icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Miranda's Heart

Miranda's Heart

Penulis: Sofia Grace
icon

Bab 1 Carlos Martin

Jumlah Kata:1039    |    Dirilis Pada: 28/05/2022

al

Ibu Miranda

isa diban

an di komplek CBD. Rukonya menghadap ke jalan raya. Pada spanduknya tert

randa itu menyebutkan nominal y

peneleponnya. "Ngomong-ngomong, b

angunan, Pak. Maaf, denga

tifikatnya bisa ditingka

rut peraturan pemerintah sertifikatnya harus Hak Guna Bang

mm..., berapa

ruko i

dah-mudahan Pak Carlos ini calon pembeli atau penyewa serius, batinnya harap-harap

pembeli langsung, broker lain, maupun makelar yang bekerja secara independen. Pun sudah belasan klien ya

empat parkirnya luas. Pengamanan komplek tersebut juga termasuk ketat. Ruko-ruko deretan bahkan belakangnya telah terj

sebut. Kliennya itu dulu membeli darinya saat ruko tersebut masih belum dibangun. Jadi orang itu cuma melihat lokasi dan dijelaskan berdasa

ngan bulan bangunan-bangunan komersial itu telah berhasil disewakan atau bahkan dijual lagi kepada pihak lain. Hanya satu ruko

Miranda?" tanya orang bernama Carlos itu ingin tahu.

lau aku berangkat ke sana sekarang maka akan terlambat menjemput Joy di daycare. Tapi kalau kesempatan ini k

arang berada di kantor, Pak Carlos. Kalau Bapak bersedia menunggu, sekitar

Anda di depan ruk

etemu, Pa

an, semoga ini orang yang Kau kirimkan u

ya sambil menelepon seseorang. Terdeng

da urusan mendesak yang harus saya selesaikan. Bisakah Joy saya j

rkata tidak apa-apa. Mira

ih, diakhirinya pembicaraan di telepon. Miranda langsung ngibrit meninggalkan k

*

a?" tanya gadis itu begitu kliennya seles

as. Bukan Bapak seperti waktu di telepon ta

a. Rambut pendeknya disisir ke bawah ala artis cowok Korea. Kemeja putih kotak-kotak biru yang dipakainya pas banget melekat

k mahal sekali, ya?" komentar pem

a kalau calon pembeli berakting sepe

adis itu mencoba menggali kebutuhan kliennya. Gunanya supaya dia bisa menun

oti Marti

satu perusahaan yang turun-temurun di kota ini. Roti-roti buatannya merupakan produk kelas menengah ke atas dan tak pernah sepi

ewaris tunggal Martin Baker

pir tak pernah terdengar desas-desus tentang keluarga itu. Yang dikenal warga kota

dapan dengan Mas Carlos Martin, pemilik Marti

dalah suatu keharusan. Tujuannya supaya dia dapat mene

s. "Pentingkah status saya sebagai Carlos Martin? Bukankah ya

sekali. Luar biasa angkuh orang ini, batinnya kesal.

jemput keponakannya di tempat penitipan anak. Maafkan Tante Mira, Joy, batinn

Saya pulang dulu. Tentang ruko ini, akan saya pertimbangkan lagi. Terima kasih ban

gilnya dengan sebutan Ibu kalau berbicara di telepon. Tapi begitu bertemu muka dan m

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka