One Chance without Change
tak bisa membela
erdengar jelas jika hentakan kakinya merupa
kehilangan kasih sa
us keluar layaknya lagu pengiring langkah sang pemuda men
hui dari mana berasal, cih! Kenapa aku harus men
, meski dulunya kau seorang perempuan tapi ingat identitasmu sekarang. Tidak bisakah lebih menjaga harga dirimu sendiri sebaga
a bukan karena kau yang m
ken
ak ingin berdebat dengan
agai arah. Tempat yang juga menjadi tujuannya sekarang, Lich Academy adalah sekolahnya sekarang. Sungguh tak perna
ya, Pusa
rang pelajar yang masih mengenakan seragamnya dengan seorang lagi yang terbaring tanpa gerakan apapun di tanah. Seragam yang m
ir dari perjalanan kita. Apakah nilaimu cukup untuk kembali atau tidak, kau sendiri yang dapat menen
ku kembali?" Tanya gadis dengan masih menatap lekat ke arah layar besar yang ada di sana. Ter
lomerat ataupun kalangan ningrat tapi mengapa
ari tokoh antagonis yang merupakan saudara tiri dari Sang Tuan Tubuh," ucap Ios semb
untuk memenuhi tabung kehidupannya?" Tanya nya lag
astikan, kita masih berada di aw
ke arah Niel selaku H
asil nantinya, kau akan dikembalikan ke
ng kulakukan sekarang hanya perlu menikmat
erminat mulai menegadah dan menatap
ucapnya mantap sembari melayangkan pandangan ke arah l
g menggebu kemarin? Ke
a perut besarmu it
a lalui menatap heran. Bisik-bisik miring akan kewarasan dan sejenisnya dapat
ada di hadapan mereka bukan lagi si Niel
at sang tuan tubuh menimba ilmu selama ini. Yang juga saksi bisu dar
g melintasi waktu demi memenuh
perlihatkan jika Niel bukanla
*
e
yang memilih untuk keluar dari kelas untuk menghirup udara segar di sekitar sekolah. Beberapa orang memilih untuk pergi membeli makana
karang, tapi ia tak perduli akan hal itu. Baginya hal ini merupakan hal yang ia rindukan, sama seperti yang biasa ia
au kau di dalam, tenang saj
telinganya, air mukanya berubah lebih ceria dan hal itu pula tak luput
anjak dari tempat duduknya, terlihat jelas jika raut wa
kepalamu habis kena
g menghampirinya, lagi-lagi terjadi perubahan
tak mengerti, hal itu tentu sa
ya Lamsin Hornet. Tuan tubuh biasa memanggiln
aat dirinya mendapati k
i pikiran mulai sekarang. Kau tak perlu repot lagi, lalu saat semua oran
l yang di balas oleh Io
smu, anggap saja aku t
lambaikan tangannya di hadapan Niel. Di saat yang be
o!" Ucapnya sembari
sam
*
i One Chance
*
RA
arah sumber suara, Niel berusaha menarik nafas
l baik.. Niel baik
he.