
sur empuk yang tengah di tiduri oleh sang pelanggan. Matanya menyapu bersih tubuh Arga yang tidur telu
erempuan saja? Sampai rela buat nyewa perempuan lain dengan harga fanta
i. Lalu berjalan ke sisi kasur. Mengambil satu bantal untuk di bawa
meluruskan tubuhnya saja dan memejamkan mata sejenak, sebelum alarm
*
sekitar. Tapi, menyadari di sebelahnya tidak ada seseorang, membuatnya menggerakkan kepalanya dengan cepat,
berdiri di depan kaca rias dengan keadaan rapi
tanya Arga tanpa mem
atanya fokus pada arloji berwarna silver yang melingkar di per
pelan bantal di sampingnya. Membua
rena bermalam di sini? Ya... Ku doakan sem
itu tidak pantas untuk mendapat perlakuan baik, mengingat keliarannya saat mencium Claris
mengintruksikan Clarissa tetap di sana. "Kamu ma
s pulang,
g mengizinkanmu untuk pulang, Honey?" Menyentuh rambut panjang
delapan pagi, saya harus meninggalkan siapa pun laki laki yang sudah s
ni caramu bekerja, Honey?" Ber
mperdulikan tangan Arga yang tel
m, berarti tujuh hari selama seratus enam puluh delapan jam. Itu artinya? kamu tidak bisa
a kalau laki laki ini akan mengendalikan dirinya selama tu
tidak mengatakannya padaku. Aku kira hanya malam
ri sana, setidaknya beberapa jam saja untuk mempersiapkan kembali be
pagi ini. Karena saya harus memberi m
ngkuk leher Clarissa yang begitu harum. "
dengan lantang di hadapan Arga. Tapi, apalah daya, dia tidak ak
pai lima j
a untuk hari ini
ga akhirnya menyingkir dari Clarissa. Berjalan m
ssa berniat pergi dari sana. "Saya pe
nghentikan langkah Clarissa
?' geramnya
bersamaan, tangan Arga sudah berhasil memasangkan kemeja biru berlengan panjang yang dia kenakan semalam. "Masih pagi, j
anya terfokus pada tangan Arga
jempolnya di dagu Clarissa, membuat kepala Clarissa perlahan mendongak ke atas.
lang sendiri saja," sahutnya. "Aku punya
ksud Clarissa, yang tak lain adalah tak ingin di ketahui tempat tinggalnya.
saja, aku akan bertanggung jawab dengan hamb
rak, segera Arga mendaratkan kecupan di sana. Memainkan
Honey," katanya setelah m