Dear Clarissa
enyambar telinga Clarisa. Nadanya tidak
enginterupsi pendengarannya. "Aku tahu dia sedang tidur
membangunkannya," dusta Clarissa
leh menebak, perempuan yang tidak dia kenali itu sedang menangis. "Katakan padanya, datang kerumah saki
rputus begitu saja
as nakas. Sedikit kesal karena dirinya yang
" umpatn
n tangannya. Sudah cukup waktunya berada di sana,
erasa akan menjadi jahat jika tidak menyampaikan pesan dari perempuan yang dia yakini sebagai istri dari Arga. Apa la
mbahas sosok seorang ibu. Dia membayangkan apa j
liknya di tempat sebelumnya. Mengacak acak rambutnya sedikit, mengambil ponsel mi
i. 'Kalau bukan mendesak, mana ma
nya pelan seraya memukul menepu
rumah sakit." Clarissa masih berusaha untuk menyad
yang terkandung dalam obat tidur tersebut sangatlah kuat. Clarissa sen
dia gunakan itu. Seharusnya jiak dia hanya memasukkan setengah s
n satu satunya cara untuk memban
a mengikis jarak yang tersisa antara mereka. Clarid
u
n sebelah tangannya menekan
t Clarissa menarik kembali kepalanya ke belak
cukup lama, matanya sampai terpejam sendiri karena merasa seperti orang bodoh.
ng itu, langsung terjatuh di dada bidang Arga, saat
netra pekat milik Arga sedang mengamatinya. 'Ya Tuhan, se
ayangnya, Arga justru bergerak cepat merubah posisi keduanya hingga tubuh Clarissa berada d
i laki itu dengan menggelengkan kepalanya, sampai akhirnya Arg
dengan detak jantungnya yang memompa berk
arus mengambil kesempatan disaat aku sedang merasa mengantuk seperti ini
sudah tertipu dengan trik yang aku mai
Clarissa sengaja menggantungkan ucapannya, memb
a karena sudah dua kali berdering." Clarissa menampilkan wajah penyesalan dan
rga dengan tatap
a istrimu,
tri
"Dia bilang, memintamu untuk segera datang ke rumah sakit kalau
ssa, lalu mengambil ponsel miliknya dari
layar ponsel untuk memastikan siapa
at masuk di ponselnya. Dengan tergesa Arga mengambil kemeja dan
larissa dengan wajah yang panik. "Aku a
l menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu repot, Tuan muda. Aku
rapi di tempat khusus dengan buru buru, la
idak bisa mengantarmu pulang." Lalu mencium dahi Clarissa. "
berniat akan menikmati tubuhnya saja. Baru kali ini pula Clarissa merasa jika dirinya begitu di hargai s
pula, dia itu bajingan. Bisa bisanya meninggalkan istrinya di rumah
ecahan seratus ribu yang berjumlah kurang lebih sepuluh juta. Dan itu di
ibaskan segepok uang di depan wajahnya.